Pronomina Demonstratif Waktu Pengacuan Demonstratif

commit to user 109 yang unsur acuannya berada dalam satu kalimat yang sama dengan unsur kohesinya, dan ada pula yang jauh berjarak beberapa kalimat dari unsur kohesinya. Sebagai contoh, unsur kohesi berupa pengacuan persona aku jenis endofora yang anaforis pada data 253 mengacu pada tokoh Sokrasana yang juga berada pada data 253, sedangkan unsur kohesi berupa pengacuan persona -ku endofora yang kataforis pada data 266 mengacu pada tokoh Sumantri yang berada jauh di bawahnya, yaitu pada data 279. Lain halnya dengan jenis pengacuan eksofora, unsur acuannya berada di luar teks.

4.1.1.2 Pengacuan Demonstratif

Pengacuan Demonstratif merupakan pengacuan kata ganti penunjuk. Pengacuan ini meliputi pronomina demonstratif waktu dan pronomina demonstratif tempat lokasional.

4.1.1.2.1 Pronomina Demonstratif Waktu

Pronomina demonstratif waktu meliputi pronomina waktu kini, waktu lampau, waktu yang akan datang, dan waktu netral. Dalam naskah lakon sandosa Sokra sana : Sang Manusia ditemukan pronomina demonstratif waktu kini dan netral. 1 Pronomina Demonstratif Waktu Kini Pronomina demonstratif waktu kini tampak pada kutipan 296 dan 297, sedangkan pronomina demonstratif waktu netral tampak pada kutipan 298 berikut. 296 Sumpah yang terbentuk dari amarah, akan berubah menjadi kutukan. Sumpah itu kini menjadi kutukan yang selalu memaksa paman melakukan pembunuhan. SOK.09 297 Aku tahu apa yang harus kulakukan. Sekarang, perintahkan yang lainnya mendirikan tenda .... ST.25 298 Aku berkeinginan dan aku harus mendapatkannya, kapan pun aku mau. DWCW.106 commit to user 110 Pada kutipan 296 terdapat pronomina demonstratif kini yang mengacu pada waktu kini, yaitu pada waktu Bargawa bertemu dengan Sokrasana, sedangkan kutipan 297 merupakan pronomina demonstratif sekarang yang mengacu pada waktu kini. Pronomina demonstratif sekara ng 297 mengacu pada saat Sumantri memerintah kepada kedua tumenggungnya untuk mendirikan tenda dan berkemah di perbatasan Maespati. Selanjutnya, penggunaan satuan lingual ka pa n pun pada kutipan 298 merupakan pengacuan waktu netral karena tidak ada kejelasan kapan tepatnya suatu kepentingan, kehendak atau harapan itu akan terwujud. Sebenarnya, satuan lingual kapan, pada kapan pun aku ma u , menunjukkan bahwa apa yang diinginkan Citrawati akan didapatkannya setiap waktu. Salah satu keinginan yang sudah berhasil didapatkannya adalah Taman Sri Wedari. Taman yang diinginkannya tersebut telah berhasil dipindahkan oleh Sokrasana dari Kahyangan Uttara Segara ke kerajaan Maespati. Demikian juga, keinginan Citrawati yang harus dilaksanakan oleh Sokrasana adalah memindahkan gunung. Namun, keinginan itu ditolak oleh Sokrasana sehingga Citrawati menjadi marah. 2 Pronomina Demonstratif Waktu Lampau Pronomina demonstratif waktu lampau tampak pada kutipan 300, 301, dan 302 berikut ini. 299 Sokrasana, kau tahu mengapa aku melakukan ini semua, bukan? ... Paman hanya menjalani sumpah yang sudah tertulis di setiap lapisan alam ini. BW.06 300 Hamba yakin, paman hanya mendapatkan kehampaan, karena paman telah membunuh kehidupan. SOK.09 301 Sumantri, belum pernah aku saksikan manusia yang hebat seperti dirimu. PAJSB.113 302 Tetapi, sadarlah, begitu aku mati ... kau telah mengakui bahwa dirimu bukan lagi manusia. SOK.131 commit to user 111 Pada kutipan 300 terdapat pronomina demonstratif yang mengacu pada waktu lampau, yaitu ketika Sokrasana bertemu dengan Bargawa dan mengingatkan perbuatan Bargawa di masa lalu yang telah banyak membunuh para ksatria. Pronomina demonstratif waktu yang mengacu waktu lampau juga terdapat pada kutipan 301. Satuan lingual belum per na h menunjuk pada waktu yang lalu Prabu Arjunasasrabahu tidak pernah menemui manusia sehebat Sumantri yang mampu memindahkan Taman Sri Wedari. Selanjutnya, pada kutipan 302 terdapat satuan lingual telah yang mengacu pada waktu lampau, yaitu saat Sumantri mengakui dirinya dapat memindahkan Taman Sri Wedari dari Kahyangan ke Maespati dan saat itu pula dia dianggap bukan manusia. ”Hmm ... itu aku paham benar, tetapi, kau tahu bahwa tak ada satu manusia pun yang sanggup memindahkan taman sri Wedari, bahkan aku, titisan Wisnu, ... tak sanggup melakukannya. Kau mampu memindahkannya, artinya ... kau bukan manusia. Atau, jika kau manusia seperti halnya aku, ... tentu ada yang membantu memindahkannya .... Menurut Prabu Arjunasasrabahu dan Sokrasana bahwa pemindahan taman tersebut tidak mungkin dapat dilakukan oleh manusia. PAJSB.111 Hal itu juga diucapkan oleh Sokrasana ketika Sumantri meminta Sokrasana untuk pulang ke pertapaan ayahnya. 3 Pronomina Demonstratif Waktu yang Akan Datang Pronomina demonstratif waktu yang akan datang tampak pada kutipan 303, 304, dan 305. 303 Banyak manusia yang menginginkan kekuatanmu, Candabirawa. Carilah, suatu kali kelak, kau akan menjumpai manusia yang bisa menjadi tempat bagi perwujudanmu. SOK.18 304 Aku akan membantumu. Akan kupindahkan Taman Sri Wedari itu .... SOK.83 305 Kakang Mantri, tunjukkan padaku, di mana akan kau letakkan taman ini. SOK.87 commit to user 112 Satuan lingual kelak dalam kutipan 303 merupakan pronomina demonstratif waktu bentuk yang akan datang. Waktu tersebut mengacu pada peristiwa ketika Candabirawa bertemu dengan Sokrasana dan menyampaikan maksudnya bahwa dia ditakdirkan untuk mengabdi kepada manusia suci yaitu Sokrasana. Dalam hal itu, Sokrasana menolak karena dia merasa dirinya bukan siapa-siapa baik raja, maupun kesatria. Namun, Sokrasana memberi nasehat kepada Candabirawa bahwa kelak waktu yang akan datang dia akan bertemu dengan manusia seperti yang diinginkannya. Pada kutipan 304 terdapat pronomina demonstratif yang mengacu pada waktu yang akan datang, yaitu pada waktu Sumantri bertemu dengan Sokrasana. Sokrasana menjanjikan akan membantu kakaknya memindah Taman Sri Wedari dari Kahyangan Uttarasegara di Kahyangan Batara Wisnu. Satuan lingual akan secara eksplisit menunjukkan arti masa yang akan datang, waktu setelah ini, yakni waktu setelah pertemuan Sokrasana dengan Sumantri. Pada kutipan di atas, kata aka n mengandung jawaban atas pertanyaan kapan bantuanmu Sokrasana memindah Taman Sri Wedari itu dilaksanakan. Pronomina demonstratif waktu yang mengacu pada waktu yang akan datang juga terdapat pada kutipan 305. Pertanyaan Sokrasana kepada Sumantri kakaknya, setelah Taman Sri Wedari nanti berhasil aku Sokrasana pindah, di mana akan kau Sumantri letakkan taman ini. Satuan lingual akan pada tuturan di ma na akan kau letakkan taman ini menunjukkan pronomina waktu yang harus diputuskan setelah tuturan itu diucapkan. Dengan demikian, waktu yang diacu adalah waktu yang akan datang atau waktu setelah peristiwa Taman Sri Wedari diambil dari Kahyangan Uttarasegara ke suatu tempat yang posisi atau lokasinya belum ditentukan. Selanjutnya, jawaban Sumantri tentang letak commit to user 113 Taman Sri Wedari yang baik setelah berhasil dipindahkan oleh Sokrasana menjadi pertanda kejelasan waktu yang akan datang ”Oh, ... mm, di dekat keputren ... ya, ya, kur a sa di sa na lebih baik ”. Pertanyaan Sokrasana kepada Sumantri mengenai penempatan Taman Sri Wedari pada suatu tempat dan waktu tertentu yang akan datang terkandung juga makna proses pengambilan, proses pemindahan, dan proses penempatan Taman Sri Wedari. Ada terminologi waktu dari proses pengambilan, ada waktu tertentu pada proses pemindahan, dan ada proses waktu menunggu dalam proses penempatan dengan ditandai pertanyaan ”di mana akan kau letakka n ta man ini. Kau pada tuturan itu menunjuk persona Sumantri, bukan Sokrasana. Padahal, yang sebenarnya melakukan proses pemindahan taman itu adalah Sokrasana dan dia bukan tokoh yang diperintah langsung oleh Arjunasarabahu. Sokrasana hanya persona yang menjalankan tugas kakaknya, tanpa pretensi atau pengakuan bahwa dialah yang menjadi sentralnya pahlawan pemindah Taman Sri Wedari.

4.1.1.2.2 Pronomina Demonstratif Tempat