commit to user
39 maju ke medan per ang
sebagai akibat, dengan klausa berikutnya, yaitu pasukannya terdesak oleh musuh
sebagai sebab.
2.2.5.2 Kohesi Leksikal
Kepaduan wacana selain didukung oleh aspek gramatikal atau kohesi gramatikal juga didukung oleh aspek leksikal atau kohesi leksikal. Kohesi leksikal adalah hubungan
antarunsur dalam wacana secara semantis. Dalam hal ini, untuk menghasilkan wacana yang padu pembicara atau penulis dapat menempuhnya dengan cara memilih kata-kata
yang sesuai dengan isi kewacanaan yang dimaksud. Hubungan kohesif yang diciptakan atas dasar aspek leksikal, dengan pilihan kata yang serasi, menyatakan hubungan makna
atau relasi semantik antara satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang lain dalam wacana Sumarlam, 2003:35.
Kohesi leksikal dalam wacana dapat dibedakan menjadi enam macam, yaitu
repetisi pengulangan, sinonimi padan kata, kolokasi sanding kata, hiponimi
hubungan atas-bawah, antonimi lawan kata, dan ekuivalensi kesepadanan.
2.2.5.2.1 Pengulangan Repetisi
Repetesi adalah pengulangan satuan lingual bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks
yang sesuai. Berdasarkan tempat satuan lingual yang diulang dalam baris, klausa atau kalimat, repetisi dibedakan menjadi delapan macam, yaitu epizeuksis, tautotes,
anafora, epistrofa, simploke, mesodiplosis, epanalepsis, dan anadiplosis. Contoh salah satu bentuk repetisi dapat dilihat berikut ini.
”Perasaan Tumero terhadap seorang gadis pujaannya tidak pernah diceritakan kepada siapa pun. Barangkali dia mempunyai alasan mengapa pengalaman
commit to user
40 yang terjadi dalam jiwa Tumero itu tidak diceritakan. Alasan pertama,
mungkin pengalaman itu dianggap pengalaman yang istimewa bukan pengalaman sehari-hari. Kedua, pengalaman itu merupakan puncak dalam
hidupnya yang sifatnya pribadi, dan ketiga, mungkin pengalaman itu merupakan rahasia sejarah dalam hidupnya yang menyangkut masa datang.
Pada tuturan di atas terdapat pengulangan repetisi epizeuksis, yaitu pengulangan satuan lingual kata yang dipentingkan beberapa kali secara berturut-
turut. Kata pengala ma n pada tuturan di atas merupakan kata yang diulang beberapa kali secara berturut-turut. Pengulangan itu dimaksudkan untuk menekankan
pentingnya kata tersebut dalam konteks tuturan itu.
2.2.5.2.2 Padan kata Sinonimi Padan kata Sinonimi dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atau hal
yang sama; atau ungkapan yang maknanya kurang lebih sama dengan ungkapan lain. Sinonimi merupakan salah satu aspek leksikal untuk mendukung kepaduan wacana
Sumarlam, 2003:39. Contohnya sebagai berikut.
”Nama Baraja menjadi terkenal karena namanya menghiasi surat kabar- surat kabar lokal. Para wartawan harian-harian lokal itu tertarik dengan
kasus pencurian yang dilakukan oleh Baraja karena yang menjadi korbannya adalah pak lurah.”
Pada contoh di atas terlihat adanya kepaduan wacana yang didukung oleh aspek leksikal yang berupa sinonimi antara frasa surat kabar-surat kabar lokal pada
kalimat pertama dengan frasa harian-harian lokal pada kalimat berikutnya. 2.2.5.2.3 Sanding Kata Kolokasi
Sanding Kata atau Kolokasi adalah asosiasi tertentu dalam menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara berdampingan.
commit to user
41 Contohnya sebagai berikut.
“Sepuluh tahun yang lalu dia meninggalkan kota kelahirannnya untuk
melanjutkan studi ke luar negeri. Keadaan kotanya pada waktu itu masih sepi, alat transportasi kebanyakan sepeda, sedangkan motor tidak begitu banyak, dan mobil
belum ada. Setelah pulang, dia melihat banyak perubahan yang terjadi di kotanya. Sebuah jalan aspal yang licin membelah daerah persawahan dan rumah-rumah.
Beberapa mobil lewat dengan kecepatan tinggi dan motor pun sudah banyak berlalu- lalang di jalan. Selain itu, sepeda, becak, dan orang berjalan kaki pun ikut
meramaikan jalan itu.”
Pada contoh di atas tampak pemakaian kata-kata keadaa n kota , alat
tr anspor tasi , sepeda, motor, mobil, jala n a spal yang licin, orang berjala n kaki,
mer a maikan jalan , yang saling berkolokasi dan mendukung kepaduan wacana. Kata-
kata tersebut digunakan dalam jaringan lalu lintas.
2.2.5.2.4 Lawan Kata Antonimi