commit to user
180 Kutipan 459 menunjukkan adanya repetisi anadiplosis, yaitu perulangan satuan
lingual berupa kata peperangan pada akhir kalimat yang diulang menjadi kata pertama.
Pengulangan kata peper angan menekankan pentingnya suatu peristiwa yang terjadi pada waktu itu. Peperangan itu dimaksudkan untuk membuktikan seberapa tinggi kesaktian
Raja Maespati sebelum Sumantri mengabdi kepadanya. Berdasarkan uraian di atas sebagian besar jenis repetisi ada dalam naskah lakon
sandosa Sokrasana : Sang Ma nusia, kecuali repetisi simploke, repetisi epanalepsis, dan repetisi utuh.
4.2.2 Sinonimi Padan kata
Sinonimi dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atau hal yang sama; atau ungkapan yang maknanya kurang lebih sama dengan ungkapan lain. Sinonimi merupakan
salah satu aspek leksikal untuk mendukung kepaduan wacana Sumarlam, 2003:39. Berdasarkan wujud satuan lingualnya, sinonimi dapat dibedakan menjadi lima
macam, yaitu 1 sinonimi antara morfem bebas dengan morfem terikat, 2 kata dengan kata, 3 kata dengan frasa atau sebaliknya, 4 frasa dengan frasa, 5 klausakalimat dengan
klausakalimat. Adapun sinonimi atau padan kata yang terdapat pada naskah lakon Sokrasana : Sang
Manusia adalah sebagai berikut.
4.2.2.1 Sinonimi morfem bebas dengan morfem terikat
Jenis sinonimi yang pertama morfem bebas dengan morfem terikat dapat disimak pada kutipan 460-466.
460 Aku tahu apa yang harus kulakukan. ST.25
commit to user
181
461 Nah, aku belum mempunyai bukti bahwa rajaku ini adalah orang yang
istimewa .... ST.45
462 Ucapan Dewi Citrawati seolah tamparan di wajah Sumantri. Darahnya naik,
dan dia segera mengutus salah seorang prajuritnya untuk ke ibu kota.
Narasi III
463 Aku mengerti niat baikmu Sumantri. Dan aku pun senang, ada orang yang mau mengajakku ’bermain-main’ seperti ini. Hahaha .... PAJSB.64
464 Aku menyayangimu kakang ... aku akan membantumu. Akan kupindahkan
Taman Sri Wedari itu .... SOK.83
465 Aku tahu, kehadiranku membuatmu tak tenang, kakang? Mengapa? sambil
terta wa pendek, Sokra sana melaya ng bagai ca pung , di hada pa n Sumantri.
SOK.121 466 Oh, adikku, permata jiwaku ... Sokrasana ... dosa apakah yang tengah
kusandang ini ... sehingga aku bisa melukaimu, adikku .... ST.133 Pada kutipan di atas terdapat morfem bebas aku 460, 461, 463, 464,
465, 466, dan dia 462 yang bersinonim dengan morfem terikat ku- kulakukan,
kupindahkan
, -ku rajaku, mengajakku, kehadiranku, adikku, dan -nya prajuritnya. Sebagai morfem bebas, aku dan dia dapat berdiri sendiri, sedangkan morfem terikat ku-, -
ku atau -nya harus melekat pada bentuk lain. Namun demikian, morfem a ku dengan ku-
atau -ku pada kutipan 460, 461, 463, 464, 465, 466, serta morfem dia dengan - nya
462 itu bersinonim dan mengacu pada maujud yang sama, yaitu Sumantri kecuali kutipan 463 mengacu pada Prabu Arjunasasrabahu, 465 dan 466 mengacu kepada
Sokrasana. Kutipan 460, 461, dan 463 menggunakan bentuk aku karena aku Sumantri dan Prabu Arjunasasrabahu mempunyai kedudukan yang lebih tinggi
derajat, pangkat, atau jabatan dari mitra bicaranya, baik Sumantri dengan Tumenggung Jayayuda 460, Sumantri dengan Semar 461, Sumantri dengan Sokrasana 466,
maupun Prabu Arjunasasrabahu dengan Sumantri 463, sedangkan menggunakan morfem dia 462 karena kutipan itu terdapat pada narasi sehingga pembicaranya adalah
pencipta naskah. Lain halnya dengan kutipan 464 dan 465 yang juga menggunakan
commit to user
182 bentuk aku, tetapi mengacu kepada Sokrasana yang sedang berdialog dengan kakaknya,
yaitu Sumantri.
4.2.2.2 Sinonimi kata dengan kata