83
3.  Model John Elliott
Model  John  Elliott  mengemukakan  bahwa  di dalam  suatu  tindakan terdapat beberapa step atau langkah tindakan, yaitu langkah tindakan
1,  langkah  tindakan  2,  dan  langkah  tindakan  3.  Adanya  langkah- langkah  untuk  setiap  tindakan  ini  dengan  dasar  pemikiran  bahwa  di
dalam  mata  pelajaran  terdapat  beberapa  pokok  bahasan,  dan  setiap pokok bahasan terdapat beberapa materi yang tidak dapat diselesaikan
dalam  satu  kali  tindakan.  Oleh  karena  itu  untuk  menyelesaikan  suatu pokok  bahasan  diperlukan  beberapa  kali  langkah  tindakan,  yang
terealisasi dalam kegiatan belajar mengajar.indakan harus dimulai dari ide  awal,  sampai  monitoringpelaksanaan  dan  efeknya  tetap  dalam
bentuk spiral.
4. Model Hopkins
Menurut  Hopkins  pelaksanaan  penelitian  tindakan  dilakukan membentuk  spiral  yang  dimulai  dari  merencanakan  adanya  masalah
menyusun  perencanaan,  melaksanakan  tindakan  melakukan  observasi mengadakan  refleksi,  melakukan  rencana  ulang,  melakukan  tindakan,
melakukan obserfasi dan seterusnya. Pendapat  di  atas  memilik  arti  bahwa  PTK  dapat  dilakukan  dengan
merbagai  model  yang  disesuaikan  dengan  materi  yang  akan  di  ajarakn. Beberapa  model-model  PTK  adalah  model  Kurt  Lewin,  model  Kemmis
Mc  Taggart,  model  John  Elliott  dan  model  Hopkins.  Model  Kurt  Lewin menekankan bahwa PTK terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan,
tindakan,  observasi,  dan  refleksi.  Model  Kemmis  dan  Mc  Taggart
84 menerangkan  bahwa  pelaksanaan  TPK  dilakukan  dengan  tahap
perencanaan  ,  tindakan  yang  dilakukan  bersamaan  dengan  observasi kemudian dilakukan refleksi. Model John Elliott mengemukakan bahwa di
dalam  suatu  tindakan  terdapat  beberapa  step  atau  langkah  tindakan, yaitu  langkah  tindakan  1,  langkah  tindakan  2,  dan  langkah  tindakan  3.
Menurut  Hopkins  pelaksanaan  penelitian  tindakan  dilakukan  membentuk spiral  yang  dimulai  dari  merencanakan  adanya  masalah  menyusun
perencanaan,  melaksanakan  tindakan  melakukan  observasi  mengadakan refleksi, melakukan rencana ulang dan seterusnya.
B.  Kajian Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang  dilakukan  penulis.  Penelitian  yang  relevan  dijadikan  masukan  dalam
pelaksanaan penelitian. Berikut ini tiga penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Penelitian  dilakukan  oleh  Apris  Sarah  Wijayanti  dengan  judul  “Peningkatan Hasil  Belajar  Membuat  Pola  Dasar  Rok  Menggunakan  Model  Pembelajaran  Tipe
STAD  Berbasis  Media Power Point Di SMK Pelita Buana Bantul”.  Hasil penelitian
menunjukkan  peningkatan  hasil  belajar   membuat  pola  dasar rok menggunakan model  pembelajaran  tipe  STAD  berbasis  media
power  point  dari  16 siswa  pada pra  siklus  siswa  yang  tuntas  sebesar  31,25,  sedangkan  pada  siklus  I
mengalami  peningkatan  sebesar  43,75  menjadi  75,  dan  untuk  menguatkan penelitian  ini  diadakan  siklus  II  dengan  peningkatan  hasil  belajar  sebesar  25,
sehingga pada siklus II menjadi 100.