156 dapat meningkat kompetensi siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan
peningkatan rata-rata nilai siswa pada tiap siklus. Capaian kompetensi siswa pada pra siklus adalah 67,3 kemudian pada siklus 1 capaian kompetensi
siswa adalah 75,8, dan pada siklus 2 capaian kompetensi siswa adalah 85,64. Peningkatan capaian kompetensi siswa pada pra siklus ke siklus 1 adalah 8,5
sedangkan peningkatan pada siklus 2 adalah 9,8. Siswa yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal KKM pada pra siklus adalah 20 atau 3 siswa,
kemudian pada siklus 2 60 atau 9 siswa mampu mencapai nnilai KKM, dan pada siklus 2 seluruh siswa yang berjumlah 15 orang mampu mencapai nilai
KKM.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti menunjukkan pelaksanaan pembelajaran pembuatan pola kemeja dengan
menggunakan model pembelajaranan kooperatif tipe STAD berbantuan job
sheet di kelas XI SMK Muhammadiyah I Tempel menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal tersebut terlihat dari keterlaksanaan seluruh rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaranan kooperatif tipe STAD membuat siswa lebih aktif di dalam
kelas, terjadi diskusi antar siswa, siswa saling menghargai pendapat teman lain, meningkatkan interaksi antar siswa dan interaksi siswa dengan guru,
meningkatkan daya saing siswa untuk memperoleh hasil yang maksimal dan siswa semakin terlatih untuk membuat pola kemeja. Penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD meningkatkan capaian kompetensi siswa
157 dalam pembelajaran pembuatan pola kemeja. Peningkatan capaian kompetensi
dilihat dari nilai rata-rata kelas serta jumlah siswa yang mencapai nilai KKM. Penggunaan model pembelajaranan kooperatif tipe STAD berbantuan
job sheet dapat meningkatakan pencapaian kompetensi siswa dalam pembelajaran
pembuatan pola kemeja di kelas XI SMK Muhammadiyah I Tempel, maka model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan
job sheet dapat di terapkan dalam pembelajaran lain dengan karakter yang sama dengan pembelajaran
pembuatan pola.
C. Keterbatasan Penelitian
Terdapat keterbatasan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu: 1. Ketika pelaksanaan siklus I siswa belum memahami model pembelajaranan
kooperatif tipe STAD sehingga siswa memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan model pembelajaran yang digunakan.
2. Setiap siswa dibagi name tag terapi sering kali tidak terlihat sehingga mempersulit untuk menilai ketika penilaian dilakukan.
3. Pengalokasian waktu untuk pelaksanaan setiap tahapan pembelajran harus dilakukan dengan cermat agar waktu yang diperloleh tidak kuran.
D. Saran