84 menerangkan bahwa pelaksanaan TPK dilakukan dengan tahap
perencanaan , tindakan yang dilakukan bersamaan dengan observasi kemudian dilakukan refleksi. Model John Elliott mengemukakan bahwa di
dalam suatu tindakan terdapat beberapa step atau langkah tindakan, yaitu langkah tindakan 1, langkah tindakan 2, dan langkah tindakan 3.
Menurut Hopkins pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan membentuk spiral yang dimulai dari merencanakan adanya masalah menyusun
perencanaan, melaksanakan tindakan melakukan observasi mengadakan refleksi, melakukan rencana ulang dan seterusnya.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Penelitian yang relevan dijadikan masukan dalam
pelaksanaan penelitian. Berikut ini tiga penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Penelitian dilakukan oleh Apris Sarah Wijayanti dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Membuat Pola Dasar Rok Menggunakan Model Pembelajaran Tipe
STAD Berbasis Media Power Point Di SMK Pelita Buana Bantul”. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan hasil belajar membuat pola dasar rok menggunakan model pembelajaran tipe STAD berbasis media
power point dari 16 siswa pada pra siklus siswa yang tuntas sebesar 31,25, sedangkan pada siklus I
mengalami peningkatan sebesar 43,75 menjadi 75, dan untuk menguatkan penelitian ini diadakan siklus II dengan peningkatan hasil belajar sebesar 25,
sehingga pada siklus II menjadi 100.
85 Penelitian yang serupa juga pernah dilakukan oleh Disma Aryanti Widodo
dengan judul “ Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kompetensi Sikap Sosial dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Sistem Operasi Di SMK Negeri 2 Magelang”. Rata-rata persentase kompetensi sikap sosial siswa pada siklus I sebesar 62,27. Hasil tersebut
meningkat pada siklus II menjadi sebesar 79,17. Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dengan adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa.
Hasil ketuntasan belajar siswa yaitu sebesar 44,12 pada pra penelitian, 61,76 pada siklus I, dan 82,35 pada siklus II. Penelitian ini sebagai masukan
oleh penulis untuk menyusun instrumen penelitian. Penelitian yang serupa juga pernah dilakukan oleh Rini Wulandari dengan
judul “Peningkatan Partisipasi Aktif Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Penerapan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD Di SMP N 8 Yogyakarta”. Peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dari tahap Siklus I rata-
rata yang diperoleh 74,09 naik menjadi rata-rata 81,96 pada tahap siklus II. Dari rata-rata tersebut dapat diketahui terjadi peningkatan rata-rata 7,87 dari siklus I
ke siklus II. Hal ini menunjukkan dengan adanya perolehan nilai siswa rata-rata dari siklus I 74,09 meningkat cukup signifikan pada siklus II dengan nilai rata-
rata 81,96. Penelitian ini sebagai referensi oleh penulis untuk menyusun instrumen observasi pelaksanaan pembelajaran.
Penelitian yang relevan dapat dijadikan masukkan dan referensi dalam pelaksanaan penelitian. Penelitian yang disebutkan di atas memiliki relevansi
dengan penelitian yang dilakukan penulis, relevansi terdapat pada penggunaan
86 model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan materi pembuatan pola busana.
Penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk meningkatan kompetensi pembuatan pola kemeja dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan mengunakan media job sheet.
C. Kerangka Pikir