Proses Transformasi Data Skala Ordinal ke Data Skala Interval

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Proses Transformasi Data Skala Ordinal ke Data Skala Interval

Sebelum dilakukan pengolahan data ke tahap selanjutnya, dalam analisa statistik parametrik berlaku bahwa skala pengukuran sekurang-kurangnya berbentuk data interval, sedangkan data yang didapat masih berbentuk skala ordinal. Maka skala ordinal harus ditransformasikan ke skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval metode MSI Lubis, Swardi. 2002. Langkah-langkah proses transformasi data skala ordinal ke data skala interval dengan metode MSI adalah sebagai berikut: 1. Menghitung Frekuensi Frekuensi merupakan banyaknya tanggapan responden dalam memilih skala skor ordinal 0 sampai dengan 5. Jumlah skala ordinal hasil rekapitulasi kuesioner seluruh pertanyaan dan responden dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Jumlah Skala Ordinal Hasil Rekapitulasi Kuesioner No. Pertanyaan Skala Ordinal Jumlah 1 2 3 4 5 1 1 4 3 8 2 1 2 1 3 1 8 3 3 1 4 8 4 1 3 3 1 8 5 1 2 4 1 8 6 3 5 8 7 1 1 4 2 8 8 3 5 8 9 1 2 5 8 10 2 1 1 4 8 Berlanjut Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4 Jumlah Skala Ordinal Hasil Rekapitulasi Kuesioner Lanjutan No. Pertanyaan Skala Ordinal Jumlah 1 2 3 4 5 11 1 1 2 2 2 8 12 3 2 3 8 13 1 4 3 8 14 1 1 6 8 15 2 6 8 16 1 2 5 8 17 2 4 2 8 18 2 2 1 3 8 19 1 1 2 4 8 20 2 3 3 8 21 1 4 3 8 22 2 3 3 8 23 2 2 2 2 8 24 1 2 1 4 8 25 2 1 2 3 8 26 2 3 1 2 8 27 2 2 1 3 8 28 3 3 2 8 29 3 3 2 8 30 4 1 3 8 31 2 2 2 2 8 32 2 3 1 2 8 33 5 3 8 34 4 1 3 8 35 2 1 2 3 8 36 2 3 1 2 8 37 3 2 3 8 38 1 1 2 3 1 8 39 3 1 1 3 8 Berlanjut Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4 Jumlah Skala Ordinal Hasil Rekapitulasi Kuesioner Lanjutan No. Pertanyaan Skala Ordinal Jumlah 1 2 3 4 5 40 1 2 3 2 8 41 2 3 3 8 42 2 3 1 2 8 43 3 3 2 8 44 1 1 3 3 8 45 4 2 2 8 46 1 3 1 1 2 8 47 3 2 1 2 8 48 3 2 3 8 49 2 3 1 2 8 50 2 1 2 3 8 51 1 3 2 2 8 52 1 3 2 2 8 53 2 2 1 1 2 8 54 1 2 3 2 8 55 1 1 3 3 8 56 1 5 2 8 57 1 5 2 8 58 1 1 2 4 8 59 1 5 2 8 60 2 4 2 8 61 1 7 8 62 1 5 2 8 63 2 4 2 8 64 1 4 3 8 65 1 1 3 3 8 66 1 5 1 1 8 67 1 6 1 8 68 1 4 3 8 Berlanjut Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4 Jumlah Skala Ordinal Hasil Rekapitulasi Kuesioner Lanjutan No. Pertanyaan Skala Ordinal Jumlah 1 2 3 4 5 69 1 1 1 2 3 8 70 1 4 2 1 8 71 1 5 2 8 72 1 6 1 8 73 2 1 4 1 8 74 1 7 8 75 2 6 8 76 2 3 3 8 77 1 1 3 3 8 78 1 2 3 2 8 79 1 1 2 3 1 8 80 1 3 3 1 8 81 1 3 1 3 8 82 1 1 1 5 8 83 1 4 3 8 84 1 2 1 4 8 85 2 4 2 8 86 2 2 4 8 87 1 7 8 88 1 1 6 8 89 1 1 3 3 8 90 2 6 8 91 1 1 6 8 92 1 1 6 8 93 1 6 1 8 94 1 5 2 8 95 1 5 2 8 96 1 1 1 5 8 97 1 2 3 2 8 Berlanjut Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4 Jumlah Skala Ordinal Hasil Rekapitulasi Kuesioner Lanjutan No. Pertanyaan Skala Ordinal Jumlah 1 2 3 4 5 98 2 5 1 8 99 1 3 3 1 8 100 1 3 2 1 1 8 101 1 1 2 2 2 8 102 2 3 1 2 8 103 1 2 2 2 1 8 104 3 4 1 8 105 2 1 5 8 106 2 3 1 2 8 107 1 2 2 2 1 8 108 3 4 1 8 109 1 3 3 1 8 110 1 4 3 8 111 1 2 3 2 8 112 2 5 1 8 113 1 3 3 1 8 114 4 2 1 1 8 115 3 2 1 2 8 116 1 3 1 2 1 8 Jumlah 13 70 216 227 230 172 928 Sumber: Hasil Pengumpulan Data Berdasarkan Tabel 5.4 bahwa, frekuensi responden yang memberikan alternatif jawaban dari pertanyaan kuisioner yang disebarkan mempunyai jumlah frekuensi yaitu: → Skala ordinal 0 mempunyai frekuensi sebanyak 13 Skala ordinal 1 mempunyai frekuensi sebanyak 70 Skala ordinal 2 mempunyai frekuensi sebanyak 216 Universitas Sumatera Utara Skala ordinal 3 mempunyai frekuensi sebanyak 227 Skala ordinal 4 mempunyai frekuensi sebanyak 230 Skala ordinal 5 mempunyai frekuensi sebanyak 172 Total frekuensi = 13+70+216+227+230+172=928 2. Menghitung Proporsi P Proporsi diperoleh dari hasil perbandingan jumlah frekuensi skala ordinal dengan total frekuensi, dengan rumus sebagai berikut: T i n n P = → n = jumlah frekuensi skala ordinal N T = total frekuensi i = skala ordinal p = proporsi skala ordinal Maka dapat dihitung, 014 . 928 13 = = P 0754 . 928 70 1 = = P 2328 . 928 216 2 = = P 2246 . 928 227 3 = = P 2478 . 928 230 4 = = P 1853 . 928 172 5 = = P Universitas Sumatera Utara 3. Menghitung Proporsi Kumulatif PK Penentuan proporsi kumulatif diperoleh dengan menjumlahkan secara berurutan untuk setiap nilai proporsi, sehingga nilai proporsi kumulatif diperoleh sebagai berikut: 014 . 014 . = + = PK 0894 . 0754 . 14 . 1 = + = PK 3222 . 2328 . 0894 . 2 = + = PK 5668 . 2446 . 3222 . 3 = + = PK 8146 . 2478 . 5668 . 4 = + = PK 1 9999 . 1853 . 8146 . 5 = = + = PK 4. Mencari Nilai Z Nilai proporsi kumulatif PK dianggap mengikuti distribusi normal baku standard normal distribution, maka selanjutnya ditentukan nilai Z dengan melihat masing-masing nilai proporsi kumulatif PK pada Tabel Distribusi Normal Kumulatif Standard Normal Distribution: Table Values Represent Area to The Left of The Z Score pada Lampiran 3, yaitu sebagai berikut: Untuk proporsi kumulatif Pk = 0.014, maka nilai fZ = 0.014 sehingga nilai Z dari Tabel Distribusi Normal Kumulatif, terletak diantara Z = -2.19 dan Z = -2.2. Jika Z = -2.19 →fZ = 0.01426 Z = -2.2 →fZ = 0.01390 Selanjutnya dilakukan interpolasi yaitu: Universitas Sumatera Utara 0.01426+ 0.0139 = 0.02816 0114 . 2 014 . 02816 . = = pembagi sebagai x cari → 0.02816 = jumlah antara dua nilai yang mendekati 0.014 0.014 = nilai yang diinginkan sebenarnya 2.0114 = nilai yang akan digunakan sebagai pembagi dalam interpolasi Maka nilai Z hasil interpolasi adalah: 1973 . 2 0114 . 2 2 . 2 19 . 2 − = − + − 1973 . 2 − = Z Nilai Z untuk proporsi kumulatif lainnya PK 1 , PK 2 , PK 3 , PK 4 , PK 5 dilakukan dengan menggunakan cara yang sama, hasilnya adalah sebagai berikut: 3445 . 1 1 − = Z 4616 . 2 − = Z 16823 . 3 = Z 89498 . 4 = Z ∞ = 5 Z 5. Menghitung Densitas F Z Nilai densitas diperoleh dengan cara melihat hasil nilai Z pada Tabel Ordinal Kurva Normal Standar Areas and Ordinales of The Normal Curve pada Lampiran 4, maka densitas dapat dicari sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Untuk nilai Z = -2.1973 maka fz = 2.1973 sehingga ordinat kurva dari Tabel Ordinal Kurva Normal Standar, terletak diantara fz = 2.19 dan fz = 2.20. Jika fz = 2.19 →ordinat kurva = 0.03636 fz = 2.20 →ordinat kurva = 0.03457 Selanjutnya dilakukan interpolasi yaitu: 2.19 + 2.20 = 4.39 9979 . 1 1973 . 2 39 . 4 = = pembagi sebagai x cari → 4.39 = jumlah antara dua nilai yang mendekati 2.1973 2.1973 = nilai yang diinginkan sebenarnya 1.9979 = nilai yang akan digunakan sebagai pembagi dalam interpolasi Maka nilai densitas D hasil interpolasi adalah: 0357 . 9979 . 1 03457 . 03626 . = + 0357 . = D Nilai densitas D untuk nilai Z lainnya Z 1 , Z 2 , Z 3 , Z 4 , Z 5 dilakukan dengan menggunakan cara yang sama, hasilnya adalah sebagai berikut: 1616 . 1 = D 3586 . 2 = D 3933 . 3 = D 2673 . 4 = D 5 = D Universitas Sumatera Utara 6. Menghitung Scale Value SV Menghitung scale value dengan rumus: Limit Lower Below Are Limit Upper Below Area Limit Upper at Density Limit Lower at Density SV i − − = kumulatif proporsi dari diambil nilai Area Z densitas dari diambil nilai Density Nilai Keterangan : : = → SV = Scale value D = Densitas fz PK i = Proporsi kumulatif ke i i = skala ordinal Untuk nilai Density dicari batas bawah dikurang batas atas, sedangkan untuk nilai area dicari batas atas dikurangi batas bawah. Untuk SV nilai batas bawah untuk densitas pertama adalah 0 lebih kecil dari D =0.0357 dan untuk proporsi kumulatif juga 0 dibawah nilai PK = 0.014, Maka nilai Scale Value dapat diperoleh: 55 . 2 014 . 0357 . − = − − = − − = PK D SV 6698 . 1 014 . 0894 . 1616 . 0357 . 1 1 1 − = − − = − − = PK PK D D SV 8462 . 0894 . 3222 . 3586 . 1616 . 1 2 2 1 2 − = − − = − − = PK PK D D SV 1419 . 3222 . 5668 . 3933 . 3586 . 2 3 3 2 3 − = − − = − − = PK PK D D SV 5085 . 5668 . 8146 . 2673 . 3933 . 3 4 4 3 4 = − − = − − = PK PK D D SV Universitas Sumatera Utara 447 . 1 8146 . 1 2673 . 4 5 5 4 5 = − − = − − = PK PK D D SV 7. Menghitung Nilai Hasil Penskalaan SA Skala akhir dihitung dengan cara sebagai berikut: a. Ubah nilai SV i terkecil nilai negatif yang terbesar diubah menjadi sama dengan 1 SV = -2.55 SV terkecil Nilai 1 diperoleh dari: -2.55 + X = 1 → X = 1 + 2.55 X = 3.55 -2.55 + 3.55 = 1 → sehingga, SA = 1 b. Transformasi nilai skala dengan rumus: SA i = SV i + X, → SV = Scale value, X=|SV i min|, i = skala ordinal Maka hasil penskalaan dapat diperoleh: 1 = SA 8802 . 1 55 . 3 6698 . 1 1 = + − = SA 7038 . 2 55 . 3 8462 . 2 = + − = SA 4081 . 3 55 . 3 1419 . 3 = + − = SA 0585 . 4 55 . 3 5085 . 4 = + = SA 9917 . 4 55 . 3 4417 . 1 5 = + = SA Universitas Sumatera Utara Hasil akhir dari semua perhitungan transformasi data skala ordinal ke data skala interval ditabulasikan dalam Tabel 5.5. Tabel 5.5 Hasil Transformasi Data Skala Ordinal ke Data Skala Interval dengan Metode MSI Skla Skor Ordinal Frekuensi Proporsi P Proporsi Kumulatif PK Nilai Z Z Densitas fz D Scale Value SV Nilai Hasil Perskalaan SA 13 0.014 0.014 -2.1973 0.0357 -2.55 1 1 70 0.0754 0.0894 -1.3445 0.1616 -1.6698 1.8802 2 216 0.2328 0.3222 -0.4616 0.3586 -0.8462 2.7038 3 227 0.2446 0.5668 0.16823 0.3933 -0.1419 3.4081 4 230 0.2478 0.8146 0.89498 0.2673 0.5085 4.0585 5 172 0.1853 1 ∞ 1.4417 4.9917 Total 928 Sumber: Hasil Pengolahan Data Langkah perhitungan selanjutnya untuk menguji validitas dan uji reliabilitas adalah mentransformasikan seluruh data skala skor ordinal untuk kelima perspektif yang diteliti. Untuk menghemat penulisan, contoh pentransformasian dan perhitungan selanjutnya dilakukan pada perspektif yang pertama yaitu Balanced Scorecard perspective. Hasil transformasi data skala skor ordinal ke data skala intervalnya dapat dilihat pada Tabel 5.6 sedangkan, keempat perspektif lainnya secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6 Hasil Transformasi dari Data Ordinal untuk Balanced Scorecard Perspective No. Responden Pertanyaan Jumlah 1 F : C 2 F : I 3 F : LG 4 C : F 5 C : I 6 C : LG 7 I : F 8 I : C 9 I : LG 10 LG : F 11 LG : C 12 LG : I 1 3.4081 1.8802 2.7038 1.8802 1 2.7038 2.7038 2.7038 4.0585 1.8802 1.8802 1.8802 28.6828 2 4.0585 4.0585 4.9917 3.4081 3.4081 3.4081 4.0585 3.4081 4.9917 4.0585 4.9917 2.7038 47.5453 3 4.9917 4.0585 4.9917 3.4081 3.4081 3.4081 4.9917 3.4081 4.9917 4.0585 4.0585 3.4081 49.1828 4 4.0585 2.7038 2.7038 2.7038 2.7038 2.7038 3.4081 2.7038 4.0585 3.4081 3.4081 1.8802 36.4443 5 4.0585 4.0585 4.9917 3.4081 3.4081 3.4081 4.0585 3.4081 4.9917 4.0585 4.9917 2.7038 47.5453 6 4.9917 3.4081 4.9917 4.0585 3.4081 3.4081 4.0585 3.4081 4.9917 2.7038 4.0585 3.4081 46.8949 7 4.9917 4.9917 4.0585 2.7038 4.0585 3.4081 4.9917 3.4081 4.9917 4.0585 3.4081 3.4081 48.4785 8 4.0585 2.7038 2.7038 2.7038 2.7038 2.7038 4.0585 2.7038 3.4081 1.8802 2.7038 1.8802 34.2121 Jumlah 34.6172 27.8631 32.1367 24.2744 24.0985 25.1519 32.3293 25.1519 36.4836 26.1063 29.5006 21.2725 338.986 Note: F: Financial C: Customer

I: Internal Process LG: Learning and Growth

Sumber: Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara

5.2.2. Pengujian Validitas