−
−
− =
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
= =
= =
= =
2 1
1 2
2 1
1 1
1 n
n n
n n
n i
n i
i n
i i
n i
i n
i i
i XY
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n r
{ }
{ }
2 2
986 .
338 7
. 14810
8 6172
. 34
252 .
152 8
986 .
338 6172
. 34
02 .
1492 8
− −
− =
XY
r
7597 .
=
XY
r 5. Kesimpulan:
Nilai r
Tabel
0.7597 maka H ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan
korelasi antara pertanyaan 1 Financial Perspective terhadap Customer Perspective terhadap perspektif Balanced Scorecard atau dinyatakan valid.
Perhitungan nilai r
XY
untuk butir pertanyaan 2 sampai 12 dilakukan dengan menggunakan cara yang sama. Hasil perhitungan validasi untuk seluruh
butir pertanyaan pada bagian perspektif Balanced Scorecard dapat direkapitulasi pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8 Rekapitulasi Pengujian Validitas Bagian Balanced Scorecard
Perspective No.
Perspective ∑x
∑y ∑x
2
∑y
2
∑xy r.hit
r.Tabel Ket. 1
F terhadap C 34.6172 338.986 152.252 14810.71 1492.0192 0.7597
0.707 valid
2 F terhadap I
27.8631 338.986 104.1027 14810.71 1232.3164 0.92
0.707 valid
3
F terhadap LG 32.1367 338.986 138.0713 14810.71 1419.5981 0.9137 0.707
valid
4
C terhadap F 24.2744 338.986 76.78361 14810.71 1058.0675 0.7887
0.707 valid
5 C terhadap I
24.0985 338.986 78.55307 14810.71 1067.9942 0.9081 0.707
valid
6 C terhadap LG 25.1519 338.986 80.00733 14810.71 1085.3336 0.9598
0.707 valid
7
I terhadap F 32.3293 338.986 134.6455 14810.71 1404.3522 0.8153
0.707 valid
Berlanjut
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8 Rekapitulasi Pengujian Validitas Bagian Balanced Scorecard
Perspective Lanjutan No
Perspective ∑x
∑y ∑x
2
∑y
2
∑xy r.hit
r.Tabel Ket. 8
I terhadap C 25.1519 338.986 80.00733 14810.71 1085.3336 0.9598
0.707 valid
9
I terhadap LG 36.4836 338.986 169.1433 14810.71 1577.1615 0.8892
0.707 valid
10 LG Terhadap F 26.1063 338.986 91.88167 14810.71 1151.5388 0.8292 0.707
valid
11 LG terhadap C 29.5006 338.986 116.853 14810.71 1300.4526 0.8398
0.707 valid
12
LG terhadap I 21.2725 338.986 60.07196 14810.71 936.54551 0.8883
0.707 Valid
Note: F: Financial C: Customer
I: Internal LG: Learning and Growth
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan koefisien korelasi product moment r Tabel, seluruh variabel perspektif berada di atas 0.707, maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel
perspektif pertanyaan bagian perspektif Balanced Scorecard pada kuesioner adalah valid dan layak digunakan dalam penelitian.
Hasil pengujian validitas untuk semua butir pertanyaan pada bagian keempat perspektif lainnya dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran 7.
5.2.3. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus Alpha yaitu:
−
−
=
∑
= 2
1 2
11
1 1
t n
i b
k k
r σ
σ
→ r
11
= reliabilitas instrumen k
= jumlah pertanyaan masing-masing perspektif dalam instrumen
Universitas Sumatera Utara
σ
b
= variansi tiap pertanyaan
∑
b
σ
= jumlah variansi tiap pertanyaan
t
σ = variansi total Sedangkan, variansi tiap pertanyaan dihitung dengan rumus:
n n
x x
i i
b 2
12 1
12 1
2
− =
∑ ∑
= =
σ →
σ
b
= variansi tiap pertanyaan
∑
x = jumlah bobot per pertanyaan untuk semua responden n
= jumlah responden i
= tiap pertanyaan Maka variansi pertanyaan 1 dapat diperoleh yaitu:
n n
x x
i i
2 12
1 12
1 2
1
− =
∑ ∑
= =
σ
8 8
6172 .
34 252
. 152
2 2
1
− =
σ
3073 .
2 1
=
σ
Variansi σ
b
untuk pertanyaan 2 sampai dengan 12 dapat dihitung dengan menggunakan cara yang sama, dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Pengujian Reliabilitas untuk Balanced Scorecard Perspective
No. Resp
Pertanyaan ∑y
∑Y
2
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
1 3.4081
1.8802 2.7038
1.8802 1
2.7038 2.7038
2.7038 4.0585
1.8802 1.8802
1.8802 28.6828 822.703
2
4.0585 4.0585
4.9917 3.4081
3.4081 3.4081
4.0585 3.4081
4.9917 4.0585
4.9917 2.7038
47.5453 2260.56 3
4.9917 4.0585
4.9917 3.4081
3.4081 3.4081
4.9917 3.4081
4.9917 4.0585
4.0585 3.4081
49.1828 2418.95 4
4.0585 2.7038
2.7038 2.7038
2.7038 2.7038
3.4081 2.7038
4.0585 3.4081
3.4081 1.8802
36.4443 1328.19 5
4.0585 4.0585
4.9917 3.4081
3.4081 3.4081
4.0585 3.4081
4.9917 4.0585
4.9917 2.7038
47.5453 2260.56 6
4.9917 3.4081
4.9917 4.0585
3.4081 3.4081
4.0585 3.4081
4.9917 2.7038
4.0585 3.4081
46.8949 2199.13 7
4.9917 4.9917
4.0585 2.7038
4.0585 3.4081
4.9917 3.4081
4.9917 4.0585
3.4081 3.4081
48.4785 2350.16 8
4.0585 2.7038
2.7038 2.7038
2.7038 2.7038
4.0585 2.7038
3.4081 1.8802
2.7038 1.8802
34.2121 1170.47 ∑x 34.6172 27.8631 32.1367 24.2744 24.0985 25.1519 32.3293 25.1519 36.4836 26.1063 29.5006 21.2725 338.986 14810.7
∑x2 152.252 104.103 138.071 76.7836 78.5531 80.0073 134.646 80.0073 169.143 91.8817 116.853 60.072 σ
b
0.3073 0.8823
1.1219 0.391
0.7451 0.1163
0.4997 0.1163
0.3452 0.8362
1.0084 0.4384
∑σ
b
= 6.8081
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Sementara variansi total dapat dihitung dengan rumus berkut:
σ
T
=
n n
y y
∑ ∑
−
2 2
→ σ
T
= variansi total
∑
y = jumlah bobot seluruh pertanyaan untuk semua responden n
= jumlah responden
Maka, σ
T
=
n n
y y
∑ ∑
−
2 2
; → =
8 8
986 .
338 7
. 14810
2
−
= 55.8469 Selanjutnya data yang telah dihitung dimasukkan ke rumus Alpha:
−
−
=
∑
= 2
1 2
11
1 1
t n
i x
k k
r σ
σ
9579 .
8469 .
55 8081
. 6
1 1
12 12
11
=
−
−
= r
Nilai koefisien reliabilitas sebesar 0.9579. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien
yang diperoleh lebih besar dari 0.6 Ghozali, 2002. Karena r hitung 0.60 maka, data dinyatakan reliabel, dan disimpulkan bahwa kuesioner dapat dipercaya
kebenaran datanya. Perhitungan reliabilitas untuk bagian keempat pespektif lainnya dapat
dilihat pada Lampiran 8. Hasil perhitungan reliabilitas seluruh bagian perspektif tersebut ditabulasikan pada Tabel 5.10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10 Tabulasi Pengujian Reliabilitas No
. Pertanyaan
∑σ
x 2
σy Total r.hit
Ke t.
r
Tabel
≥0.60 1
BSC Perspective 6.808
55.8469 0.9579
Reliabel
2 Financial Perspective
6.3259 46.4658
0.9424 Reliabel
3 Customer Perspective
24.5191 570.805
0.99 Reliabel
4
Internal Perspective 23.2839 667.1967 0.9886
Reliabel
5
Learning Growth Perspective
12.4518 182.5606 0.9808 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data
5.2.4. Pengolahan Data Kuesioner dengan Metode Dematel
Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data yang dikumpulkan, maka pengolahan data selanjutnya adalah melakukan perhitungan
dengan menggunakan metode DEMATEL. Pada metode ini, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan di antara
perspektif maupun strategi, penentuan prioritas strategi dan hubungan causal masing-masing strategi. Berikut ini tahapan-tahapan dalam perhitungan metode
DEMATEL.
5.2.4.1.Perhitungan Matriks Rata-rata Matriks A
Masing-masing elemen pada Matriks keterkaitan langsung antar kriteria direct-relation yang telah diperoleh, selanjutnya akan dilakukan perhitungan
nilai rata-rata calculate the average matrix masing-masing jawaban dari para
Universitas Sumatera Utara
ahli. Adapun contoh pembobotan untuk bagian perspektif Balanced Scorecard antara hubungan Financial terhadap Customer dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11 Hasil Transformasi Hubungan Financial Perspective terhadap
Customer Perspective Responden
Data 1
3.4081
2 4.0585
3 4.9917
4 4.0585
5
4.0585
6 4.9917
7 4.9917
8
4.0585
Total 34.6172
Rata-rata 4.3272
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Perhitungan matriks rata-rata Matriks A untuk hubungan berikutnya pada bagian Balanced Scorecard Perspective dilakukan dengan menggunakan cara
yang sama, dan hasilnya direkapitulasi pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12 Matriks Rata-rata Balanced Scorecard Perspective
F C
I L G
Total F
4.3272 3.4829
4.0171 11.8272
C
3.0343 3.0123
3.144
9.1906 I
4.0412 3.144
4.5605 11.7457
L G 3.2633
3.6876 2.6591
9.61 Total
10.3388 11.1588 9.1543
11.7216
Note: F:Financial, C: Customer, I: Internal Process, LG: Learning and Growth
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Hasil perhitungan matriks rata-rata Matriks A pada bagian keempat perspektif lainnya secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9.
5.2.4.2.Normalisasi Matriks Rata-rata Matriks X
Setelah perhitungan matriks A tahap pehitungan selanjutnya pada metode DEMTAEL adalah normalisasi matriks rata-rata normalizing the average matrix
A Matrix X. Untuk perhitungan normalisasi matriks rata-rata digunakan rumus sebagai berikut.
A k
X .
=
=
∑ ∑
= ≤
≤ =
≤ ≤
n i
ij n
j n
j ij
n i
a a
Min k
1 1
1 1
max 1
, max
1
→ X = nilai normalisasi matriks rata-rata masing-masing perspektif
A = Matriks rata-rata masing-masing perspektif i, j= hubungan ke i dan ke j relation
Adapun contoh normalisasi matriks rata-rata Matriks X pada bagian perspektif Balanced Scorecard adalah sebagai berikut.
=
∑ ∑
= ≤
≤ =
≤ ≤
n i
ij n
j n
j ij
n i
a a
Min k
1 1
1 1
max 1
, max
1
= 8272
. 11
1 ,
7216 .
11 1
Min k
Universitas Sumatera Utara
0837 .
= k
A k
X .
=
3272 .
4 0846
. x
X =
3661 .
= X
Perhitungan normalisasi matriks rata-rata matriks X untuk hubungan berikutnya pada bagian Balanced Scorecard Perspective dilakukan dengan
menggunakan cara yang sama, dan hasilnya dapat direkapitulasi pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13 Normalisasi Matriks Direct-Relation Balanced Scorecard
Perspective F
C I
L G Total
F 0.3661
0.2947 0.3398
1.0006 C
0.2567 0.2548
0.266 0.7775
I 0.3419
0.266 0.3858
0.9937 L G
0.2761 0.312
0.225 0.8131
Total 0.8747
0.9441 0.7745
0.9916
Note: F: Financial, C: Customer, I: Internal Process, LG: Learning and Growth
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Hasil perhitungan normalisasi matriks rata-rata Matriks X pada bagian perspektif lainnya secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 10.
5.2.4.3.Perhitungan Matriks Total Matriks T
Setelah mendapatkan hasil matriks rata-rata yang telah dinormalisasikan maka langkah selanjutnya pada metode DEMATEL ini adalah perhitungan
matriks total matriks T untuk mendapatkan matriks keterkaitan secara total
Universitas Sumatera Utara
Drive the Full DirectIndirect Influence Matrix X Matrix T yang dapat dihitung dengan rumus:
1 −
− =
X I
X T
→ I= Matriks Identitas
X= Nilai matriks rata-rata yang telah dinormalkan T= Matriks total
Adapun contoh perhitungan matriks total untuk bagian perspektif Balanced Scorecard adalah sebagai berikut:
= 225
. 312
. 2761
. 3858
. 266
. 3419
. 266
. 2548
. 2567
. 3398
. 2947
. 3661
. X
Dengan matrik Identitas I =
1 1
1 1
Maka I-X adalah:
−
= −
225 .
312 .
2761 .
3858 .
266 .
3419 .
266 .
2548 .
2567 .
3398 .
2947 .
3661 .
1 1
1 1
X I
− −
− −
− −
− −
− −
− −
= −
1 225
. 312
. 2761
. 3858
. 1
266 .
3419 .
266 .
2548 .
1 2567
. 3398
. 2947
. 3661
. 1
X I
X I
adj X
I X
I −
− =
−
−
det 1
1
Universitas Sumatera Utara
= −
−
8589 .
2 727
. 1
0491 .
2 9058
. 1
4732 .
2 8157
. 2
3433 .
2 2471
. 2
0166 .
2 7003
. 1
7572 .
2 8459
. 1
4386 .
2 0391
. 2
3963 .
2 9856
. 2
1
X I
Maka,
1 −
− =
X I
X T
= 8589
. 2
727 .
1 0491
. 2
9058 .
1 4732
. 2
8157 .
2 3433
. 2
2471 .
2 0166
. 2
7003 .
1 7572
. 2
8459 .
1 4386
. 2
0381 .
2 3963
. 2
9856 .
2
225 .
312 .
2761 .
3858 .
266 .
3419 .
266 .
2548 .
2567 .
3398 .
2947 .
3661 .
T
= 8589
. 1
727 .
1 0491
. 2
9058 .
1 4731
. 2
8157 .
1 3433
. 2
247 .
2 0166
. 2
7003 .
1 7573
. 1
8459 .
1 4386
. 2
0391 .
2 3963
. 2
9856 .
1 T
Perhitungan matriks total matriks T untuk hubungan berikutnya pada bagian Balanced Scorecard Perspective dilakukan dengan menggunakan cara
yang sama, dan hasilnya diterjemahkan pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14 Matriks Total Balanced Scorecard Perspective
F C
I L G
F 1.9856
2.3963 2.0391
2.4386
C 1.8459
1.7573 1.7003
2.0166
I
2.247 2.3433
1.8157 2.4731
L G 1.9058
2.0491 1.727
1.8589
Note: F: Financial C: Customer I: Internal Process LG: Learning and Growth
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Hasil Perhitungan matriks total matriks T pada keempat perspektif lainnya secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 11.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.4. Penjumlahan Baris dan Kolom Matriks T
Tahapan perhitungan selanjutnya dengan menggunakan metode
DEMATEL yaitu penjumlahan baris dan kolom pada matriks total calculate the sums of rows and the sums of columns matrix T. Penjumlahan baris dan kolom
dari matriks total secara berurutan dilambangkan dengan vektor d dan vektor r berdasarkan rumus berikut:
[ ]
nxn ij
t T
= i,j = 1,2,….,n
∑
=
= =
n j
ij i
n i
t d
dengan d
d d
d
1 1
, ,...,
,...,
∑
=
= =
n i
ij j
n j
t r
dengan r
r r
r
1 1
, ,...,
,...,
Dimana: T = nilai matriks total matriks T
d = Penjumlahan baris dari matriks T r = Penjumlahan kolom dari matriks T
i, j= hubungan ke i dan ke j relation t
ij
= jumlah hubungan ke i dan ke j Contoh perhitungan penjumlahan baris dan kolom matriks total untuk
bagian perspektif Balanced Scorecard adalah sebagai berikut.
∑
=
=
n j
ij i
t d
1
4386 .
2 0391
. 2
3963 .
2 9856
. 1
+ +
+ =
d 8596
. 8
= d
Universitas Sumatera Utara
∑
=
=
n i
ij j
t r
1
9058 .
1 247
. 2
8459 .
1 9856
. 1
+ +
+ =
r 9843
. 7
= r
Maka,
8439 .
16 9843
. 7
8596 .
8 =
+ =
+ r d
8753 .
9843 .
7 8596
. 8
= −
= − r
d
Perhitungan nilai d+r dan d-r untuk hubungan berikutnya pada bagian perspektif Balanced Scorecard dapat dilakukan dengan menggunakan cara yang
sama, dan hasilnya dapat direkapitulasi pada Tabel 5.15.
Tabel 5.15 Rekapitulasi Nilai d dan r pada Balanced Scorecard Perspective
F C
I L G
d r
d+r d-r
F
1.9856 2.3963
2.0391 2.4386
8.8596 7.9843
16.8439 0.8753 C
1.8459 1.7573
1.7003 2.0166
7.3201 8.546
15.8661 -1.2259 I
2.247 2.3433
1.8157 2.4731
8.8791 7.2821
16.1612 1.597
L G
1.9058 2.0491
1.727 1.8589
7.5408 8.7872
16.328 -1.2464
Note: F: Financial C: Customer
I: Internal Process LG: Learning and Growth
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Hasil penjumlahan baris dan kolom matriks total pada keempat perspektif
lainnya secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 12.
5.2.4.5.Perhitungan Threshold Value
α
Threshold Value α ditentukan dengan menghitung nilai rata-rata pada
elemen matriks total matriks T, dengan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
N t
t
n j
ij n
i ij
∑ ∑
= =
=
1 1
α
Threshold Value untuk Balanced Scorecard Perspective adalah:
16 8589
. 1
727 .
1 ,....,
3963 .
2 9856
. 1
+ +
+ =
α
0375 .
2 =
α Perhitungan Threshold Value
α pada keempat perspektif lainnya secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 13.
5.2.4.6.C ause and Effect Relation Diagram
Cause and effect Diagram adalah proses penggambaran model struktural secara visualisasi sebelum pengambilan keputusan pada prioritas strategi Tzeng
et al., 2007. Cause and effect Diagram akan dibentuk sesuai dengan hasil perhitungan penjumlahan baris dan kolom matriks total dan Threshold Value.
Penjumlahan baris dan kolom d+r,d-r memiliki makna sebagai berikut: 1. Nilai d+r
Mengindikasikan adanya hubungan causal antara kriteria satu dengan lainnya, sehinggga semakin besar nilai d+r maka semakin kuat hubungan antar
kriteria tersebut. 2. Nilai d-r positif
Mempunyai pengaruh yang lebih besar dari kriteria lainnya dan diasumsikan sebagai prioritas utama dispatcher.
3. Nilai d-r negatif
Universitas Sumatera Utara
Menerima pengaruh yang lebih besar dari kriteria lainnya, diasumsikan sebagai prioritas terakhir receiver
Sedangkan, Threshold value adalah penentuan hubungan pengaruh secara signifikan antara kriteria satu dengan kriteria lainnya. Semua elemen matriks yang
memiliki nilai hasil perhitungan matriks total atau the Full DirectIndirect Influence Matrix matrix T diatas Threshold value akan memiliki pengaruh secara
signifikan. Sebaliknya jika elemen pada Balanced Scorecard perspective dibawah Threshold value akan dieliminasi tidak memiliki pengaruh antara kriteria satu
dengan kriteria lainnya seperti pada elemen perspektif yang diberi tanda merah
pada Tabel 5.16.
Semua elemen strategi yang memiliki tingkat hubungan pengaruh secara signifikan terhadap strategi lainnya harus memiliki matriks total diatas threshold
value σ=2.0375 misalnya pada Financial terhadap Customer dengan nilai
matriks total 2.3963. Namun sebaliknya, jika perspektif tersebut dibawah threshold value maka tidak memiliki pengaruh secara signifikan. Jika dihubungan
dengan nilai d+r maka prioritas utama adalah Financial Perspective 16.8439 dan nilai d-r prioritas utama adalah Internal Perspective 1.597.
Tabel 5.16 Cause and Effect Relation Diagram Balanced Scorecard Perspective
F C
I L G
d r
d+r d-r
F 1.9856
2.3963 2.0391
2.4386 8.8596
7.9843 16.8439 0.8753
C 1.8459
1.7573 1.7003
2.0166 7.3201
8.546 15.8661 -1.2259
I 2.247
2.3433
1.8157
2.4731
8.8791 7.2821
16.1612
1.597 L G
1.9058 2.0491
1.727 1.8589
7.5408 8.7872
16.328 -1.2464
Note: F: Financial C: Customer
I: Internal Process LG: Learning and Growth
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Cause and Effect Relation Diagram dapat divisualisasikan dalam bentuk kurva X,Y dengan ketentuan nilai d+r ditetapkan sebagai sumbu x X-axis dan
nilai d-r ditetapkan sebagai sumbu y Y-axis Tzeng et al., 2007. Dari tabel cause and effect relation diagram diatas dapat digambarkan hubungan keempat
perspektif seperti Gambar 5.2.
Gambar 5.2 Cause and Effect Relationship Diagram Balanced Scorecard
Perspective
Rekapitulasi Cause and Effect Relationtionship Diagram untuk keempat perspektif lainnya secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 14.
Prioritas dari seluruh bagian perspektif berdasarkan hasil perhitungan dapat ditabulasikan pada Tabel 5.17.
Financial
Customer Internal
Learning Growth
-1,5 -1
-0,5 0,5
1 1,5
2
15,8 16
16,2 16,4
16,6 16,8
17 di-r
i
di+ri
Treshold value α=2.0375
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17 Prioritas Masing-masing Perspective dalam Balanced Scorecard
Strategy d+r
Prioritas d-r
Prioritas F
Financial 16.8439
1 0.8753
2
St
1
12.2444 4
-0.0184 3
St
2
12.7326 2
-1.4902 4
St
3
12.6667 3
0.5293 2
St
4
13.2565 1
0.9793 1
C Customer
15.8661 4
-1.2259 4
St
5
26.6644 1
-0.141 6
St
6
23.6564 6
0.0196 3
St
7
25.29 2
0.3178 2
St
8
24.7255 5
-0.9261 4
St
9
25.2358 3
-1.053 5
St
10
24.9893 4
1.7827
1
I Internal Process
16.1612 3
1.597 1
St
11
14.2343 7
-0.8625 6
St
12
14.6391 6
-1.9937 7
St
13
14.8769 5
1.1949 1
St
14
15.2724 2
0.6286 3
St
15
14.9096 4
1.1058 2
St
16
14.9804 3
-0.5108 5
St
17
15.4575 1
0.4377 4
L Learning
Growth 16.328
2 -1.2464
3
St
18
30.9152 3
1.5016 1
St
19
29.5037 4
-1.2447 5
St
20
30.965 2
-1.2544 4
St
21
32.4118 1
0.714 2
St
22
30.3195 3
0.2835 3
Sumber: Hasi Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17 menunjukkan bahwa prioritas utama untuk Balanced Scorecard Perspective berdasarkan nilai d+r adalah Financial sebesar 16.8439 dan
berdasarkan nilai d-r adalah Internal Process sebesar 1.597. Prioritas utama bagian strategi berdasarkan nilai d+r secara berurutan adalah
St
2
, St
5
, St
17
, dan St
21
. Sedangkan berdasarkan nilai d-r adalah St
4
, St
10
, St
13
, dan St
18
.
5.3. Strategi Map Balanced Scorecard