Ketimpangan Pendapatan Deskripsi Data Penelitian

Sumber: data Worldbank, diolah Gambar 13 Indeks Pembangunan Keuangan di Indonesia tahun 1983- 2013

5. Inflasi

Seperti yang terlihat pada gambar 14, perkembangan inflasi di Indonesia setelah krisis 1997 sangatlah fluktuatif. Pasca krisis 1997, inflasi yang cukup tinggi terjadi pada tahun 20012002, 2005 dan 2008. Tahun 1998, inflasi yang tinggi disebabkan karena terjadinya krisis ekonomi. Inflasi yang cukup tinggi pada tahun 20012002 disebabkan karena dampak dari krisis yang terjadi pada tahun 1997. Pada tahun 2005 inflasi yang tinggi disebabkan karena dampak dari pengambilan kebijkan pemerintah dalam menaikkan harga BBM. Inflasi yang cukup tinggi pada tahun 2008 disebabkan karena adanya krisis keuangan global yang melanda hampir seluruh negara. Kemudian penyebab tingginya inflasi pada tahun 2010 didominasi oleh tekanan bahan pangan yang antara lain disebabkan oleh terkendalanya pencapaian target produksi pangan akibat anomali cuaca. Kondisi cuaca yang tidak normal ini menyebabkan menurunnya pasokan beberapa komiditas pertanian. Sumber: data BPS diolah Gambar 14 Inflasi di Indonesia tahun 1983-2013 B. Hasil Estimasi Data Model yang diestimasi merupakan model pengaruh keterbukaan perdagangan terhadap ketimpangan pendapatan yang diberikan dummy krisis 1998 mengikuti model seperti yang tercantum dalam bab III. Variabel-variabel lain yang dianggap mempengaruhi ketimpangan pendapatan yaitu laju pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan keuangan dan inflasi ikut serta dimasukkan dalam estimasi. Berikut merupakan model ekonometrika ECM jangka panjang yang akan diestimasi dalam penelitian ini. IW t = α + α 1 D 1 + β 2 GR t + β 3 OPEN t + β 4 OPEN 2 t + β 5 FD t + β 6 INF t + β 7 D 1 GR t + β 8 D 1 OPEN t + β 9 D 1 OPEN 2 t + β 10 D 1 FD t + β 11 D 1 INF t + ɛ t Model ekonometrika ECM jangka pendek juga akan diestimasi guna mengetahui hubungan jangka pendek antar variabel bebas dan terikat. ΔIW = β 2 ΔGR t + β 3 ΔOPEN t + β 4 ΔOPEN 2 t + β 5 ΔFD t + β 6 ΔINF t + β 7 D 1 ΔGR t + β 8 D 1 ΔOPEN t + β 9 D 1 ΔOPEN 2 t + β 10 D 1 ΔFD t + β 11 D 1 ΔINF t + β 12 ECT-1 + ɛ t