Teori Adam Smith Teori Arthur Lewis
1 Pola perpindahan penduduk dari negara miskin ke negara yang lebih maju.
2 Pola aliran modal yang terjadi. 3 Jaringan transportasi yang lebih baik di negara yang lebih maju.
Sedangkan dampak sebar spread effects merupakan keadaan dimana pembangunan ekonomi di negara maju menimbulkan dorongan
yang akan mempercepat pembangunan di negara miskin. Hal ini seringkali berwujud dalam pertambahan permintaan atas produk negara
yang lebih miskin oleh negara yang lebih kaya. Produk negara yang lebih miskin tersebut biasanya berbentuk bahan baku industri yang diperlukan
oleh negara yang lebih kaya. Myrdal dalam Jhingan, 2012 kemudian membangun teori
keterbelakangan dan pembangunan ekonomi di sekitar ide ketimpangan regional dan internasional yang dijelaskan menggunakan dampak balik
backwash effects dan dampak sebar spread effects. Adapun
penjabarannya adalah sebagai berikut.
1 Ketimpangan Regional
Ketimpangan regional yang dimaksud di sini merupakan ketimpangan taraf nasional yang mempunyai karakteristik sbb.
Ketimpangan regional berkaitan dengan sistem kapitalis Sistem kapitalis yang dikendalikan oleh motif laba akan
mendorong berkembangnya pembangunan terpusat hanya di wilayah-wilayah yang memiliki harapan laba tinggi.
Pasar bebas cenderung memperlebar ketimpangan regional. Perdagangan akan menguntungkan wilayah maju dan merugikan
wilayah kurang maju. Pembebasan dan perluasan pasar sering memberikan keuntungan daya saing pada industri di sentra-sentra
pengembangan yang mapan. Perpindahan modal cenderung meningkatkan ketimpangan regional
Konsentrasi kegiatan ekonomi akan menguntungkan wilayah tersebut dan menekan kegiatan ekonomi wilayah terbelakang. Di
wilayah maju, permintaan yang meningkat akan merangsang investasi dan meningkatkan pendapatan.
2 Ketimpangan Internasional
Secara umum, ketimpangan internasional juga memiliki karakteristik yang hampir sama dengan ketimpangan regional. Hal ini
dijabarkan dalam penjelasan berikut. Perdagangan cenderung menguntungkan negara maju dan
merugikan negara kurang maju. Dengan basis industri manufaktur dan daya sebar yang kuat pada
negara maju, ekspor barang industri yang murah ke negara terbelakang lambat laun dapat mematikan industri skala kecil dan
industri kerajinan tangan negara terbelakang. Hal ini cenderung mengubah negara terbelakang menjadi eksportir barang primer dan
membuat mereka menderita akibat fluktuasi harga yang menggila akibat permintaan akan barang-barang ekpsor yang inelastis.
Perpindahan modal gagal hapus ketimpangan internasional. Aliran modal lebih banyak masuk ke negara maju karena lebih
menjanjikan keuntungan dan jaminan bagi para investor. Modal yang mengalir ke negara terbelakang cenderung merugikan
perekonomian mereka karena dampak balik yang begitu kuat. Hal ini karena sebagian besar aliran modal diarahkan pada produksi
primer dan ekspor. Perdagangan dan perpindahan modal secara bebas yang menghasilkan kemajuan ekonomi bagi negara maju
menelorkan dampak balik yang pahit bagi negara terbelakang.