Bentuk Kurva Kuznets Hipotesis Kuznets a.

pada sisi horizontal dan vertikal kurva dapat digantikan dengan variabel lain selain ketimpangan dan pembangunan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari munculnya kurva-kurva Kuznets baru seperti misalnya:  Kurva Kuznets Lingkungan atau Environmental Kuznet Curve EKC dalam Andreoni dan Levison 1998,  Kurva Kuznets Keterbukaan atau Openness Kuznets Curve OKC dalam Dobson dan Ramlogan 2009, Lee 2008 serta Jalil 2012,  Kurva Kuznets Kejahatan atau Crime Kuznets Curve CKC dalam Buonanno, Fergusson dan Vargas 2014.

e. Kurva Kuznets Keterbukaan

Kurva Kuznets Keterbukaan atau Openness Kuznets Curve OKC merupakan salah satu cabang dari kurva Kuznets yang muncul akhir- akhir ini seiring dengan maraknya isu globalisasi ekonomi. Pada OKC, proksi pembangunan atau pertumbuhan ekonomi pada sisi horizontal kurva Kuznets digantikan dengan proksi keterbukaan perdagangan. Sehingga terdapat hubungan antara ketimpangan dan keterbukaan perdagangan yang berbentuk kurva U-terbalik seperti dalam kurva Kuznets. Kurva Kuznets Keterbukaan ini pada awalnya digagas oleh Dobson dan Ramlogan pada 2008 dalam paper diskusinya yang berjudul Is There an Openness Kuznets Curve? Evidence From Latin America. Gagasan ini berasal dari hasil penelitian sebelumnya yang mengangap adanya kemungkinan hubungan non-linear antara keterbukaan perdagangan dan ketimpangan. Dobson dan Ramlogan 2008 menganggap bahwasannya Amerika Latin tidak mempunyai keuntungan komparatif dalam tenaga kerja tidak terampil ketika kebijakan liberalisasi perdagangan dikenalkan. Hal ini berarti kita seyogyanya melihat ketimpangan meningkat sebelum ia mulai menurun. Berikut merupakan dasar argumennya. Keterbukaan yang lebih besar menghasilkan kelompok berpenghasilan rendah sehingga membantu untuk mengurangi ketimpangan pendapatan pada negara yang mempunyai keuntungan komparatif dalam tenaga kerja tidak terampil. Ketika liberalisasi perdagangan negara-negara Amerika Latin menjadi seperti China dan India yang telah muncul dalam babak perdagangan dunia, keuntungan komparatif Amerika Latin tahun 1980-1990 nampaknya bergeser dari tenaga kerja tidak terdidik menjadi sumber daya alam Wood, 1999. Pada situasi tersebut, peningkatan keterbukaan dapat memperburuk ketimpangan. Akan tetapi ketika perekonomian telah mencapai level keterbukaan tertentu maka ketimpangan diduga akan menurun. Liberalisasi perdagangan dapat meningkatkan impor negara-negara yang mempunyai keuntungan komparatif dalam tenaga kerja tidak terampil. Karena harga barang impor tersebut menjadi lebih rendah jika dibandingkan barang produksi dalam negeri. Mengingat, barang-barang tersebut merupakan barang-barang konsumsi primer bagi kelompok berpenghasilan rendah yang merasakan kenaikan pendapatan riil mereka. Dalam penelitiannya Dobson dan Ramlogan 2009 menemukan hubungan berbentuk kurva antara keterbukaan perdagangan dan ketimpangan pendapatan di Amerika Latin. Bukti empiris ini konsisten dengan kerangka berpikir kurva Kuznets dimana ketimpangan pendapatan semakin meningkat seiring dengan peningkatan keterbukaan perdagangan hingga mencapai level kritis tertentu, kemudian ketimpangan mulai berkurang. Kemudian Lee 2010 juga menemukan dampak nonlinear globalisasi pada ketimpangan di Asia dengan melihat hubungan antara ketimpangan dan keterbukaan perdagangan. Keterbukaan perdagangan meningkatkan ketimpangan pendapatan hingga mencapai titik kritis tertentu, kemudian ketimpangan pendapatan semakin berkurang setelah melewati titik kritis tersebut. Hasil pada penelitian Lee tersebut seakan menggantikan peran pertumbuhan ekonomi dengan globalisasi pada kerangka kurva Kuznets meskipun telah sepenuhnya mendukung kajian teori yang yang sudah ada. Berdasarkan penelitian di atas, Jalil 2012 kemudian melakukan modeling untuk mencari hubungan antara keterbukaan perdagangan dan ketimpangan pendapatan di China dalam kerangka berpikir kurva Kuznet keterbukaan. Hal ini dilakukan kerena baik Dobson dan Ramlogan 2009 maupun Lee 2010 memberikan catatan dari penelitiannya bahwa keterbukaan perdagangan mungkin lebih baik menggantikan peran pertumbuhan ekonomi dalam kerangka berpikir kurva Kuznets.