Identifikasi Masalah Batasan Masalah

12 menyikat gigi dari arah depan, kiri, kanan, atas, dan bawah. Tes hasil kemampuan dalam tahap menyikat gigi diberikan dalam bentuk tes praktik menggosok gigi. 2. Media boneka gigi merupakan media tiga dimensi sebagai bentuk tiruan dari gigi manusia yang sebenarnya. Media boneka gigi merupakan suatu media pembelajaran tiga dimensi sebagai model atau tiruan dari bentuk gigi manusia sesungguhnya. Media boneka gigi ini berbentuk gigi graham yang diberi mata serta mulut yang dapat terbuka, jika mulut boneka terbuka didalamnya terdapat tiruan susunan gigi manusia seperti aslinya berupa gusi, susunan gigi gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, gigi geraham belakang, serta lidah, dengan tinggi boneka 27 cm. Media boneka gigi ini digunakan sebagai media dalam pembelajaran bina diri menggosok gigi. Dalam pembelajaran bina diri menggosok gigi dalam tahapan menyikat bagian-bagian gigi media ini dapat digunakan untuk menunjukan bagian-bagian gigi secara lebih jelas, sehingga guru mampu mencontohkan dengan jelas bagaimana cara menyikat gigi pada masing-masing bagian. 3. Siswa tunagrahita sedang adalah siswa yang mempunyai beberapa karakteristik, diantarnya kemampuan komunikasinya kurang, kemampuan motoriknya kurang, sulit untuk mengikuti pembelajaran akademik, mampu diberikan pengajaran bina diri. Siswa tunagrahita dalam penelitian ini adalah siswa tunagrahita kategori sedang yang berjumlah tiga siswa. 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Anak Tunagrahita Sedang

1. Pengertian Anak Tunagrahita Sedang

Anak tunagrahita sedang merupakan bagian dari klasifikasi anak tunagrahita. Anak tunagrahita merupakan mereka yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan mentalnya, sehingga mengalami hambatan dalam melakukan sesuatu dibanding dengan anak lain pada usia yang sama Maria J Wantah, 2007: 1 The American Association Of Intellectual and Developmental Disability AAID dalam Hallahan, Kuffman, dan Pullen 2009: 147 mendefinisikan tunagrahita sebagai berikut “ Intellectual disability is a disabiity characterized by significant limitations both in intellectual functioning and adaptive behavior as expressed in conceptual social, and pratical adaptive skills, which originates before 18. Maksud dari pernyataan tersebut adalah hambatan intelektual dicirikan oleh keterbatasan yang signifikan baik pada fungsi intelektual maupun perilaku adaptif yang ditunjukan melalui konseptual, keterampilan sosial dan adaptif, yang terjadi sebelum usia 18 tahun. Anak tunagrahita kategori sedang dalam peristilahannya disebut juga “Moderate Intellectual Disabilities” Smith dan Tyler, 2010: 270. Mereka berpendapat bahwa tunagrahita sedang memiliki IQ antara 35-49, mereka mengalami keterlambatan perkembangan selama masa kecilnya,