Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Anak Tunagrahita Sedang

1. Pengertian Anak Tunagrahita Sedang

Anak tunagrahita sedang merupakan bagian dari klasifikasi anak tunagrahita. Anak tunagrahita merupakan mereka yang mengalami keterlambatan dalam perkembangan mentalnya, sehingga mengalami hambatan dalam melakukan sesuatu dibanding dengan anak lain pada usia yang sama Maria J Wantah, 2007: 1 The American Association Of Intellectual and Developmental Disability AAID dalam Hallahan, Kuffman, dan Pullen 2009: 147 mendefinisikan tunagrahita sebagai berikut “ Intellectual disability is a disabiity characterized by significant limitations both in intellectual functioning and adaptive behavior as expressed in conceptual social, and pratical adaptive skills, which originates before 18. Maksud dari pernyataan tersebut adalah hambatan intelektual dicirikan oleh keterbatasan yang signifikan baik pada fungsi intelektual maupun perilaku adaptif yang ditunjukan melalui konseptual, keterampilan sosial dan adaptif, yang terjadi sebelum usia 18 tahun. Anak tunagrahita kategori sedang dalam peristilahannya disebut juga “Moderate Intellectual Disabilities” Smith dan Tyler, 2010: 270. Mereka berpendapat bahwa tunagrahita sedang memiliki IQ antara 35-49, mereka mengalami keterlambatan perkembangan selama masa kecilnya, 14 mempunyai kemampuan merawat diri, memiliki komunikasi yang memadai dan keterampilan akademik, memrlukan dukungan untuk tinggal dan bekerja di masyarakat. Hallahan, Kauffman, dan Pullen 2009: 149 juga berpendapat bahwa “moderate mental retardation or intelectual disabiity, a clasification used to specify an ndividual whose IQ is approximately 35- 50”. Definisi diatas mengartikan bahwa tunagrahita sedang ditujukan untuk mereka yang memiliki IQ antara 35- 50. Menurut Maria J Wantah 2007: 12 anak tunagrahita kategori sedang disebut juga dengan anak imbesil. Mereka juga biasa disebut dengan anak mampu latih yaitu anak mampu dilatih berupa keterampilan- keterampilan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Menurut Mohammad Efendi 2006: 90 anak tunagrahita mampu latih hanya dapat dilatih untuk mengurus diri sendiri melalui aktivitas kehidupan sehari- hari, serta melakukan fungsi sosial kemasyarakatan sesuai kemampuannya. Menurut Sutjihati Soemantri 2006; 107 anak tunagrahita sedang masih dapat dididik mengurus diri sendiri serta melindungi diri sendiri dari bahaya. Anak tunagrahita kategori sedang hampir tidak dapat mempelajari pelejaran akademik, perkembangan bahasa terbatas, mempunyai potensi untuk dilatih menahan diri serta beberapa pekerjaan yang memerlukan latihan Mumpuniarti, 2007: 25. Kemudian menurut Algozzine dan Ysseldyke 2006: 10 mengemukakan bahwa “students with moderate need on going assistance in most areas of