Validitas Instrumen METODE PENELITIAN

69 yaitu data dari hasil penelitian pre-test, post-test disajikan dalam bentuk angka. hasil tes berupa skor diubah menjadi nilai standar dengan menggunakan rumus menurut Ngalim Purwanto 2006: 102 adalah sebagai berikut: NP = x 100 Keterangan: NP : Nilai yang dicari R : Skor mentah yang diperoleh siswa SM : Skor maksimum ideal dari tes 100 : bilangan tetap. Pencapaian hasil pembelajaran bina diri menggosok gigi sebelum dilakukan tindakan serta hasil tindakan siklus I, dan siklus II dibandingkan agar diketahui adanya peningkayan kemampuan menggosok gigi pada masing-masing siswa. Rumus yang digunakan untuk mendapatkan presentase peningkatan pembelajaran bina diri menggosok gigi siswa tunagrahita kategori sedang kelas IV adalah sebagai berikut: Peningkatan= x 100 Data hasil observasi terhadap partisipasi siswa dan cara mengajar disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, serta dilengkapi dengan uraian deskriptif supaya mudah dipahami. 70

J. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan dalam penelitian ini ditandai dengan adanya peningkatan kemampuan dalam praktik menggosok gigi secara merata, baik, dan benar yaitu mampu memegang sikat gigi dengan baik, menuangkan pasta gigi, menggosok gigi bagian depan, samping, kunyah, dalam, mahkota, dan lidah pada siswa tunagrahita kategori sedang kelas IV di SLBC Rindang Kasih Secang. Kemampuan anak tunagrahita kategori sedang dikatakan meningkat apabila nilai post-test lebih tinggi dari nilai pre-test. Nilai post-test dikatakan berhasil apabila mencapai standar ketuntasan minimal pada pembelajaran bina diri anak tunagrahita kategori sedang kelas IV di SLBC Rindang Kasih Secang Secang, yaitu dengan skor 65 atau mencapai presentasi sebesar 65. Skor tersebut dalam kategori baik. 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDLB Rindang Kasih yang merupakan bagian dari SLB-C Rindang Kasih, Secang, Magelang. SLB-C Rindang Kasih didirkan oleh Yayasan Dhana Bhakti Wanita dengan ketua Bapak Abdul Syukur. Yayasan ini bergerak dalam bidang sosial, yaitu pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dengan kekhususan tunagrahita. SLB-C Rindang Kasih didirikan pada tanggal 29 Januari 1962 di Desa Kuwaluhan, Madusari, Kec. Secang, Kab. Magelang. Letak Sekolah ini sangat strategis karena terletak di pinggir jalan raya Yogyakarta-Semarang. SLB-C Rindang Kasih tepatnya terletak pada posisi: 1. Sebelah Barat : Berbatasan dengan kompleks Perumahan Pondok Asri. 2. Sebelah Timur : Berbatasan dengan jalan raya Yogyakarta- Semarang. 3. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Masjid komplek Perumahan Pondok Asri. 4. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan rumah warga. Berdasarkan akta Notaris Nurwulandari, SH. Semarang No. 95 tanggal 28 Juli 2008, Yayasan Dhana Bhakti Wanita diubah menjadi Yayasan Rindang Kasih yang diketuai oleh Dr. Agus Suprapto Haryoko yang 72 membawahi empat orang pengurus. Adapun Visi dan Misi SLB-C Rindang Kasih sebagai berikut: 1. VISI : Memberdayakan penyandang kelainan baik fisik atau mental melalui Program Pendidikan Luar Biasa. 2. MISI : Membantu peserta didik yang menyandang kelainan baik fisik atau mental agar; a. Mampu mengembangkan pengetahuan melalui pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. b. Mampu mandiri dan terampil dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat dimana mereka berada melalui pembelajaran yang berbasis sosial kemasyarakatan. c. Mampu membawa diri dengan sikap sopan, santun, dan berbudi pekerti luhur. d. Mampu mengembangkan keterampilan untuk bekal hidup mandiri dalam memasuki dunia kerja sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya. Sejumlah mata pelajaran yang diberikan di SLB-C Rindang Kasih didukung oleh: 1. Kepala Sekolah : 1 orang 2. Tata Usaha : 1 orang 3. Guru Kelas : 10 orang 4. Guru Olahraga : 1 orang 5. Guru Agama : 1 orang 73 6. Guru Keterampilan : 1 orang Untuk menunjang kelancaran dan kesuksesan pembelajaran, Yayasan Rindang Kasih menyediakan asrama bagi peserta didik yang bertempat tingga tidak jauh dari lokasi sekolah. Asrama tersebut terdiri dari asrama putra dan asrama putri yang dipimpin oleh seorang ibu asrama, empat orang pengasuh putri, tiga pengasuh putra, satu orang tenaga kesehatan, dan dua orang tenaga dapur.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

1. Subjek 1

a. Identitas Subjek

Nama : ARH Tempat, tanggal lahir : Semarang, 9 Mei 2001 Usia : 15 tahun Jenis Kelamin : Perempuan

b. Karakteristik

ARH merupakan siswa tunagrahita kategori sedang di kelas IV SLB-C Rindang Kasih Secang. Subjek mampu memahami pertanyaan-pertanyaan sederhana, dan dalam berbicara kadang masih sulit untuk dipahami. Namun, walaupun demikian ARH sudah mampu dalam memahami instruksi yang diberikan. Saat pembelajaran subjek biasanya cepat bosan sehingga dalam