Manfaat Penelitian Definisi Operasional
14 mempunyai kemampuan merawat diri, memiliki komunikasi yang
memadai dan keterampilan akademik, memrlukan dukungan untuk tinggal dan bekerja di masyarakat. Hallahan, Kauffman, dan Pullen
2009: 149 juga berpendapat bahwa “moderate mental retardation or intelectual disabiity, a clasification used to specify an ndividual whose
IQ is approximately 35- 50”. Definisi diatas mengartikan bahwa
tunagrahita sedang ditujukan untuk mereka yang memiliki IQ antara 35- 50.
Menurut Maria J Wantah 2007: 12 anak tunagrahita kategori sedang disebut juga dengan anak imbesil. Mereka juga biasa disebut
dengan anak mampu latih yaitu anak mampu dilatih berupa keterampilan- keterampilan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Menurut
Mohammad Efendi 2006: 90 anak tunagrahita mampu latih hanya dapat dilatih untuk mengurus diri sendiri melalui aktivitas kehidupan sehari-
hari, serta
melakukan fungsi
sosial kemasyarakatan
sesuai kemampuannya. Menurut Sutjihati Soemantri 2006; 107 anak
tunagrahita sedang masih dapat dididik mengurus diri sendiri serta melindungi diri sendiri dari bahaya. Anak tunagrahita kategori sedang
hampir tidak dapat mempelajari pelejaran akademik, perkembangan bahasa terbatas, mempunyai potensi untuk dilatih menahan diri serta
beberapa pekerjaan yang memerlukan latihan Mumpuniarti, 2007: 25. Kemudian menurut Algozzine dan Ysseldyke 2006: 10 mengemukakan
bahwa “students with moderate need on going assistance in most areas of
15 practical living skills and are generally more dependent on others for
care. This is the smallest group of students with mental retardation ”.
maksud dari pernyataan tersebut adalah anak tunagrahita sedang membutuhkan bantuan terus menerus dalam area keterampilan hidup
sehari-hari dan pada umumnya bergantung pada bantuan orang lain. Mengutip dari beberapa pendapat diatas, maka penulis
menyimpulkan bahwa yang dimaksud anak tunagrahita kategori sedang adalah anak yang memiliki tingkat IQ antara 35-50, mengalami
keterlambatan dalam perkembangan dan bahasanya, sulit mengikuti pembelajaran
akademik, serta
masih memiliki
potensi untuk
mengambangkan keterampilan mengurus diri sendiri yang bersifat rutinitas.