Pengertian Anak Tunagrahita Sedang
16 b.
Karakteristik psikis, kecerdasannya maksimal setara dengan anak normal usia 7 atau 8 tahun. Anak hampir tidak memiliki inisiatif,
kekanan-kanakan, sering melamun atau sebaliknya hiperaktif. c.
Karakteristik sosial, sikap sosialnya kurang baik, rasa etisnya kurang nampak, tidak mempunyai rasa terimakasih, belas kasihan
dan rasa keadilan.
Menurut Maria J Wantah 2007: 19 bahwa anak tunagrahita sedang memiliki beberapa ciri-ciri, diantaranya:
1 pada umumnya memiliki bentuk badan yang buruk; 2 ekspresi muka yang ditampilkan kosong dan ketolol-tololan; 3 daya tahan
tubuhnya lemah; 4 perkembangan jasmani dan rohani lambat; 5 gerakan tidak stabil dan lambat; 6 kemampuan bicaranya kurang; 7 pada
umumnya sulit untuk mengurus diri sendiri, namun dengan diberikannya latihan secara terus-menerus mereka akan dapat menguasainya dan dapat
melindungi diri dari bahaya; 8 dapat mengerjakan pekerjaan yang sederhana walaupun dengan pengawasan orang tua.
Menurut Hanson Allert 1992: 165; Lyen 2002: 50 dalam Frieda Mangunsong 2014: 133-134 karakteristik anak tunagrahita
sedang, diantaranya: 1 masih mampu dilatih untuk mengurus dirinya sendiri; 2 masih mampu melakukan pekerjaan yang sederhana dan
terlindungi; 3 mampu dilatih menulis dan membaca sederhana; 4 lemah dalam kemampuan mengingat, menggeneralisasi, bahasa, konseptual,
perseptual, dan kreativitas; 5 menampakan kelainan fisik; 6 memiliki koordinasi fisik yang buruk; 7 adanya gangguan pada fungsi bicara.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak tunagrahita kategori sedang penampakan fisiknya lebih
terlihat karena banyak dijumpai tipe down sindrome, sulit mengikuti pembelajaran akademik jikalaupun bisa hanya sebatas menulis dan
17 membaca sederhana dan membutuhkan waktu yang lama karena anak
tunagrahita kategori sedang cepat lupa dan sulit memusatkan perhatian, masih mampu dilatih untuk merawat dirinya sendiri dalam melakukan
kegiatan keseharian, kemampuan bicara dan komunikasinya kurang, anak sering melamun atau sebaliknya hiperaktif, dan memiliki koordinasi
motorik yang kurang. Berdasarkan karakteristik-karakteristik diatas, maka anak
tunagrahita kategori sedang dalam penelitian ini adalah salah satu anak merupakan tipe down sindrom, kemampuan komunikasinya kurang,
kemampuan motorik anak kurang dibuktikan ketika menuangkan pasta gigi masih sedikit, saat menggosok gigi gerakannya pelan.