Hasil Penelitian Relevan Kerangka Berfikir

41 Berdasarkan permasalahan dan kajian teori yang telah dipaparkan di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan menggunakan bagan sebagai berikut: Bagan 1. Kerangka Pikir Media Boneka Gigi Anak Tunagrahita Kategori Sedang Belum mampu mempraktikkan salah satu tahapan menggosok Belum mampu menggosok gigi bagian depan, samping, kunyah, dalam, mahkota, dan lidah secara merata Media pembelajaran yang konkrit serta memberikan pengalaman langsung Stimulus berupa media boneka gigi dengan disertai praktik Mampu mempraktikkan menggosok gigi bagian depan, samping, kunyah, dalam, mahkota, dan lidah secara baik, benar, dan merata. 42

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Penerapan media boneka gigi dapat meningkatkan proses pembelajaran dan kemampuan menggosok gigi pada anak tunagrahita kategori sedang kelas IV di SLBC Rindang Kasih Secang ”. 43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas classroom action research. Suharsimi Arikunto, dkk 2015: 1-2 berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab-akibat dari perlakuan, kejadian selama perlakuan, proses sejak awal sampai dengan dampak yang diperoleh dari perlakuan tersebut. Menurut Zainal Aqib 2006: 15 penelitian tindakan kelas mempunyai tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara berkesinambungan serta dapat digunakan untuk memperbaiki layanan pendidikan yang diselenggarakan di kelas dan meningkatkan layanan program sekolah secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas bermaksud untuk meningkatkan kemampuan anak tunagrahita kategori sedang kelas IV di SLBC Rindang Kasih Secang dalam mempraktikkan cara menggosok gigi melalui media boneka gigi.

B. Desain Penelitian

Penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan model penelitian dari Kemmis dan Mc Taggart. Desain visualisasi bagan yang disusun oleh Kemmis dan Mc Taggart antara lain sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 2010: 132. 44 Gambar 3. Desain Penelitian Tindakan Kelas Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 138 desain penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan Mc Taggart terdiri dari tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, dan refleksi. Adapun penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan dalam penelitian ini adalah mempersiapkan kebutuhan yang berkaitan dengan langkah-langkah persiapan pemberian tindakan pada pembelajaran bina diri menggosok gigi melalui media boneka gigi pada siswa tunagrahita kategori sedang kelas IV di SLBC Rindang Kasih Secang. Tahap perencanaan meliputi beberapa langkah, diantaranya sebagai berikut: a. Melakukan observasi dengan melihat kemampuan awal yang dimiliki siswa tunagrahita kategori sedang kelas IV di SLBC Rindang Kasih Secang sebelum dilaksanakan proses tindakan. b. Mendiskusikan materi pembelajaran menggosok gigi yang akan diajarkan pada proses tindakan dengan guru kelas. 45 c. Mendiskusikan dengan guru tentang penggunaan media boneka gigi dalam pembelajaran menggosok gigi. d. Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menggosok gigi, seperti perlatan menggosok gigi, media boneka gigi, mengatur ruangan, dan tempa duduk. e. Menyusun Rencana Program Pembelajaran RPP dengan materi yang akan diajarkan. f. Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator keberhasilan berdasarkan kompetensi dasar sesuai silabus yang digunakan di sekolah. Tabel 1. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator Materi Merawat diri Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Merawat Diri Memelihara Kesehatan Badan - Mampu menggosok gigi bagian depan, samping, kunyah, dalam, dan lidah secara merata. - Mampu menggosok gigi secara mandiri g. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi menganai proses pembelajaran. Lembar observasi terdiri dari pengamatan terhadap guru yaitu bagaimana cara guru mengajar menggunakan media boneka gigi, dan siswa yaitu bagaimana sikap siswa saat pembelajaran berlangsung.