Pertemuan ke-3 KESIMPULAN DAN SARAN

5. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang aspek kebahasaan dalam keterampilan berbicara. Menalar. 6. Siswa bermain cerita berantai dengan memperhatikan aspek kebahasaan dan aspek non kebahasaan dalam keterampilan berbicara secara kelompok. Mencoba. 7. Setiap kelompok maju secara bergantian untuk bermain cerita berantai. 8. Saat satu kelompok maju, salah satu anggota kelompok mendekati guru untuk memilih cerita yang akan diceritakan kepada anggota kelompok yang lain. 9. Setelah salah satu siswa anggota kelompok sudah diberikan ceritanya, siswa tersebut membisikkan kepada anggota lain secara bergantian tanpa menggunakan teks. Begitu seterusnya sampai pada anggota kelompok yang terakhir. 10. Anggota terakhir menjelaskan isi cerita yang didengarnya dan mencocokkan apakah cerita tersebut benar atau salah. Mengkomunikasikan. 11. Siswa melakukan permainan cerita berantai tersebut sampai seluruh kelompok maju. Kegiatan Akhir ± 10 menit 1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran hari ini. 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan belajar. 3. Guru memberikan motivasi dan pesan moral. 4. Siswa dan guru berdoa bersama-sama. 125 5. Salam penutup.

VII. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Beberapa cerita yang sesuai dengan indikator pembelajaran. 2. Buku Tematik Kurikulum 2013 kelas IV “Cita-Citaku”. 3. Buku lain yang mendukung.

VIII. Penilaian

1. Pengamatan siswa saat proses pembelajaran. 2. Penilaian keterampilan berbicara siswa. 3. Kriteria keberhasilan, dipaparkan sebagai berikut. a. Siswa dianggap berhasil jika nilai yang diperoleh meningkat dan setara dengan rata-rata nilai kelas. b. Pembelajaran dianggap berhasil apabila 70 dari jumlah siswa telah mencapai indikator kriteria keterampilan berbicara pada kriteria baik. 126 127 Materi Pembelajaran A. Ciri-ciri Pembicara yang Baik Ciri-ciri pembicara yang baik yaitu : 1 pendai menemukan topik yang tepat dan terkini, 2 menguasai materi, 3 memahami pendengar, 4 memahami situasi, 5 merumuskan tujuan dengan jelas, 6 memiliki keterampilan berbahasa yang memadai, 7 menjalin kontak dengan pendengar, dan 8 menguasai pendengar. B. Hal-hal yang dipersiapkan dalam berbicara Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam berbicara antara lain : 1 menentukan maksud tujuan berbicara, 2 menganalisis pendengar dan situasi, 3 memilih dan menyempitkan topik, 4 mengumpulkan bahan, 5 membuat kerangka, 6 menguraikan kerangka secara mendetail,dan 7 berlatih dengan suara yang nyaring. C. Cerita Berantai Cerita berantai merupakan salah satu teknik dalam pembelajaran bahasa yang digunakan untuk melatih siswa berbicara. Cerita berantai dapat melatih siswa untuk belajar berbicara di depan kelas dengan baik dan penuh dengan rasa percaya diri. D. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Teknik Cerita Berantai Langkah-langkah dalam teknik cerita berantai sebagai berikut. 8. Siswa dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok 1kelompok terdiri dari 3-4 siswa. 128 9. Guru menuliskan cerita pendek kurang lebih lima kalimat yang akan disampaikan kepada siswa. 10. Cerita tersebut diberikan kepada siswa pertama untuk dibaca. 11. Siswa pertama menceritakan cerita tersebut tanpa melihat teks kepada siswa yang kedua. 12. Siswa kedua menceritaan cerita tersebut kepada siswa ketiga, dan seterusnya. 13. Siswa yang terakhir menceritakan kembali cerita yang diperolehnya kepada semua siswa. 14. Guru melakukan evaluasi dengan menuliskan di papan tulis untuk membandingkan cerita yang diceritakan oleh siswa terakhir, cerita dari siswa pertama, dan cerita asli yang diberikan guru. E. Aspek dalam Keterampilan Berbicara Aspek yang menjadi fokus penilaian dalam keterampilan berbicara yaitu sebagai berikut. 1. Aspek Kebahasaan a. Tekanan Penempatan tekanan yang sesuai merupakan daya tarik tersendiri dalam berbicara. Tekanan merupakan faktor penentu dalam berbicara. Suatu topik berbicara mungkin akan kurang menarik, namun dengan tekanan yang sesuai akan mengakibatkan pembicaraan itu menjadi menarik. Sebaliknya, kekurangtepatan dalam penempatan tekanan 129 pembicaraan dapat membuat pokok pembicaraan yang disampaikan kurang diperhatikan. b. Ucapan Seorang pembicara harus menggunakan kalimat yang tepat dan jelas. Pengucapan yang kurang jelas dapat mempengaruhi perhatian pendengarnya. c. Nada dan irama Penempatan nada dan irama yang sesuai akan membuat pembicaraan lebih menarik. Suatu topik pembicaraan mungkin akan kurang menarik, namun dengan nada dan irama yang sesuai akan mengakibatkan pembicaraan tersebut lebih menarik. d. Kosakataungkapan atau diksi Kata dan ungkapan yang digunakan dalam berbicara hendaknya baik, konkret, dan bervariasi. Pemilihan kata dan ungkapan yang baik maksudnya adalah pemilihan kata yang tepat dan sesuai dengan keadaan para pendengarnya. Pemilihan kata dan ungkapan harus konkret maksudnya adalah pemilihan kata yang jelas, populer, dan mudah dipahami pendengarnya.pemilihan kata yang abstrak dan kurang populer akan menimbulkan kekurangjelasan pembicara. e. Struktur kalimat yang digunakan Pembicaraan yang menggunakan kalimat efektif akan lebih memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraan. Penggunaan 130 kalimat yang sederhana akan memudahkan pendengar menangkap pembicaraan. 2. Aspek Nonkebahasaan 1. Kelancaran Kelancaran dalam berbicara akan memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraan. Pembicaraan yang terputus-putus atau bahkan diselingi dengan buny-bunyi tertentu misalnya, e...,em...,irtu...,apa..., dapat mengganggu penangkapan isi pembicaraan bagi pendengar. Berbicara telalu cepat juga menyulitkan pendengar sukar menangkap isi atau pokok pembicaraan. 2. Penguasaan materi Penguasaan materi pembicaraan berarti pemahaman suatu pokok pembicaraan. Dengan pemahaman tersebut pembicara memiliki kesanggupan untuk mengemukakan materi itu kepada pendengar.oleh karena itu, sebelum melakukan kegiatan berbicara di depan umum seharusnya pembicara menguasai materi terlebih dahulu. 3. Keberanian Untuk dapat mengungkapkan pendapat tentang sesuatau diperlukan keberanian. Pembicara dalam mengemukakan ide atau gagasan juga harus memiliki keberanian untuk mengemukakannya. Ada orang yang memiliki banyak ide namun tidak bisa mengungkapkannya, begitu juga sebaliknya. 131 4. Keramahan Kegiatan berbicara berlangsung menunjukkan adanya hubungan interaksi dan keramahan antara pembicara dan pendengar. Interaksi dapat berlangsung searah, dua arah, dan bahkan multi arah. Kegiatan berbicara yang berlangsung satu arah misalnya laporan pandangan mata pertandingan sepak bola, tinju, atau pembacaan berita. Kegiatan berbicara dua arah misalnya pembicaraan dalam bentuk wawancara. Sedangkan kegiatan berbicara multi arah biasanya terjadi pada acara diskusi, rapat, seminar, dan sebagainya. 5. Sikap Saat berbicara kita harus bersikap wajar, tenang, dan tidak kaku. Bersikap wajar berarti berbuat sebagaimana mestinya dan tidak mengada-ada. Sikap tenang merupakan sikap dengan perasaan hati yang tidak gelisah, tidak gugup, dan tidak tergesa-gesa. Dalam berbicara juga harus bersikap luwes, artinya tidak kaku. 132 Cerita Berantai Hari ini pertama kalinya aku mengikuti kemah. Tempat perkemahanku sangat sunyi dan sepi. Tetapi aku dan kawan-kawan mencoba untuk memberanikan diri. Kegiatan yang kami ikuti beragam dan sangat menyenangkan. Aku dan kawan-kawan senang mengikuti perkemahan ini. Libur semester ini aku dan kawan-kawan ingin berpetualang di sawah. Kami ingin membantu para petani mengurus sawah. Dari membajak sawah, menanam padi, hingga memanen. Hal ini sangat mengasyikan, selain kita membantu petani, kita juga belajar bagaimana mengurus sawah. Sekolah kami merupakan sekolah yang paling favorit di tempat tinggal kami. Walaupun latar belakang orang tua kami berbeda-beda, tidak menjadi masalah untuk kami belajar. Kami selalu diajarkan tentang indahnya keberagaman. Sehingga kami bersahabat dengan siapapun tanpa melihat perbedaan yang ada. Hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang telah tiba. Kami senang kembali bersekolah dan bertemu teman-teamn. Namun ketika masuk kelas kami melihat kelas sangat kotor. Sehingga kami membersihkan kelas tersebut bersama-sama. Dengan kerjasama, kelas menjadi bersih dan nyaman untuk belajar. 133 Lani merupakan adik sepupuku. Dia senang sekali bermain dokter- dokteran dengan bonekanya. Saat aku menanyakan apa cita-citanya, dia ingin menjadi seorang dokter. Semoga Lani dapat meraih cita-citanya dengan belajar yang tekun dan giat. Guru merupakan profesi yang sangat mulia. Guru membimbing dan mendidik siswa agar menjadi pintar dan lebih baik. Terimakasih kepada guru- guruku. Suatu saat nanti aku ingin menjadi guru yang akan membimbing dan mendidik dengan penuh kasih sayang. 134 Lampiran 7: Tabel Rangkuman Kegiatan Pembelajaran Silus I No Aspek yang diamati Siklus I P1 P2 P3 Y T Y T Y T

A. Kegiatan Awal

1. Membuka pelajaran √ - √ - √ - 2. Berdoa √ - - √ √ - 3. Menanyakan siapa siswa yang tidak masuk hari itu √ - √ - √ - 4. Mengkondisikan siswa sebelum memulai pelajaran √ - √ - √ - 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ - √ - √ - 6. Menjelaskan materi pembelajaran √ - √ - √ - 7. Memberikan contoh bermain cerita berantai √ - - √ - √ 8. Melakukan brainstorming untuk memilih topik - √ - √ - √ 9. Memahami dan menguji topik √ - - √ - √ 10. Menyiapkan kerangka pembicaraan pendahuluan, isi, penutup √ - √ - - √ 11. Memanaskan suasana kelompok √ - √ - √ - 12. Memilih partisipan √ - - √ - √ 13. Mengatur setting tempat kejadian √ - √ - √ -

B. Kegiatan Inti

14. Memberikan kesempatan siswa melakukan cerita berantai √ - √ - √ - 15. Memberikan diskusi dan evaluasi cerita berantai - √ - √ - √ 16. Membimbing siswa berbagi pengalaman - √ - √ - √ 17. Membuat kesimpulan √ - √ - √ -

C. Kegiatan Akhir

18. Melakukan refleksi pembelajaran √ - √ - √ - 19. Mengkondisikan siswa sebelum menutup pembelajaran √ - √ - √ - 20. Menutup pembelajaran √ - √ - √ - Keterangan: P1 : Pertemuan 1 P2 : Pertemuan 2 P3 : Pertemuan 3 135 LAMPIRAN 8: Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Siklus I Kelas Semester : IVII Tanggal : 24 Mei 2016 Pertemuan Siklus : 1I No Aspek yang diamati Pelaksanaan Keterangan Ya Tidak

1. Kegiatan Awal

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE CERITA BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Penerapan Metode Cerita Berantai Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd Negeri Semawung I Tahun Pelajaran 20

1 4 16

PENERAPAN METODE CERITA BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Penerapan Metode Cerita Berantai Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd Negeri Semawung I Tahun Pelajaran

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI CERITA BERANTAI PADA MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Melalui Penerapan Strategi Cerita Berantai Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Gondang I Kecama

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 5 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo, Sragen, Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 1 11

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS IV MELALUI PERMAINAN CERITA BERANTAI DI SD NEGERI Upaya Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IV Melalui Permainan Cerita Berantai di SD Negeri Brojol I Kecamaatan Miri Kabupaten Sragen.

0 0 15

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IV Melalui Permainan Cerita Berantai di SD Negeri Brojol I Kecamaatan Miri Kabupaten Sragen.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD N 01 Ngemplak Tahun Ajaran

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD N 01 Ngemplak Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 5