Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Kedua, tahap operasional usia 2-7 tahun. Tahap ini anak mulai menerima arti secara simbolis. Contohnya, sekolah adalah tempat untuk belajar, masjid, gereja, vihara, pura, dan klenteng yang dikenal oleh masing- masing individu merupakan tempat untuk beribadah. Anak mampu untuk belajar tentang konsep yang lebih kompleks dengan mengingat bila diberikan contoh yang nyata dan familiar. Ketiga, tahap operasional nyata usia 7-11 tahun. Tahap ini anak mulai mengatur data ke hubungan yang lebih logis dan mendapat kemudahan dalam memanipulasi data dalam situasi pemecahan masalah. Anak mulai membuat keputusan tentang hubungan timbal balik. Keempat, tahap operasional formal usia 11 tahun dan seterusnya. Tahap ini ditandai dengan perkembangan kegiatan-kegiatan berpikir formal dan abstrak. Anak mampu berpikir logis tentang data abstrak, mampu menilai data sesuai kriteria, mampu membangun teori-teori dan memperoleh simpulan logis tanpa pernah memiliki pengalaman langsung. Anak sekolah dasar mempunyai karakteristik tersendiri. Karakteristik yang dimiliki anak sekolah dasar yaitu: a keadaan jasmani tumbuh sejalan dengan prestasi sekolah, b sikap tunduk kepada peraturan permainan yang tradisional, c ada kecenderungan suka memuji diri sendiri, d suka membandingkan dirinya dengan anak lain, kalu hal itu menguntungkan, e kalau tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting, f pada mas ini anak menghendaki nilai yang baik tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi baik atau tidak, g minat kepada 29 kehidupan praktis sehari-hari, h realistis dan ingin tahu, i menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal mata pelajaran khusus, j samapi kira-kira umur 11 tahun, anak membutuhkan pengajaran atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya, dan k setelah umur 11 tahun umumnya anak-anak berusaha menyelesaikan tugasnya sendiri Iskandarwassid Dadang Sunendar, 2011: 141.

C. Teknik Cerita Berantai

1. Pengertian Teknik Cerita Berantai

Teknik cerita berantai merupakan salah satu teknik dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Menurut HG Tarigan 1990 Penerapan teknik cerita berantai ini dimaksudkan untuk membangkitkan keberanian siswa dalam berbicara. Teknik cerita berantai dimulai dari salah satu siswa sebagai siswa pertama menerima cerita dari guru, kemudian siswa pertama menceritakan kepada siswa kedua, dan seterusnya sampai ke siswa yang terakhir. Selanjutnya cerita tersebut diceritakan kembali untuk dievaluasi bersama-sama. Evaluasi di setiap akhir kegiatan menggunakan teknik ini dilakukan agar mengetahui siswa mana yang menerima cerita yang benar atau salah. Siswa yang salah menerima cerita, pasti akan salah pula dalam menyampaikan cerita kepada siswa selanjutnya. Dapat juga terjadi saat siswa menerima cerita tersebut sudah tepat, namun siswa tersebut keliru dalam menyampaikan ceritanya kepada siswa selanjutnya. Oleh karena itu 30 perlu pertimbangan yang bijak untuk menilai keberhasilan menggunakan teknik cerita berantai.

2. Kelebihan Teknik Cerita Berantai

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE CERITA BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Penerapan Metode Cerita Berantai Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd Negeri Semawung I Tahun Pelajaran 20

1 4 16

PENERAPAN METODE CERITA BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Penerapan Metode Cerita Berantai Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd Negeri Semawung I Tahun Pelajaran

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI CERITA BERANTAI PADA MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Melalui Penerapan Strategi Cerita Berantai Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Gondang I Kecama

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 5 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo, Sragen, Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 1 11

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS IV MELALUI PERMAINAN CERITA BERANTAI DI SD NEGERI Upaya Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IV Melalui Permainan Cerita Berantai di SD Negeri Brojol I Kecamaatan Miri Kabupaten Sragen.

0 0 15

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IV Melalui Permainan Cerita Berantai di SD Negeri Brojol I Kecamaatan Miri Kabupaten Sragen.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD N 01 Ngemplak Tahun Ajaran

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD N 01 Ngemplak Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 5