Hasil Pengamatan Observasi Deskripsi Hasil Tindakan pada Siklus I
Hasil observasi kegiatan guru disajikan lebih lengkap terdapat pada lampiran 8. Berikut ini merupakan pemaparan proses pembelajran yang
dilakukan guru pada siklus I. Pertama, guru merangsang siswa dengan menanyakan tentang cita-cita. Dari cita-cita yang dsebuttkan oleh siswa,
guru menyambungkannya ke dalam materi profesi, sehingga tema yang digunakan dalam pembelajaran adalah profesi. Kemudian, guru melakukan
tanya jawab mengenai profesi kepada siswa. Hal ini dilakukan agar guru mengetahui sejauh mana siswa memahami tema yang akan dipelajari.
Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang cerita berantai. guru sudah mempersiapkan dan memperagakan permainan cerita berantai
tersebut. Setelah guru menjelaskan, siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Pembagian kelompok seimbang antara laki-laki dan perempuan. Siswa
berkumpul dengan kelompoknya masing-masing untuk diberikan materi selanjutnya oleh guru.
Kegiatan berikutnya yaitu siswa diberikan lembaran kertas di kelompoknya. Kertas tersebut berisi aspek-aspek kebahasaan dan non
kebahasaan yang digunakan dalam keterampilan berbicara. Siswa memahami dan menanyakan kepada guru apabila ada sesuatu yang kurang
dipahami oleh siswa. Setelah semua memahami, guru dan siswa mengatur seting tempat untuk bermain cerita berantai. Tempat bermain dilakukan di
depan kelas, sehingga meja dan kursi diatur ke belakang sehingga bagian depan kelas cukup untuk bermain cerita berantai. Permainan cerita berantai
dilakukan secara bergantian oleh setiap kelompok. Pada pertemuan
74
pertama permainan cerita berantai belum terlalu dipahami siswa, namun pada pertemuan kedua siswa sudah mulai memahami. Pada pertemuan
pertama dan kedua pengaturan seting tempat bermain di depan kelas juga dilakukan agar siswa lebih leluasa dalam bermain cerita berantai.
Pada pertemuan ketiga penataan kelas juga masih dilakukan seperti biasa. Selanjutnya siswa melakukan permainan cerita berantai. Guru
menanyakan kepada siswa adakah kelompok yang ingin maju terlebih dahulu. Akan tetapi karena tidak ada kelompok yang bersedia, akhirnya
guru memanggil satu per satu kelompok mulai dari kelompok satu sampai lima. Pada saat salah satu kelompok maju, kelompok lain menyimak dan
memperhatikan. Kegiatan permainan cerita berantai selesai dilakukan, kemudia siswa
bersama guru melakukan diskusi dan mengevaluasi permainan cerita berantai tersebut. Dengan bimbingan guru, siswa melakukan diskusi dan
saling berbagi pengalaman. Siswa mengaku senang dengan permainan cerita berantai ini. Namun, menurut siswa kendala yang dihadapi yaitu
kesulitan menghafal cerita.
2 Pengamatan Kegiatan Berdiskusi dan Mengevaluasi Permainan
Cerita Berantai Siswa
Hasil observasi kegiatan siswa dalam berdiskusi dan permainan cerita berantai sudah mengalami peningkata pada siklus I. Hal ini terlihat dari
persentasi hasil pengamatan yang telah dilakukan. Hasil pengamatan dipaparkan dalam tabel berikut ini.
75
Tabel 6. Rekapitulasi Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus I No
Aspek yang Diamati Kriteria Penilaian
1 2
3 4
1. Pemerataan kesempatan berbicara
2 2.
Keterarahan pembicaraan 3
3. Kejelasan bahasa yang digunakan
2 4.
Kebakuan bahasa yang digunakan 3
5. Penalaran dalam berbicara
3 6.
Kemampuan mengemukakan ide baru 2
7. Kemampuan menarik kesimpulan
2 8.
Kesopanan dan rasa saling menghargai 3
9. Keterkendalian proses berbicara
2 10.
Ketertiban berbicara 3
11. Kehangatan dan kegairahan dalam berbicara
2 12.
Pengendalian emosi 2
Jumlah Skor 14
15 Jumlah skor total R
29 Skor Maksimal SM
48 Jumlah Persentase
�� = R
SM × 100
29 48
× 100 = 60,5 Sumber: Awaliyah Puji Lestari, 2011: 65-66
Berdasarkan hasil pengamatan selama siswa melakukan permainan cerita berantai, menunjukkan bahwa jumlah skor total R hasil observasi
terhadap kegiatan siswa dalam diskusi dan evaluasi bermain cerita berantai pada siklus I adalah 29 dari skor maksimal SM sebesar 48. Jadi jumlah
nilai persen NP keterampilan berbicara siswa adalah 60,5. Dibandingkan dengan pratindakan, siklus I mengalami kenaikan dari
jumlah skor total semula 22 meningkat 7 menjadi 29. Selain itu, nilai persen juga meningkat dibandingkan pratindakan, siklus I mengalami
kenaikan dari nilai persen 45 meningkat 15,5 menjadi 60,5.
76
3 Pengamatan Keterampilan Berbicara Siswa pada Siklus I
Hasil tes keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Negeri 3 Kaliori sudah mengalami peningkatan. Hal ini dilihat berdasarkan nilai rata-rata
yang diperoleh. Nilai rata-rata hasil keterampilan berbicara siswa adalah 77,05. Jumlah siswa yang sudah me
ncapai nilai ≥ 75 sebanyak 13 siswa, dan yang belum mencapai nilai tersebut sebanyak 7 siswa. Nilai persentase
siswa dengan nilai ≥ 75 sebesar 50. Nilai keterampilan berbicara yang dicapai siswa mengalami kenaikan dari nilai pratindakan. Selain itu nilai
rata-rata siswa dalam keterampilan berbicara pada siklus I juga meningkat dibandingkan pratindakan. Rata-rata nilai pada pratindakan sebesar 63,2
sedangkan pada siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 77,05. Hal tersebut berarti nilai rata-rata mengalami peningkatan sebesar 13,85.
Peningkatan tersebut dipaparkan dalam tabel nilai keterampilan berbicara siswa siklus I berikut ini.
77
Tabel 7. Nilai Keterampilan Berbicara pada Siklus I
No Urut Nama
Nilai Pencapaian Nilai
≥75
1 AS
76 Tercapai
2 SL
80 Tercapai
3 AAS
72 Belum Tercapai
4 IAS
72 Belum Tercapai
5 TS
72 Belum Tercapai
6 TSA
75 Tercapai
7 ASG
79 Tercapai
8 AFR
78 Tercapai
9 AURF
85 Tercapai
10 DPS
83 Tercapai
11 DAW
82 Tercapai
12 DRA
70 Belum Tercapai
13 DS
70 Belum Tercapai
14 JHS
81 Tercapai
15 JPR
79 Tercapai
16 MF
79 Tercapai
17 NCA
74 Belum Tercapai
18 NI
80 Tercapai
19 RA
74 Belum Tercapai
20 SNK
80 Tercapai
Jumlah 1541
Rata-rata 77.05
Persentase pencapaian nilai ≥75 65
Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥75 pada pratindakan sebanyak 3
siswa, sedangkan pada siklus I sebanyak 13 siswa. Hal ini menunjukkan siswa yang mencapai nilai ≥75 meningkat sebesar 10 siswa.
Nilai keterampilan berbicara mengalami kenaikan dari sebelumnya pratindakan. Berikut disajikan diagram rata-rata peningkatan nilainya.
78
Gambar 3. Diagram Nilai Rata-Rata Pratindakan ke Siklus I Hasil nilai keterampilan berbicara menggunakan metode cerita
berantai pada siklus I diperjelas dengan tabel peningkatan nilai pratindakan dan siklus I sebagai berikut.
Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Peningkatan Nilai dari Pratindakan ke Siklus I
No Aspek
Pratindakan Siklus I
Peningkatan
1. Rata-rata
63.15 77.05
13.9 2.
Persentase 15
65 50
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa perhitungan hasil nilai keterampilan berbicara siswa pada siklus I yang diikuti oleh 20 siswa
dengan nilai rata-rata kelas yang dicapai adalah 77,05. Pada siklua I sejumlah 13 siswa telah mencapa nilai ≥75 dan 7 siswa belum mencapai
nilai tersebut. dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil evaluasi keterampilan berbicara siswa belum mencapai angka keberhasilan seperti
20 40
60 80
100
Pratindakan Siklus I
Nilai Rata-Rata
Pratindakan Siklus I
79
yang telah ditetapkan di awal. Angka yang diharapkan adalah sebanyak 70 dari jumla
h siswa mencapai nilai ≥75.
Nilai pratindakan ke siklus I sudah meningkat, namun rata-rata kelas sebesar 77,05 dengan persentase 50. Meningkatnya nilai tersebut
dianggap belum memenuhi target seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu diadakan tindakan lanjutan yaitu pada siklus II.