Refleksi Deskripsi Hasil Tindakan pada Siklus I
kebahasaan maupun aspek nonkebahasaan. Berikut ini merupakan refleksi secara umum masing-masing aspek dalam keterampilan berbicara siswa.
1 Aspek Kebahasaan
a Tekanan
Penyampaian tekanan masih datar, sehingga menimbulkan kejenuhan bagi pendengar dan keefektifan berbicara berkurang. Rata-rata perolehan
nilai pada aspek tekanan adalah 3,9. Kekurangtepatan siswa dalam penempatan tekanan membuat pokok pembicaraan yang disampaikan
kurang diperhatikan. Untuk itu pada tindakan siklus II guru lebih menekankan lagi penjelasan mengenai tekanan.
b Ucapan
Ucapan siswa masih kurang jelas dan kurang tepat. Pengucapan yang kurang jelas membuat perhatian pendengar menjadi kurang
memperhatikan pokok pembicaraan. Nilai rata-rata aspek ucapan ini adalah 4,75. Untuk itu tindakan pada siklus II lebih menekankan lagi
penjelasan mengenai ucapan. c
Nada dan Irama Penempatan nada dan irama masih kurang tepat. Topik pembicaraan
menjadi kurag menarik bagi pendengar. Rata-rat nilai pada aspek nada dan irama adalah 4,2. Penyampaian nada dan irama masih datar sehingga
pokok pembicaraan kurang diperhatikan. Untuk itu tindakan pada siklus II lebih menekankan pada penjelasan nada dan irama agar topik pembicaraan
dapat ditangkap dengan tepat oleh pendengar.
81
d KosakataUngkapanDiksi
Kata dan ungkapan yang digunakan dalam berbicara sudah bervariasi. Maksudnya, pemilihan kata atau ungkapan dengan bentuk atau kata lain
yang kurang lebih maknanya sama dengan maksud agar pembicaraan tidak menjemukan pendengar. Rata-rata perolehan nilai pada aspek
kataungkapandiksi adalah 7,5. e
Struktur Kalimat yang Digunakan Struktur kalimat yang digunakan sudah baik. Pengguaan kalimat
sederhana yang digunakan memudahkan pendengar menangkap pembicaraan. Rata-rata nilai pada aspek ini adalah 7,5. Struktur kalimat
yang sederhana dapat memudahkan orang yang mendengar dapat menangkap pembicaraan dengan baik.
2 Aspek Nonkebahasaan
a Kelancaran
Kelancaran dalam berbicara masih kurang. Siswa dalam berbicara sering terputus-putus bahkan diselingi bunyi tertentu seperti, e..., em...,
apa... Pembicaraan yang terlalu cepat membuat pendengar sulit menangkap isi atau pokok pembicaraan. Untuk itu, pada tindakan siklus II
lebih menekankan pada kelancaran saat berbicara agar pendengar bisa menangkap isi pembicaraan.
b Penguasaan Materi
Penguasaan materi pembicaraan masih kurang. Sebagian besar siswa masih lupa materi pembicaraan yang disampakan. Nilai rata-rata pada
82
aspek penguasaan materi adalah 21,4. Untuk itu, tindakan pada siklus II lebih menekankan pada penjelasan dalam penguasaan materi yaitu dengan
memberikan waktu yang lebih lama agar siswa lebih menguasai materi pembicaraan.
c Keberanian
Keberanian siswa dalam berbicara sudah cukup baik. Sebagian besar siswa sudah mempunyai keberanian yang baik ditunjukkan ketika siswa ke
depan kelas untuk bermain cerita berantai. Rata-rata nilai pada aspek ini adalah 7,6.
d Keramahan
Keramahan siswa saat berbicara sudah baik. Keramahan ditunjukkan dengan adanya hubungan interaksi dan keramahan antara pembicara dan
pendengar. Rata-rata nilai pada aspek ini 7,35. e
Sikap Sikap siswa dalam berbicara sudah baik, sebagian siswa berikap
wajar dan tidak kaku. Sikap yang diperlihatkan biasa sebagaimana mestinya tidak mengada-ada. Rata-rata perolehan nilai pada aspek ini
adalah 5,65. Berdasarkan refleksi tersebut dapat disimpulkan aspek kebahasaan
yang sudah dikuasai siswa yaitu kosakataungkapan atau diksi dan struktur kalimat yang digunakan. Ketiga aspek kebahasaan lainnya seperti tekanan,
ucapan, dan nada masih kurang dikuasai oleh siswa. Sementara itu, aspek nonkebahasaan yang sudah dikuasai siswa adalah keberanian, keramahan,
83
dan dan sikap saat berbicara. Sedangkan kedua aspek nonkebahasaan yang lain yaitu kelancaran dan penguasaan materi siswa masih rendah. Selain
itu, peneliti juga melakukan wawancara pada salah satu siswa, siswa tersebut kurang menangkap topik yang dibicarakan temannya.
Hasil refleksi yang diperoleh berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan guru, ada rekomendasi untuk dilaksanakan pada siklus II. Siswa
diberikan waktu yang lebih lama untuk mengingat teks cerita dengan harapan aspek tekanan, ucapan, nada dan irama, kelancaran, serta
penguasaan materi dapat meningkat.