Hasil Pengamatan Observasi Deskripsi Hasil Tindakan pada Siklus II
Tabel 9. Rangkuman Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Siklus II No
Aspek yang diamati Siklus I
P1 P2
P3 Y
T Y
T Y
T
1. Siswa bersama guru melakukan
brainstorming untuk memilih topik
√ -
- √
- √
2. Siswa bersama guru memahami dan
menguji topik
√ -
- √
- √
3. Guru menyiapkan kerangka
pembicaraan pendahuluan, isi, dan penutup
√ -
- √
- √
4. Siswa bersama guru memanaskan
suasana kelompok
√ -
√ -
- √
5. Siswa bersama guru memilih partisipan
√ -
- √
- √
6. Siswa bersama guru mengatur setting
tempat kejadian
√ -
√ -
√ -
7. Siswa diberi kesempatan untuk
melakukan permainan cerita berantai -
√ √
- √
-
8. Siswa diberi kesempatan diskusi dan
evaluasi oleh guru
- √
- √
√ -
9. Siswa dibimbing presentasi dan berbagi
pengalaman oleh guru
√ -
- √
√ -
10. Siswa bersama guru melakukan refleksi
pembelajaran
√ -
√ -
√ -
Hasil observasi kegiatan guru disajikan lebih lengkap terdapat pada lampiran 16. Berikut ini merupakan pemaparan proses pembelajran
yang dilakukan guru pada siklus II. Pertemuan pertama, guru melakukan curah pendapat untuk memilih tema. Tema yang dipilih yaitu tentang cita-
cita. Selanjutnya, guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang tema yang dipilih. Kegiatan tanya jawab dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana siswa memahami tentang cita-cita. Kegiatan selanjutnya, guru memberikan kertas yang berisi aspek-
aspek kebahasaan dan nonkebahasaan dalam keterampilan berbicara.
93
Setelah semua siswa mendapatkan aspek-aspek tersebut, kemudian siswa duduk secara berkelompok yang sudah ditentukan sebelumnya. Sebelum
melakukan permainan, siswa bersama guru mengatur kelas agar dapat melakukan permainan dengan leluasa. Pengaturan kelas dilakukan pada
pertemuan pertama dan kedua. Pada pertemuan pertama, guru meminta siswa untuk membuat cerita
yang terdiri dari 4-5 kalimat. Cerita yang dibuat bertema cita-cita. Setelah selesai membuat cerita, perwakilan dari masing-masing kelompok
membacakan ceritanya di depan kelas. Kemudian cerita tersebut dikumpulkan kepada guru yang nantinya akan digunakan untuk bermain
cerita berantai. Pertemuan kedua guru lebih menekankan pada aspek-aspek yang ada
pada keterampilan berbicara. Selain itu siswa juga diberikan waktu untuk berdiskusi tentang cara yang digunakan agar dapat bermain cerita berantai
dengan baik dan kompak secara kelompok. Pada pertemuan kedua siswa juga melakukan permainan cerita beranta. Ini dilakukan agar siswa terbiasa
melakukan kegiatan tersebut dengan memperhatikan aspek-aspek dalam keterampilan berbicara.
Pertemuan ketiga siswa bersama guru juga mengatur tempat bermain cerita berantai. setelah mengatur tempat, siswa duduk secara berkelompok
dan bersiap-siap bermain cerita berantai. guru menanyakan adakah kelompok yang mau maju terlebih dahulu untuk bermain cerita berantai.
Tetapi tidak ada kelompok yang mau maju terlebih dahulu. Akhirnya guru
94
dan siswa bersepakat untuk membuat undian kelompok yang maju. Pada saat salah satu kelompok maju, kelompok yang lain menyimak dan
memperhatikan. Kegiatan bermain cerita berantai selesai dilakukan, kemudian siswa
dan guru melakukan diskusi dan evaluasi permainan. Siswa saling berbagi pengalaman selama melakukan permainan tersebut. Siswa mengaku
senang dengan permainan ini dan lebih percaya diri.
2 Pengamatan Kegiatan Berdiskusi dan Evaluasi Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan, keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan. Hasil tersebut terlihat pada hasil pengamatan
yang telah dilakukan, sebagai berikut.
Tabel 10. Rekapitulasi Data Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II No
Aspek yang Diamati Kriteria Penilaian
1 2
3 4
1. Pemerataan kesempatan berbicara
3 2.
Keterarahan pembicaraan 3
3. Kejelasan bahasa yang digunakan
2 4.
Kebakuan bahasa yang digunakan 3
5. Penalaran dalam berbicara
3 6.
Kemampuan mengemukakan ide baru 3
7. Kemampuan menarik kesimpulan
2 8.
Kesopanan dan rasa saling menghargai 3
9. Keterkendalian proses berbicara
4 10.
Ketertiban berbicara 3
11. Kehangatan dan kegairahan dalam berbicara
3 12.
Pengendalian emosi 2
Jumlah Skor 6
24 4
Jumlah skor total R 34
Skor Maksimal SM 48
Jumlah Persentase Keterampilan Berbicara �� =
R SM
× 100 34
48 × 100 = 71
Sumber: Awaliyah Puji Lestari, 2011: 65-66
95
Hasil observasi menunjukkan bahwa nilai persen NP keterampilan berbicara siswa pada siklus II ini adalah 71. Dibandingkan dengan siklus
I, siklus II ini mengalami peningkatan dari 60,5 meningkat 10,5 menjadi 71.
3 Pengamatan Keterampilan Berbicara Siswa pada Siklus II
Hasil nilai keterampilan berbicara siswa menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan metode cerita berantai
di SD Negeri 3 Kaliori Banyumas mengalami peningkatan. Peningkatan terlihat dari nilai keterampilan berbicara pada siklus II.
Tabel 11. Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa pada Siklus II
No Urut Nama
Nilai Pencapaian Nilai
≥75
1 AS
80 Tercapai
2 SL
83 Tercapai
3 AAS
74 Belum Tercapai
4 IAS
80 Tercapai
5 TS
78 Tercapai
6 TSA
81 Tercapai
7 ASG
83 Tercapai
8 AFR
83 Tercapai
9 AURF
88 Tercapai
10 DPS
85 Tercapai
11 DAW
84 Tercapai
12 DRA
73 Belum Tercapai
13 DS
74 Belum Tercapai
14 JHS
84 Tercapai
15 JPR
82 Tercapai
16 MF
82 Tercapai
17 NCA
81 Tercapai
18 NI
85 Tercapai
19 RA
80 Tercapai
20 SNK
85 Tercapai
Jumlah 1625
Rata-rata 81.25
Persentase pencapaian nilai ≥75 85
96
Hasil pengamatan tes keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Negeri 3 Kaliori sudah baik. Nilai rata-rata pengamatan tes keterampilan
berbicara siswa yang diikuti oleh 20 siswa adalah 81,25. Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥75 sebanyak 13 siswa, sedangkan siswa yang belum
mencapai nilai ≥75 sebanyak 7 siswa. Selan itu, persentase siswa yang sudah mencapai nilai ≥75 sebesar 85.
Nilai keterampilan berbicara mengalami kenaikan dari sebelumnya pratindakan dan siklus I. Berikut disajikan diagram peningkatan nilainya.-
Gambar 4. Diagram Peningkatan Nilai Rata-Rata Pratindakan ke Siklus I dan Siklus II.
Berdasarkan grafik tersebut diketahui rata-rata nilai hasil pengamatan keterampilan berbicara siswa pada siklus II juga meningkat dibandingkan
dengan pratindakan dan siklus I. Rata-rat nilai pratindakan sebesar 63.2, siklus I sebesar 77.05, dan siklus II mencapai 81.25. Hal tersebut berarti
nilai rata-rata siklus II mengalami kenaikan 13,85 dari pratindakan dan
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Pratindakan Siklus I
Siklus II
Nilai rata-rata
Pratindakan Siklus I
Siklus II
97
4,25 dari siklus I. Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥75 pada pratindakan sebanyak 3 siswa, pada siklus I sebanyak 13 siswa, dan pada siklus II
sebanyak 17 siswa. Hal ini berarti jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥75 pada siklus II meningkat sebanyak 14 siswa dari pratindakan, dan 4
siswa dari siklus I. Berikut ini merupakan tabel peningkatan nilai dari siklus I ke siklus II.
Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Peningkatan Nilai Siklus I ke Siklus II No
Aspek Siklus I
Siklus II Peningkatan
1. Rata-rata
77.05 81.3
4.25 2.
Persentase 65
85 20
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa perhitungan hasil nilai keterampilan berbicara siswa diikuti oleh 20 siswa. Hasil pada siklus I
sebanyak 13 siswa telah mencapai nilai ≥75, sementara 7 siswa belum mencapai nilai ≥75, dengan rata-rata nilai yang dicapai adalah 77,05 dan
persentase ketuntasan mencapai 50. Siklus II mengalami peningkatan lagi sebanyak 17 siswa telah mencapai nilai ≥75, sementara 3 siswa belum
mencapai nilai ≥75, dengan nilai rata-rata yang dicapai 81,3 dan persentase ketuntasan 85. Dari data tersebut disimpulkan bahwa peningkatan dari
siklus I ke siklus II jumlah siswa yang mencapai nilai ≥75 sebanyak 4 siswa, rata-rata nilai 4,7, dan persentase 20. Angka persentase yang
diharapkan adalah sama atau lebih besar 70 dari jumlah siswa adalah mencapai batas ketuntasan dan target tersebut sudah tercapai dengan
98
ketuntasan mencapai 85. Karena target tersebut sudah tercapai, maka penelitian berhenti pada siklus II.
Tabel 13. Rekapitulasi Data Hasil Peningkatan Nilai dari Pratindakan ke Siklus I dan Siklus II
No Aspek
Pra Siklus
Siklus I
Pening- katan
Siklus II
Pening- katan
1. Rata-rata
63.15 77.05
13.4 81.25
4.2 2.
Persentase 15
65 50
85 20
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari pratindakan ke Siklus I dan Siklus II selalu mengalami peningkatan. Rata-rata pada pratindakan
sebesar 63.15 meningkat 13.4 menjadi 77.05 pada siklus I. kemudian rata- rata-rata pada siklus I sebesar 77.05 meningkat 4.2 menjadi 81.25 pada
siklus II. Jika dipersentase, pada prasiklus sebesar 15 meningkat 50 menjadi 65 pada siklus I. meningkat kembali sebanyak 20 pada siklus
II menjadi 85.