merupakan salah satu hal yang menyebabkan keterampilan berbicara anak kurang berkembang secara optimal.
Dalam mengembangkan keterampilan berbicara pada anak SD perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Siswa akan lebih mudah
terstimulasi kemampuannya dengan suasana yang menyenangkan . Salah satu cara yang bisa dapat dilakukan adalah melalui teknik pembelajaran yang
menyenangkan menggunakan cara permainan. Melalui permainan, anak akan lebih aktif dan lebih bebas melakukan sesuatu. Teknik yang dapat digunakan
adalah teknik cerita berantai. Melalui teknik cerita berantai, siswa lebih senang saat proses belajar dan dapat meningkatkan keterampilan berbicara.
Prosedur penelitian ini dilakukan dua siklus. Artinya setelah tindakan pertama selesai, dilakukan evaluasi. Apabila hasil dari tindakan pertama
belum sesuai dengan yang diinginkan, maka disusun rencana untuk melakukan tindakan berikutnya.
Berdasarkan paparan di atas, maka alur pikir dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.
35
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
Keadaan Awal Tindakan
Hasil Akhir
1. Keterampilan
berbicara siswa kurang,
siswa ragu- ragu dalam
berbicara, dan kurang tenang.
2.
Siswa kesulitan
dalam menyampaika
n gagasan kepada guru
dan teman
.
1. Penjelasan
tentang berbicara
menggunakan teknik cerita
berantai.
2. Pembelajaran
berbicara menggunakan
teknik cerita berantai.
1. Pembelajaran
berbicara lebih bervariasi.
2. Siswa lebih
aktif dan semangat
dalam pembelajaran
menggunakan cerita berantai.
3. Keterampilan
berbicara siswa
meningkat.
Diskusi pemecahan masalah Penerapan pembelajaran
keterampilan berbicara dengan teknik cerita berantai
Keterampilan berbicara siswa meningkat
36
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Jawaban sementara tersebut didasarkan pada fakta-fakta teoritis yang diperoleh dalam pengumpulan data.
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas, berkaitan dengan permasalahan yang ada maka hipotesis tindakan yang diajukan adalah
“melalui teknik cerita berantai dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran serta keterampilan berbicara siswa kelas IV SD Negeri 3
Kaliori Banyumas”.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas classroom action research. Penelitian tindakan kelas dapat didefiisikan
sebagai suatu secara berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik, Asrori dkk 2009 : 9. Bentuk penelitian yang bersifat
reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas. Selanjutnya Asrori juga
berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas memiliki 4 model dalam pelaksanaannya, yaitu : 1 model guru sebagai peneliti, 2 model kolaboratif,
3 model simultan terintegrasi, dan 4 model administrasi sosial eksperimen. Asrori, dkk.2009 : 17 menyatakan bahwa tujuan utama penelitian
tindakan kelas adalah untuk peningkatan dan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Tujuan dapat dicapai dengan melakukan berbagai
tindakan alternative dalam memecahkan berbagai masalah dalam pembelajaran. Oleh karena itu fokus dalam penelitian tindakan kelas terletak
pada tindakan-tindakan alternatif yang direncanakan oleh pendidik, kemudian dilakukan melalui penelitian tindakan kolaborasi antara peneliti dengan teman
sejawat dan selanjutnya dievaluasi apakah tindakan alternatif tersebut dapat digunakan untuk memecahkan masalah pembelajaran yang sedang dihadapi
oleh pendidik. Model penelitian tindakan kelas ini lazimya memiliki empat tahapan
penting. Keempat tahapan tersebut yaitu : 1 perencanaan planning, 2 38