Subjek dan Objek Penelitian

Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposif yakni dengan tujuan dan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah jumlah siswa pada kelas tersebut 20 siswa dan tujuan penelitian untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas tersebut. Jadi,subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Kaliori Banyumas. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 20 siswa, dengan jumlah siswa laki-laki 10 dan jumlah siswa perempuan 10 siswa. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah keterampilan berbicara. Peneliti memilih keterampilan berbicara sebagai objek penelitian karena sebagian siswa di sekolah dasar masih kurang dalam mengolah keterampilan berbicaranya. Penyajian data untuk membantu penelitian menggunakan nama inisial yang tersaji pada lampiran 1. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai kolaborator dari guru dan berfungsi sebagai observer, pengumpul data, penganalisis data, dan juga pelapor hasil penelitian. Sedangkan guru melakukan tindakan untuk meningkatkan mutu prmbrlajaran dengan metode yang lebih baik dari sebelumnya. Menurut Suharsimi Arikunto, dkk. 2009: 17 dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan timdakan adalah guru itu sendiri, sedangkan diminta melakukan pengamatan terhadap proses berlangsungnya tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. 40

C. Setting dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. SD Negeri 3 Kaliori berlokasi di Jalan Raya Kaliori-Patikraja No 273, Kalibagor. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah dasar di Kabupaten Banyumas yang sudah menggunakan Kurikulum 2013. Setting penelitian ini dilakukan di dalam kelas IV, karena penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Waktu penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 20152016. Penelitian dilakukan pada bulan Mei yang dilakukan dalam dua siklus. Berikut ini disajikan tabel kegiatan penelitian yang dilakukan. Tabel 1. Waktu Kegiatan Penelitian No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan 1. Pratindakan 18 Mei 2016 2. Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 24 Mei 2016 3. Pelaksanaan siklus I pertemuan 2 26 Mei 2016 4. Pelaksanaan siklus I pertemuan 3 28 Mei 2016 5. Refleksi siklus I dan perencanaan siklus II 29 dan 30 Mei 2016 6. Pelaksanaan siklus II pertemuan 1 31 Mei 2016 7. Pelaksanaan siklus II pertemuan 2 1 Juni 2016 8. Pelaksanaan siklus II pertemuan 3 3 Juni 2016 9. Analisis Data 4 Juni 2016 10. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian 27 Juni 2016 11. Penyusunan Artikel Hasil Penelitian 19 September 2016 12. Publikasi 26 September 2016 D. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas PTK yang dalam bahasa Inggris disebut 41 Classroom Action Research CAR sudah sering dilakukan oleh para guru, dosen, maupun mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia. Penelitian tindakan kelas merupakan jeni penelitian untuk mengetahui proses pembelajaran dan memecahkan masalah pembelajaran melalui teknik-teknik pengajaran yang tepat sesuai dengan masalah dan tingkat perkembangan siswa, sehingga orang-orang yang terliba dalam penelitian merupakan orang- orang yang mengetahui permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa melalui teknik cerita berantai. Tujuan penelitian tersebut dapat dicapai dengan tindakan-tindakan alternatif yang dilakukan untuk mengatasi masalah- masalah dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Menurut Suharsimi Arikunto, dkk. 2009:16 menyebutkan bahawa ada empat garis besar tahapan yang lazim dilalui, yaitu: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, 4 refleksi. Berikut ini penjelasan dari setiap tahapan tersebut. 1. Menyusun Rancangan Tindakan Planning Tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimanan tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal dilakukan secara kolaborasi berpasangan. Peneliti dan guru menyusun rencana tindakan secara bersama-sama. Dalam tahap ini peneliti menentukan titik atau fokus yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti mendapatkan fakta yang terjadi selama penelitian. 42

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE CERITA BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Penerapan Metode Cerita Berantai Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd Negeri Semawung I Tahun Pelajaran 20

1 4 16

PENERAPAN METODE CERITA BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Penerapan Metode Cerita Berantai Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd Negeri Semawung I Tahun Pelajaran

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI CERITA BERANTAI PADA MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Melalui Penerapan Strategi Cerita Berantai Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Gondang I Kecama

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 5 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo, Sragen, Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sribit 2, Sidoharjo,

0 1 11

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS IV MELALUI PERMAINAN CERITA BERANTAI DI SD NEGERI Upaya Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IV Melalui Permainan Cerita Berantai di SD Negeri Brojol I Kecamaatan Miri Kabupaten Sragen.

0 0 15

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IV Melalui Permainan Cerita Berantai di SD Negeri Brojol I Kecamaatan Miri Kabupaten Sragen.

0 0 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD N 01 Ngemplak Tahun Ajaran

0 0 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Teknik Cerita Berantai dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas IV SD N 01 Ngemplak Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 5