84
pembelajaran  kooperatif  tipe  TAI  dan  penggunaan  modul mengalami  peningkatan  dibandingkan  dengan  pra  siklus  dan
siklus I. Hal ini seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7  Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
No Hasil Belajar
Frekuensi Persentase
1  Mencapai KKM 38
92.68 2  Tdk Mencapai KKM
3 7.32
Jumlah 41
100 Sumber: Olah data terlampir
Dari  tabel  di  atas  diketahui  bahwa    dari  41  siswa  ada  38 siswa  92,68  telah  mencapai  ketuntasan  belajar  dengan
mendapatkan  nilai  sama  atau  di  atas  KKM  8,0,  dan  tinggal  3 siswa  7,32  yang  belum  tuntas  dalam  belajarnya  karena
mendapatkan nilai di bawah KKM. Dari  temuan  ini  diketahui  bahwa  sebagian  besar  siswa
sudah  tuntas  dalam  belajarnya,  dan  hasil  ini  telah  mencapai indikator keberhasilan tindakan yaitu 80 dari jumlah siswa.
d. Refleksi Siklus II
Secara  umum  pelaksanaan  tindakan  pada  siklus  II  sudah lebih  baik  daripada  siklus  I.  Perbaikan  yang  direncanakan  untuk
siklus  II  sudah  terlaksana  dengan  baik  sehingga  masalah  yang muncul pada siklus I sudah tidak terjadi pada pelaksanaan tindakan
siklus II.
Sebagian besar
siswa sudah
mulai terbiasa
mengidentifikasikan  informasi-informasi  yang  ada  dalam  soal  dan
85
mampu menuliskannya menggunakan notasi atau simbol Akuntansi dengan benar. Hal ini terlihat dari cara mereka dalam mengerjakan
modul.  Diskusi  yang  dilakukan  secara  berkelompok  lebih  efektif karena semua siswa tampak terlibat dalam aktivitas diskusi.
Dari  analisis  hasil  observasi  dan  tes  siklus  II  diketahui bahwa  tindakan  siklus  II  telah  mencapai  indikator  yang  telah
ditetapkan,  karena  sebanyak  38  siswa  92,68  telah  mencapai ketuntasan  belajar  dengan  mendapatkan  nilai  sama  atau  di  atas
KKM  8,0.  Untuk  itu,  siklus  dapat  dihentikan  dan  tidak  perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Namun  demikian,  ada  beberapa  hal  yang  masih  menjadi catatan guru dan peneliti antara lain:
1 Kegiatan siswa dalam menyampaikan pendapatnya secara lisan
belum  optimal,  siswa  masih  tampak  malu  dan  canggung. Hanya  siswa-siswa  yang  biasanya  aktif  di  kelas  yang  sering
bertanya kepada  guru  atau peneliti ketika  ada kesulitan dalam mengerjakan modul.
2 Pembelajaran  metode  kooperatif  tipe  TAI  dan  penggunaan
modul lebih menekankan pada kemampuan proses siswa dalam menyelesaikan suatu masalah, sehingga bimbingan dan arahan
guru  kepada  siswa  dalam  diskusi  kelompok  masih  sangat perlukan.
86
Dengan  hasil  tindakan  yang  ditunjukkan  pada  akhir  siklus II,  maka  peneliti  dan  guru  sepakat  untuk  tidak  melanjutkan  ke
siklus  berikutnya  karena  berdasarkan  hasil  observasi,  hasil  angket respons  siswa,    dan  hasil  tes  sudah  memenuhi  indikator
keberhasilan dalam penelitian ini.
C. Deskripsi Antarsiklus
1. Pra Siklus dan Siklus I
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Pada pra siklus atau sebelum diberikan pembelajaran kooperatif Tipe  TAI  dan  penggunaan  modul,  umumnya  guru  menggunakan
metode  ceramah,  tanya  jawab  dan  penugasan  dalam  pembelajaran akuntansi.  Guru  kurang  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk
berdiskusi  secara  aktif  dengan  siswa  lain  untuk  memahami  materi palajaran.  Guru  sebelumnya  juga  belum  pernah  menggunakan
pembelajaran kooperatif Tipe TAI dan penggunaan modul. Dengan  penerapan  pembelajaran  kooperatif  Tipe  TAI  dan
penggunaan  modul  pada  pembelajaran  akuntansi,  diharapkan  siswa mendapatkan pengalaman baru dalam proses pembelajaran. Siswa juga
didorong  untuk  aktif  mengikuti  proses  pembelajaran  dengan  cara berdiskusi  atau  bertukar  pikiran  dengan  siswa  lain  untuk  memahami
jurnal yang ada dalam modul.