89
2. Siklus I dan Siklus II
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Pada siklus I pada pembelajaran kooperatif tipe TAI dan penggunaan modul dengan materi akuntansi, guru tidak mendominasi
proses pembelajaran, karena pada pembelajaran kooperatif tipe TAI dan penggunaan modul, guru lebih banyak berperan sebagai motivator dan
fasilitator, serta pembelajaran ini menekankan siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran dari awal hingga akhir
pembelajaran. Dibanding dengan siklus I, keterampilan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran siklus II lebih baik. Hal ini dikarenakan guru telah memiliki pengalaman pada siklus I dan
pembelajaran siklus II dilakukan setelah dilakukan refleksi atas pelaksanaan pembelajaran siklus I. Dengan demikian secara umum,
pada siklus II guru semakin memahami prosedur pembelajaran kooperatif Tipe TAI dan penggunaan modul.
Respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran kooperatif Tipe TAI dan penggunaan modul pada mata diklat Akuntansi
meningkat dari siklus I ke siklus II. Artinya, siswa semakin dapat menyesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan. Hal ini
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
90
Tabel 9. Peningkatan Respon Siswa dari Siklus I ke Siklus II
No Respon Siswa
Siklus I Siklus II
Frekuensi Frekuensi
1 Baik 22
53.66 32 78.05
2 Cukup baik 19
46.34 9 21.95
3 Kurang baik 0.00
0,00 Jumlah
41 100
41 100
Sumber: Olah data terlampir
b. Hasil Belajar Siswa
Dibandingkan dengan siklus I, hasil belajar siswa atau ketuntasan belajar siswa pada siklus II setelah diberikan pembelajaran
kooperatif tipe TAI dan penggunaan modul juga mengalami kenaikan. Hal ini seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 10. Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Siklus I ke Siklus II
No Hasil Belajar
Siklus I Siklus II
Frekuensi Frekuensi
1 Mencapai KKM 29
70.73 38 92.68
2 Tdk Mencapai
KKM 12
29.27 3
7.32 Jumlah
41 100
41 100
Sumber: Olah data terlampir Pada tabel di atas diketahui bahwa setelah diberikan
pembelajaran kooperatif tipe TAI dan penggunaan modul, terlihat bahwa hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan
dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I jumlah siswa yang sudah tuntas dalam belajarnya sebanyak 29 siswa 70,73 dan pada siklus II
naik menjadi 38 siswa 92,68.
91
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI dan penggunaan modul mampu
meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X Akuntansi 4 SMK Negeri 1 Klaten tahun ajaran 20122013. Hasil belajar siswa meningkat dapat dilihat
dari banyaknya siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM Pada siklus I, siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 29 siswa 70,73
dan pada siklus II, siswa yang mencapai KKM naik menjadi 38 siswa 92,68.
Keberhasilan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TAI untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi pada siswa kelas X Akuntansi 3 SMK
Negeri 1 Klaten ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Anton Kusumo 2011 yang ber
judul “Penerapan Metode Kooperatif Model TAI Team Assisted Individualization untuk Meningkatkan Proses dan Hasil
Pembelajaran Geografi SMA”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar Geografi SMA setelah diterapkannya metode
Kooperatif model TAI Team Assisted Individualization. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar geografi siswa pada siklus I
mencapai 67,77 dan dinyatakan dalam taraf keberhasilan cukup. Hasil belajar geografi siswa pada siklus II mencapai 82,28 dan dinyatakan dalam taraf
keberhasilan baik. Keberhasilan penggunaan modul untuk meningkatkan hasil belajar
Akuntansi pada siswa kelas X Akuntansi 3 SMK Negeri 1 Klaten ini