Bid-Ask Spread Landasan Teori

dengan nilai signifikansi 0,048, sedangkan variabel market value dan variance of return tidak berpengaruh terhadap holding period dengan nilai signifikansi sebesar 0,714 dan 0,826. 5. Angin dan Syarief 2013. Penelitiannya berjudul “Analisis Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value, dan Variance of Return Terhadap Holding Period Saham Sektor Pertambangan ”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial variabel bid-ask spread dan market value tidak berpengaruh terhadap variabel holding period saham dengan tingkat signifikansi 0,2381 dan 0,1744; sedangkan variabel variance of return secara parsial berpengaruh negatif terhadap variabel holding period saham dengan tingkat signifikansi 0,000. 6. Ratnasari dan Astuti 2014. Penelitiannya berjudul “Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value, dan Variance of Return Terhadap Holding Period ”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bid-ask spread, market value, dan variance of return, sedangkan variabel terikatnya adalah holding period saham. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial bid-ask spread berpengaruh negatif terhadap holding period, market value berpengaruh positif terhadap holding period saham, dan variance of return tidak berpengaruh terhadap holding period saham.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian terdahulu, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Bid-Ask Spread terhadap Holding Period Saham

Dalam pasar saham transaksi terbentuk karena adanya penawaran dan permintaan. Di satu pihak, pembeli menginginkan harga terendah untuk saham yang diinginkan, di lain pihak, penjual selalu menginginkan untuk menjual sahamnya dengan harga setinggi mungkin. Perbedaan antara harga beli bid price dan harga jual ask price inilah yang disebut bid-ask spread Ermawati, 2013. Penentuan besarnya spread oleh market maker adalah sebagai kompensasi untuk menutupi adanya tiga jenis biaya yaitu biaya kepemilikan, biaya order, dan biaya informasi. Jadi bid-ask spread merupakan biaya ditambah dengan margin yang diinginkan bagi investor, sehingga investor yang menghadapi spread yang besar akan cenderung untuk menahan sahamnya lebih lama sampai mencapai tingkat return yang diharapkan dimana return tersebut dapat menutupi semua biaya yang dikeluarkan termasuk margin yang diinginkan. Penelitian Wisayang 2009 menunjukkan bahwa variabel bid-ask spread mempunyai pengaruh positif terhadap holding period, ini berarti bila bid-ask spread meningkat menurunkan tingkat spekulasi investor maka holding period juga positif atau makin panjang investor menahan saham yang dimilikinya. Dengan demikian variabel bid-ask spread berpengaruh positif terhadap holding period saham.

2. Pengaruh Market Value terhadap Holding Period Saham