perusahaan yang menyebabkan investor mau menanamkan dananya pada suatu surat berharga. Hal ini dipergunakan untuk melihat kecenderungan investor terhadap
ukuran suatu perusahaan tertentu. Investor cenderung memilih perusahaan yang mempunyai nilai pasar besar
karena investor masih menganggap bahwa perusahaan dengan nilai pasar besar lebih cenderung stabil keuangannya. Keuangan yang stabil tentunya akan memberikan
kepastian keuntungan bagi investor, sehingga semakin besar nilai pasar market value suatu perusahaan, maka semakin lama seorang investor akan menahan
kepemilikan sahamnya. Dengan demikian, variabel market value berpengaruh positif terhadap holding period saham.
3. Pengaruh Variance of Return terhadap Holding Period Saham
Variance of return adalah pengukuran besarnya risiko total yang dikaitkan dengan expected return dari suatu investasi saham perusahaan i dalam tahun t selama
periode tertentu Arma, 2013. Besarnya variance of return ditentukan oleh pergerakan harga saham di pasar. Pergerakan harga yang fluktuatif akan
menghasilkan variasi yang besar juga. Hal ini mencerminkan ketidakpastian risiko pasar yang tinggi.
Variance yang besar akan membuat investor memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari adanya perubahan harga, dan juga
sebaliknya. Seorang investor yang pencari risiko risk seeker akan cenderung menginvestasikan dananya pada saham yang mempunyai variance yang besar. Hal ini
berkaitan dengan konsep high risk high return, karena investor meyakini saham- saham yang memiliki risiko tinggi juga memiliki expected return yang tinggi.
Investor yang menghindari risiko risk averter, apabila telah memperoleh keuntungan dari adanya perubahan harga maka ia akan menjual saham tersebut. Jika
risiko saham itu besar maka periode kepemilikan saham investor akan lebih singkat, begitu pula sebaliknya. Secara teoritis, perkembangan variance of return saham yang
tinggi akan menyebabkan holding period saham menjadi lebih pendek Arma, 2013. Investor akan menahan saham yang memiliki tingkat fluktuasi harga yang stabil,
begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel variance of return berpengaruh negatif terhadap holding period saham.
4. Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Holding Period Saham
Dividend Payout Ratio adalah perbandingan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase
Gitosudarmo, 2002. Menurut Brigham dan Houston 2006 kenaikan dividen sering kali disertai dengan kenaikan harga saham, sehingga hal tersebut merupakan suatu
sinyal positif bagi investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan laba yang baik di masa depan. Sementara pengurangan dividen akan menyebabkan penurunan harga
saham, sehingga hal itu merupakan sinyal bahwa manajemen meramalkan laba yang buruk di masa depan.
Semakin besar dividend payout ratio maka akan menguntungkan investor, sebaliknya jika dividend payout ratio rendah maka akan merugikan investor, karena
investor lebih menyukai pembagian dividen Brigham dan Houston, 2006. Hal tersebut akan memberikan dampak pada pengambilan keputusan dalam menentukan
holding period saham oleh investor, sehingga dividend payout ratio berpengaruh
positif terhadap holding period saham. Jadi kenaikan nilai dividend payout ratio maka akan berdampak pada peningkatan holding period saham biasa.
D. Paradigma Penelitian
Gambar 1. Paradigma Penelitian
Keterangan: : Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial
uji t
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka teori dan definisi pemasalahan di atas, hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:
Ha
1
: Bid-Ask Spread berpengaruh positif terhadap Holding Period Saham. Ha
2
: Market Value berpengaruh positif terhadap Holding Period Saham.
Bid-Ask Spread X
1
Market Value X
2
Holding Period Saham Y
Variance of Return X
3
Dividend Payout Ratio X
4
t
1
t
2
t
3
t
4