5. Market Value
Market value atau nilai pasar didefinisikan sebagai harga saham yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang dilakukan oleh pelaku pasar. Market value ini
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa Wisayang, 2009. Market value dapat diperoleh dari perhitungan harga saham
dikalikan jumlah saham yang beredar. Market value nilai pasar inilah yang biasa disebut dengan kapitalisasi pasar market capitalization.
Market value menunjukkan ukuran perusahaan firm size, dimana apabila market value semakin besar maka semakin besar perusahaan tersebut yang ditinjau
dari ukuran perusahaannya. Kebanyakan investor menganggap bahwa perusahaan besar memiliki kestabilan keuangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
perusahaan kecil, selain itu di perusahaan besar memiliki analisis keuangan yang kompeten sehingga dapat menghasilkan informasi keuangan yang lebih akurat yang
dapat memperpendek jarak antara pengharapan investor dengan yang sebenarnya terjadi di perusahaan.
6. Variance of Return
Variance of return merupakan proksi dari tingkat risiko yang diakibatkan oleh fluktuasi harga saham. Dalam konteks manajemen investasi, risiko merupakan
besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan expected return dengan tingkat pengembalian aktual actual return Halim, 2005. Semakin
besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat risikonya. Alat statistik yang digunakan untuk mengukur penyebaran tersebut adalah varians.
7. Dividend Payout Ratio
Dividend Payout Ratio adalah pertimbangan antara dividen yang dibayarkan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk persentase
Gitosudarmo, 2002. Semakin tinggi dividend payout ratio akan menguntungkan para investor tetapi dari pihak perusahaan akan memperlemah internal financial karena
memperkecil laba ditahan. Sebaliknya, dividend payout ratio semakin kecil akan merugikan para pemegang saham investor tetapi internal financial perusahaan akan
semakin kuat Hidayati, 2013.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian-penelitian tentang pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value, Variance of Return, dan Dividend Payout Ratio terhadap Holding Period Saham ternyata
menunjukan hasil yang beragam dan menarik untuk dikaji lebih dalam. Penelitian- penelitian tersebut antara lain:
1. Wisayang 2009. Penelitiannya berjudul “Analisis Pengaruh Bid-Ask Spread, Market
Value, dan Variance of Return Saham Terhadap Holding Period Pada Saham LQ45 Studi di BEI Periode Februari 2008
– Januari 2009”. Metode yang digunakan adalah metode purposive sampling. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel bid-
ask spread dan variance of return berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period, sedangkan market value berpengaruh positif tetapi tidak signifikan.
Ketiga hasil tersebut telah teruji dengan signifikasi α = 5 dan yang paling
berpengaruh terhadap holding period adalah bid-ask spread dan variance of return. 2. Maulina, Sumiati, dan Triyuwono 2009. Penelitiannya berjudul
“Analisis Beberapa Faktor yang Memengaruhi Holding Period Saham Biasa pada Perusahaan Go Public
yang tercatat dalam Index LQ45 ”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
bid-ask spread, market value, variance of return, dan dividend payout ratio, sedangkan variabel dependennya adalah holding period. Hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa variance of return berpengaruh negatif terhadap holding period dengan signifikansi 0,0711 pada
α 10, sedangkan spread berpengaruh positif terhadap holding period pada tingkat signifikansi 0,0952.
3. Nurwani, Dzulkirom, dan Topowijono 2011. Hasil penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value, Risk of Return, dan Dividend Payout Ratio
Terhadap Holding Period Saham Biasa Studi Pada Perusahaan yang Tercatat Dalam Indeks LQ45 Periode Tahun 2009-2011
” didapatkan nilai T
hitung
untuk variabel dividend payout ratio yaitu sebesar 6,157. Nilai tersebut menunjukkan bahwa
kenaikan nilai dividend payout ratio maka akan berdampak pada peningkatan holding period saham biasa. Nilai signifikansi dividend payout ratio sebesar 0,000 yang lebih
kecil dari alpha 0,000 0,005 menunjukkan bahwa dividend payout ratio berpengaruh terhadap holding period saham biasa.
4. Fitriyah dan Yayuk 2011. Penelitiannya berjudul “Variabel-variabel Penentu
Holding Periods Saham Syariah di Indonesia ”. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa bid-ask spread berpengaruh positif terhadap holding period dengan nilai signifikansi 0,045, dividend payout ratio berpengaruh negatif terhadap holding period
dengan nilai signifikansi 0,048, sedangkan variabel market value dan variance of return tidak berpengaruh terhadap holding period dengan nilai signifikansi sebesar
0,714 dan 0,826. 5. Angin dan Syarief 2013. Penelitiannya berjudul
“Analisis Pengaruh Bid-Ask Spread, Market Value, dan Variance of Return Terhadap Holding Period Saham