3. Holding Period
a. Pengertian Holding Period
Holding period adalah periode waktu perkiraan atau riil dimana sebuah investasi diatribusikan kepada sebuah investor tertentu. Lamanya kepemilikan
saham oleh investor dikenal dengan dengan stock holding period. Secara umum keputusan membeli atau menjual saham ditentukan oleh perbandingan antara
perkiraan nilai intrinsik dengan harga pasarnya Halim, 2005. Pada dasarnya, investor yang membeli saham akan menahan sahamnya
selama periode waktu tertentu dan untuk tujuan tertentu. Holding period merupakan rata-rata lamanya investor dalam menahan atau memegang saham suatu perusahaan
selama periode waktu tertentu Maulina dkk, 2009. Berdasarkan definisi tersebut, holding period diartikan sebagai jangka waktu kepemilikan saham oleh investor.
Perhitungan holding period merupakan perkiraan kasar dari jangka waktu kepemilikan saham karena setiap investor tidak mungkin memiliki waktu yang
sama dalam memegang saham. Holding period ditunjukkan melalui perbandingan antara jumlah saham beredar dengan volume transaksi saham. Angka yang
ditunjukkan dari holding period bukan berarti seorang investor menahan sahamnya selama itu dengan pasti, namun angka tersebut menunjukkan bahwa semakin besar
nominalnya maka semakin lama jangka waktu seorang investor dalam menahan atau memegang sahamnya.
b. Faktor yang Memengaruhi Holding Period Saham
Menurut teori Mandelson 1986 dalam penelitian Ratnasari dan Astuti 2014, terdapat 2 faktor yang memengaruhi holding period saham yakni faktor
internal transaction cost: bid-ask spread, market value dan variance of return dan
faktor eksternal inflasi.
1 Transaction cost Transaction cost atau biaya transaksi adalah biaya yang timbul akibat adanya
transaksi saham. Fabozzi 2000 menyatakan bahwa biaya transaksi terdiri dari biaya tetap komisi, pajak, dan ongkos. Komisi merupakan jumlah uang yang
dibayarkan kepada pialang atau broker yang menjalankan pesanan dari investor. Pajak untuk transaksi saham baik pembelian maupun penjualan yaitu Pajak
Pertambahan Nilai PPN sebesar 10 dari nilai transaksi, dan untuk transaksi penjualan saham yaitu pajak penghasilan sebesar 0,1 dari nilai transaksi.
Ongkos meliputi ongkos pemeliharaan yang dibayarkan kepada institusi yang memegang sekuritas milik investor, dan ongkos transfer yaitu ongkos yang
dibayarkan untuk memindahkan kepemilikan saham. Atkins dan Dyl 1997 dalam Maulina 2009 melakukan penelitian mengenai
faktor-faktor yang memengaruhi holding period dan menemukan bahwa holding period dipengaruhi secara signifikan oleh transaction cost yang dicerminkan
oleh bid-ask spread. Studi tersebut didasarkan pada teori yang dapat disimpulkan oleh Mandelson 1986 dalam penelitian Ratnasari dan Astuti
2014, yang menyatakan bahwa aset dengan transaction cost yang tinggi akan ditahan atau dimiliki lebih lama oleh investor, dan sebaliknya. Seperti penelitian