Dalam pasar saham transaksi terbentuk karena adanya penawaran dan permintaan. Di satu pihak, pembeli menginginkan harga terendah untuk saham yang
diinginkan, di lain pihak, penjual selalu menginginkan untuk menjual sahamnya dengan harga setinggi mungkin. Perbedaan antara harga beli bid price dan harga
jual ask price inilah yang disebut bid-ask spread Ermawati, 2013. Penentuan besarnya spread oleh market maker adalah sebagai kompensasi
untuk menutupi adanya tiga jenis biaya yaitu biaya kepemilikan, biaya order, dan biaya informasi. Jadi bid-ask spread merupakan biaya ditambah dengan margin yang
diinginkan bagi investor, sehingga investor yang menghadapi spread yang besar akan cenderung untuk menahan sahamnya lebih lama sampai mencapai tingkat return yang
diharapkan dimana return tersebut dapat menutupi semua biaya yang dikeluarkan termasuk margin yang diinginkan.
Penelitian Wisayang 2009 menunjukkan bahwa variabel bid-ask spread mempunyai pengaruh positif terhadap holding period, ini berarti bila bid-ask spread
meningkat menurunkan tingkat spekulasi investor maka holding period juga positif atau makin panjang investor menahan saham yang dimilikinya. Dengan demikian
variabel bid-ask spread berpengaruh positif terhadap holding period saham.
2. Pengaruh Market Value terhadap Holding Period Saham
Market value atau nilai pasar didefinisikan sebagai harga saham yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang dilakukan oleh pelaku pasar Wisayang,
2009. Market value ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. Market value digunakan untuk mengukur nilai dari
perusahaan yang menyebabkan investor mau menanamkan dananya pada suatu surat berharga. Hal ini dipergunakan untuk melihat kecenderungan investor terhadap
ukuran suatu perusahaan tertentu. Investor cenderung memilih perusahaan yang mempunyai nilai pasar besar
karena investor masih menganggap bahwa perusahaan dengan nilai pasar besar lebih cenderung stabil keuangannya. Keuangan yang stabil tentunya akan memberikan
kepastian keuntungan bagi investor, sehingga semakin besar nilai pasar market value suatu perusahaan, maka semakin lama seorang investor akan menahan
kepemilikan sahamnya. Dengan demikian, variabel market value berpengaruh positif terhadap holding period saham.
3. Pengaruh Variance of Return terhadap Holding Period Saham
Variance of return adalah pengukuran besarnya risiko total yang dikaitkan dengan expected return dari suatu investasi saham perusahaan i dalam tahun t selama
periode tertentu Arma, 2013. Besarnya variance of return ditentukan oleh pergerakan harga saham di pasar. Pergerakan harga yang fluktuatif akan
menghasilkan variasi yang besar juga. Hal ini mencerminkan ketidakpastian risiko pasar yang tinggi.
Variance yang besar akan membuat investor memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar dari adanya perubahan harga, dan juga
sebaliknya. Seorang investor yang pencari risiko risk seeker akan cenderung menginvestasikan dananya pada saham yang mempunyai variance yang besar. Hal ini
berkaitan dengan konsep high risk high return, karena investor meyakini saham- saham yang memiliki risiko tinggi juga memiliki expected return yang tinggi.