Pengertian Holding Period Holding Period

mengurangi likuiditas perusahaan dimana ketiga hal tersebut akan meningkatkan risiko perusahaan, sehingga dapat menurunkan anggaran untuk dividen. Dengan menurunnya dividen yang dibagikan, hal tersebut akan berpengaruh terhadap menurunnya harga saham Brigham dan Houston, 2006, sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam menentukan holding period saham oleh investor.

4. Bid-Ask Spread

Bid price merupakan harga beli tertinggi dimana investor bersedia untuk membeli saham, sedangkan ask price merupakan harga jual terendah dimana investor bersedia untuk menjual sahamnya. Bid-ask spread merupakan selisih antara ask price dan bid price. Investor memperoleh keuntungan dari spread kedua harga tersebut Wisayang, 2009. Bid-ask spread merupakan suatu cerminan ukuran biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya yang timbul akibat adanya transaksi saham. Fabozzi 2000 menyatakan bahwa biaya transaksi terdiri dari biaya tetap komisi, pajak, dan ongkos. Komisi merupakan jumlah uang yang dibayarkan kepada pialang atau broker yang menjalankan pesanan dari investor. Pajak untuk transaksi saham baik pembelian maupun penjualan yaitu Pajak Pertambahan Nilai PPN sebesar 10 dari nilai transaksi, dan untuk transaksi penjualan saham yaitu Pajak Penghasilan sebesar 0,1 dari nilai transaksi. Ongkos meliputi ongkos pemeliharaan yang dibayarkan kepada institusi yang memegang sekuritas milik investor, dan ongkos transfer yaitu ongkos yang dibayarkan untuk memindahkan kepemilikan saham.

5. Market Value

Market value atau nilai pasar didefinisikan sebagai harga saham yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang dilakukan oleh pelaku pasar. Market value ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa Wisayang, 2009. Market value dapat diperoleh dari perhitungan harga saham dikalikan jumlah saham yang beredar. Market value nilai pasar inilah yang biasa disebut dengan kapitalisasi pasar market capitalization. Market value menunjukkan ukuran perusahaan firm size, dimana apabila market value semakin besar maka semakin besar perusahaan tersebut yang ditinjau dari ukuran perusahaannya. Kebanyakan investor menganggap bahwa perusahaan besar memiliki kestabilan keuangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil, selain itu di perusahaan besar memiliki analisis keuangan yang kompeten sehingga dapat menghasilkan informasi keuangan yang lebih akurat yang dapat memperpendek jarak antara pengharapan investor dengan yang sebenarnya terjadi di perusahaan.

6. Variance of Return

Variance of return merupakan proksi dari tingkat risiko yang diakibatkan oleh fluktuasi harga saham. Dalam konteks manajemen investasi, risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan expected return dengan tingkat pengembalian aktual actual return Halim, 2005. Semakin