Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN

yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF yang tinggi. Indikasi adanya multikolinearitas yaitu apabila VIF lebih dari 10. Sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y’ adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di studentized. Selain dengan menggunakan analisis grafik, pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji Glejser. Uji ini mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik memengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas Ghozali, 2011.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya Ghozali, 2011. Alat analisis yang digunakan untuk mendeteksi autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin – Watson DW test. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: H o tidak terdapat autokorelasi, r = 0 dan H a terdapat autokorelasi, r ≠ 0. Tabel 1.Dasar Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Jika Hipotesis Nol Keputusan 0 d dl Tidak terdapat autokorelasi positif Tolak dl ≤ d ≤ du Tidak terdapat autokorelasi positif No decision 4 – dl d 4 Tidak terdapat korelasi negatif Tolak 4 – du ≤ d ≤ 4 - dl Tidak terdapat korelasi negatif No decision Du d 4 - du Tidak terdapat autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak Sumber: Ghozali, 2011

2. Uji Regresi Linier Berganda

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah teknik statistik melalui koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis baik secara parsial maupun simultan dilakukan setelah model regresi yang digunakan bebas dari pelanggaran asumsi