8 Hukuman
9 Minat
10 Hasrat untuk belajar
11 Tujuan yang diakui
Sedangkan menurut Djamarah 2008: 169 upaya untuk meningkatkan Motivasi Belajar siswa antara lain:
1 Menggairahkan Anak Didik
Dalam kegiatan rutin di kelas sehari-hari guru harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. Ia
harus selalu memberikan kepada anak didik cukup banyak hal- hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan. Guru harus
memelihara minat anak didik dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu
aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi belajar.
2 Memberikan Harapan Realistis
Guru harus memelihara harapan-harapan anak didik yang realistis dan memodifikasi harapan-harapan yang kurang atau
tidak realistis. Untuk itu guru perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis
setiap anak didik di masa lalu. Dengan demikian, guru dapat membedakan antara harapan-harapan yang realistis, pesimis,
atau terlalu optimis.
3 Memberikan Insentif
Bila anak didik mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan hadiah kepada anak didik dapat berupa pujian,
angka yang baik, dan sebagainya atau keberhasilannya, sehingga anak didik terdorong untuk melakukan usaha lebih
lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran.
4 Mengarahkan Perilaku Anak Didik
Mengarahkan perilaku anak didik adalah tugas guru. Di sini kepada guru dituntut untuk memberikan respon terhadap anak
didik di kelas yang tak terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Cara mengarahkan perilaku anak didik
adalah dengan memberikan penugasan, bergerak mendekati, memberikan hukuman yang mendidik, menegur dengan sikap
lemah dan dengan perkataan yang ramah dan baik.
Peran guru dalam upaya meningkatkan Motivasi Belajar menurut Dimyati dan Mudjiono 2009: 101 antara lain dengan
optimalisasi penerapan prinsip belajar, optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran, optimalisasi pemanfaatan pengalaman
dan kemampuan siswa, serta pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar.
d. Asas-asas Motivasi
Menurut Malayu 2007: 146-147 asas-asas motivasi diantaranya, yaitu:
1 Asas Mengikutsertakan
Asas mengikutsertakan maksudnya mengajak siswa untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka
mengajukan ide-ide, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan cara ini, seseorang siswa merasa ikut
bertanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan sehingga moral dan gairah kerja akan meningkat.
2 Asas Komunikasi
Asas komunikasi yaitu menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang dicapai, cara mengerjakannya, dan kendala yang
dihadapi. Dengan asas komunikasi, motivasi kerja seseorang akan meningkat, sebab seseorang akan merasa dihargai dan akan lebih
giat bekerja.
3 Asas pengakuan
Asas pengakuan yaitu memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada seseorang atas prestasi kerja yang
dicapainya. Siswa akan bekerja keras dan semakin rajin, jika mereka terus-menerus mendapat pengakuan dan kepuasan dari
usaha-usahanya. Dalam memberikan pengakuan atau pujian kepada siswa hendaknya dijelaskan bahwa dia patut menerima
penghargaan itu, karena prestasi kerja atau jasa-jasa yang diberikannya. Pengakuan dan pujian harus diberikan dengan
ikhlas di hadapan umum supaya nilai pengakuan atau pujian itu semakin besar.
4 Asas Wewenang yang Didelegasikan
Asas wewenang yang didelegasikan yaitu mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan siswa untuk mngambil
keputusan dan berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas guru. Dalam pendelegasian ini, guru harus meyakinkan bahwa siswa
mampu dan dipercayai dapat menyelesaikan tugas-tugas itu dengan baik. Asas ini akan memotivasi moral atau gairah bekerja
siswa sehingga semakin tinggi dan antusias.
5 Asas Perhatian Timbal Balik
Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi siswa dengan mengemukakan keinginan atau harapan guru dan pihak sekolah di
samping berusaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhan
yang diharapkan siswa dari sekolah. Misalnya, guru meminta agar
siswa meningkatkan prestasi belajarnya sehingga sekolah memperoleh peringkat yang baik. Apabila peringkatnya baik,
maka akan banyak siswa yang mendaftar dan siswa mendapat penilaian yang bagus. Jadi ada perhatian timbal balik untuk
memenuhi keinginan semua pihak. Dengan asas motivasi ini diharapkan prestasi belajar siswa akan meningkat.
e. Fungsi Motivasi Belajar
Dalam proses belajar motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, maka
tidak mungkin dapat melaksanakan kegiatan belajar, karena motivasi belajar menentukan sedikit banyaknya kegiatan belajar
yang dilakukan siswa.
Menurut Oemar Hamalik 2009: 156 “Memotivasi belajar
penting artinya dalam proses belajar siswa, karena fungsinya yang mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar”.
Oleh karena itu prinsip-prinsip penggerakan motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan prinsip-prinsip belajar itu sendiri.
Menurut Sardiman 2009: 85 ada tiga fungsi motivasi: 1
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
2 Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak
dicapai. 3
Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan- perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna
mencapai tujuan dengan menyisihkan tujuan-tujuan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.