Indikator Generasi Z Hakikat Karakter Generasi Z

Sebagai motivator guru dituntut untuk dapat mendorong anak didiknya agar senantiasa memiliki motivasi tinggi dan aktif belajar. 6 Inisiator Sebagai inisiator guru hendaknya dapat menjadi pencetus ide- ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. 7 Fasilitator Sebagai fasilitator guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan anak didik dapat belajar secara optimal. Fasilitas yang digunakan tidak hanya fasilitas fisik, seperti ruang kelas yang memadai atau media belajar yang lengkap, akan tetapi juga fasilitas psikis seperti kenyamanan batin dalam belajar, interaksi guru dengan anak didik yang harmonis, maupun adanya dukungan penuh guru sehingga anak didik senantiasa memiliki motivasi tinggi dalam belajar. 8 Pembimbing Sebagai pembimbing guru hendaknya dapat memberikan bimbingan kepada anak didiknya dalam menghadapi tantangan maupun kesulitan belajar. 9 Demonstrator Sebagai demonstrator guru dituntut untuk dapat memperagakan apa yang diajarkan secara didaktis sehingga anak didik dapat memahami materi yang dijelaskan guru secara optimal. 10 Pengelola kelas Sebagai pengelola kelas guru hendaknya dapat mengelola kelas dengan baik karena kelas adalah tempat berhinpun guru dan siswa dalam proses pembelajaran. 11 Mediator Sebagai mediator hendaknya guru dapat berperan sebagai penyedia media dan penengah dalam proses pembelajaran anak didik. 12 Supervisor Sebagai supervisor, guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki dan menilai secara kritis proses pembelajaran yang dilakukan sehingga pada akhirnya proses pembelajaran dapat optimal. 13 Evaluator Sebagai evaluator guru dituntut untuk mampu menilai produk hasil pembelajaran serta proses jalannya pembelajaran. Dari proses ini diharapkan diperoleh umpan balik dari hasil pembelajaran untuk optimalisasi hasil pembelajaran. Menurut Wina Sanjaya 2008: 21 bahwa peran guru dalam proses pembelajaran antara lain: 1 Guru sebagai sumber belajar Peran guru sebagai sumber belajar merupakan peran yang sangat penting. Peran sebagai sumber belajar berkaitan dengan penguasaan materi pelajaran. 2 Guru sebagai fasilitator Sebagai fasilitator, guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. 3 Guru sebagai pengelola Sebagai pengelola pembelajaran, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman, melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk proses pembelajaran. 4 Guru sebagai demonstrator Peran guru sebagai demonstrator adalah peran untuk mempertunjukan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan. 5 Guru sebagai pembimbing Guru harus membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang dimiliki sebagai bekal hidup mereka dan agar siswa dapat mencapai serta melakukan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia ideal yang menjadi harapan setiap orang tua dan masyarakat. 6 Guru sebagai motivator Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. 7 Guru sebagai evaluator Sebagai evaluator, guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Kemudian selain beberapa peran guru yang telah disebutkan di atas, menurut Mulyasa 2013: 37 dapat diidentifikasikan sedikitnya 19 peran guru, yakni guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu innovator, model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa cerita, aktor, emansipator, evaluator, pengawet, dan sebagai kulminator.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti, diantaranya sebagai berikut: 1. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Miftahul Farihin 2014 yang berjudul “Pengaruh Kondisi Mahasiswa dan Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta ”, yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kondisi Mahasiswa terhadap Motivasi Belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY dengan koefisien korelasi sebesar 0,291 dan harga t hitung t tabel 3,202 1.980 dengan sumbangan relatif sebesar 10,76. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNY dengan koefisien korelasi sebesar 0,304 dan harga t hitung t tabel 3,362 1,980 dengan sumbangan efektif sebesar 15,113. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kondisi mahasiswa dan