Karakteristik Generasi Z Hakikat Karakter Generasi Z

Elizabeth T. Santosa 2015: 20 menyebutkan beberapa indikator anak-anak yang termasuk dalam Generasi Z atau Generasi Net: 1 Memiliki ambisi besar untuk sukses Anak zaman sekarang cenderung memiliki karakter yang positif dan optimis dalam menggapai mimpi mereka. 2 Cenderung praktis dan berperilaku instan speed Anak-anak di era generasi Z menyukai pemecahan masalah yang praktis. Mereka tidak menyukai berlama-lama meluangkan proses panjang mencermati suatu masalah. Hal ini disebabkan anak-anak ini lahir dalam dunia yang serba instan. 3 Cinta kebebasan dan memiliki percaya diri tinggi Generasi ini sangat menyukai kebebasan. Kebebasan berpendapat, kebebasan berkreasi, kebebasan berekspresi, dan lain sebagainya. Mereka lahir di dunia yang modern, dimana sebagian besar dari mereka tidak menyukai pelajaran yang bersifat menghafal. Mereka lebih menyukai pelajaran yang bersifat eksplorasi. Anak-anak pada generasi ini mayoritas memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Mereka memiliki sikap optimis dalam banyak hal. 4 Cenderung menyukai hal yang detail Generasi ini termasuk dalam generasi yang kritis dalam berpikir, dan detail dalam mencermati suatu permasalahan atau fenomena. Hal ini disebabkan karena mudahnya mencari informasi semudah mengklik tombol search engine. 5 Berkeinginan besar untuk mendapatkan pengakuan Setiap orang pada dasarnya memiliki keinginan agar diakui atas kerja keras, usaha, kompetensi yang telah didedikasikannya. Terlebih generasi ini cenderung ingin diberikan pengakuan dalam bentuk reward pujian, hadiah, sertifikat, atau penghargaan, karena kemampuan dan eksistensinya sebagai individu yang unik. 6 Digital dan teknologi informasi Sesuai dengan namanya, generasi Z atau generasi Net lahir saat dunia digital mulai merambah dan berkembang pesat di dunia. Generasi ini sangat mahir dalam menggunakan segala macam gadget yang ada, dan menggunakan teknologi dalam keseluruhan aspek serta fungsi sehari-hari. Anak-anak pada generasi ini lebih memilih berkomunikasi melalui dunia maya, media sosial daripada menghabiskan waktu bertatap muka dengan orang lain.

3. Hakikat Peran Guru dalam Pembelajaran

a. Pengertian Peran Guru dalam Pembelajaran

Guru merupakan hal yang pokok dalam pendidikan. Dimana guru adalah orang yang memberikan transfer nilai dan ilmu pengetahuan kepada siswanya melalui proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Pengertian guru sendiri menurut UU No. 14 Tahun 2005 dijelaskan bahwa guru adalah: pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Peran seorang guru dalam proses pembelajaran merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Pembelajaran adalah merupakan keseluruhan tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan menghitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam peserta didik. Menurut Sudjana 2000 yang dikutip oleh Sugihartono, dkk. 2012: 80 Pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, dimana dalam proses tersebut terkandung multi peran dari guru.

b. Peran Guru dalam Pembelajaran

Peran guru dalam proses pembelajaran sangat komplek. Guru tidak sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, akan tetapi guru juga dituntut untuk memainkan berbagai peran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didiknya secara optimal. Djamarah 2000 dalam Sugihartono, dkk 2012: 85 merumuskan peran guru dalam pembelajaran sebagai berikut: 1 Korektor Sebagai korektor guru berperan menilai dan mengkoreksi semua hasil belajar, sikap, tingkah laku, dan perbuatan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah sehingga pada akhirnya siswa dapat mengetahui. 2 Inspirator Sebagai inspirator guru harus dapat memberikan inspirasi atau ilham kepada siswa mengenai cara belajar yang baik. 3 Informator Sebagai informator guru harus dapat memberikan informasi yang baik dan efektif mengenai materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum serta informasi mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 4 Organisator Sebagai organisator guru berperan untuk mengelola berbagai kegiatan akademik baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler sehingga tercapai efektivitas dan efisiensi belajar anak didik. 5 Motivator