Refleksi Prosedur Penelitian 1. Persiapan Kegiatan Pra Siklus
98 yaitu metode pembelajaran yang terfokus pada guru sehingga pembelajaran
kurang efektif, siswa mudah merasa jenuh, dan siswa tidak terbiasa untuk berdiskusi, partisipasi siswa dalam pembelajaran dirasa masih cukup rendah hal
ini ditunjukkan kurang beraninya siswa mengemukakan pendapat, dan bertanya pada guru. Siswa kurang termotivasi, sebagian siswa suka mengganggu
temannya yang sedang fokus belajar sehingga temannya menjadi tidak fokus, dan siswa tidak disiplin dalam mengerjakan tugas, sehingga pencapaian tujuan
pembelajaran menjadi terhambat. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa pencapaian
hasil belajar menghias busana pra siklus ini masih rendah,yaitu dari 12 siswa hanya 3 siswa atau sebanyak 25 yang tuntas dan 9 siswa atau sebanyak 75
yang belum tuntas. Rata – rata nilai pra siklus adalah 65 nilai tertinggi yaitu 80
dan nilai terendahnya 50. hasil penelitian pra tindakan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Penilaian hasil belajar siswa pada pra siklus dapat dikategorikan
sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal dapat dilihat pada Tabel 24 . Tabel 24. Kategori Penilaian Pra Siklus Hasil Belajar Hiasan Busana
Skor Kategori
Jumlah siswa Persentase
75-100 Tuntas
3 25
75 Belum tuntas
9 75
Total 12
100
Berdasarkan data tabel di atas, dari 12 siswa yang mengikuti pembelajaran hiasan busana menggunakan metode konvensional yang
digunakan oleh guru menunjukan bahwa siswa yang mencapai KKM dengan kategori tuntas sebanyak 3 siswa atau sebanyak 25 dan siswa yang mencapai
kategori belum tuntas sebanyak 9 siswa atau sebanyak 75. Hal ini menunjukan
99 bahwa hasil belajar hiasan busana belum berhasil karena belum mencapai 80
peserta didik mendapat nilai di atas KKM. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa permasalahan
pembelajaran di atas perlu diadakan perbaikan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Proses pembelajaran peneliti melihat guru belum
menggunakan media pembelajaran lain selain papan tulis, hal ini yang mungkin mengakibatkan pembelajaran kurang efektif, siswa mudah merasa jenuh, dan
siswa tidak terbiasa untuk berdiskusi, partisipasi siswa dalam pembelajaran dirasa masih cukup rendah hal ini ditunjukkan kurang beraninya siswa
mengemukakan pendapat, dan bertanya pada guru. Siswa kurang termotivasi, sebagian siswa suka mengganggu temannya yang sedang fokus belajar
sehingga temannya menjadi tidak fokus, dan siswa sering saling menunggu dalam mengerjakan tugas, sehingga pencapaian tujuan pembelajaran menjadi
terhambat. Cara untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat ditempuh dengan
menerapkan metode Peer Tutoring. Metode Peer Tutoring memiliki keunggulan untuk dapat membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar, sehingga
meminimalisir kesenjangan yang terjadi antara siswa yang prestasinya rendah dengan siswa yang mempunyai prestasi yang lebih tinggi dalam satu kelas.
Selain itu juga siswa dapat saling memberi motivasi satu sama lain yang tumbuh dari tercapainya hubungan yang saling menguntungkan antar guru, dan siswa.
Cara untuk meningkatkan hasil belajar tidak hanya dengan menggunakan metode pembelajaran, tetapi penggunaan media pembelajaran juga sangat
berpengaruh. Media pembelajaran yang digunakan adalah media Jobsheet. Media Jobsheet ini mempunyai keunggulan yaitu siswa dapat mengulangi materi