56
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan berfungsi sebagai posisi kedudukan yang dilakukan terhadap penelitian sebelumnya, dan sebagai dukungan variable
penelitian. 1.
Penelitian oleh e zy Kurnilasari tentang “Peningkatan Kompetensi Pembuatan Pola Kebaya Modifikasi Melalui Penggunaan Metode Peer
Tutoring Bagi Siswa SMK N aptosari Gunungkidul”. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMK N 1 Saptosari Gunungkidul yang berjumlah 35 siswa dengan teknik
pengumpulan datanya menggunakan lembar observasi, lembar unjuk kerja, dan soal pilihan ganda. Dari hasil perhitungan bahwa peningkatan
pencapaian kompetensi pada pra siklus hanya mencapai 62,86 atau 22 siswa yang sudah memenuhi KKM, setelah dikenai tidakan pada siklus
pertama pencapaian kompetensi siswa meningkat menjadi 97 atau atau 34 siswa yang sudah memenuhi KKM, dan setelah tindakan pada siklus kedua
pencapaian kompetensi siswa mencapai 100 atau seluruh siswa mencapai KKM. Cara penentuan nilai akhir sebagai nilai kompetensi terbagi menjadi
nilai kognitif 30, afektif 10, dan psikomotor 60. Pembelajaran membuat pola kebaya modifikasi melalui penerapan metode peer tutoring dapat
membantu siswa memahami materi serta adanya peningkatan kompetensi membuat pola kebaya yang dibuktikan dengan tidak adanya siswa yang
memperoleh nilai 75. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan metode peer tutoring dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran
membuat ppola kebaya modifikasi.
57 2. Penelitian oleh Tri Ida Lestari
tentang “Peningkatan Kompetensi Menyulam Melalui Pembelajaran Dengan Media Jobsheet Pada Siswa Tunagrahita
Ringan Kelas I MA Luar iasa Negeri Yogyakarta”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SMA Luar Biasa
Negeri 1 Yogyakarta. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi, tes unjuk kerja dan dokumentasi. Dari hasil perhitungan
ketrampilan menyulam melalui pembelajaran dengan menggunakan media Jobsheet pada siswa tunagrahita ringan kelas XI SMA Luar Biasa Negeri 1
Yogyakarta pada pra siklus siswa yang berkategori tuntas sebesar 25 . sedangkan pada siklus I siswa yang berkategori tuntas meningkat menjadi
75 dan pada siklus II siswa yang berkategori tuntas sudah 100. Pendapat siswa tunagrahita ringan kelas XI SMA Luar Biasa Negeri 1
Yogyakarta tentang
penggunaan jobsheet
ketrampilan menyulam
menunjukkan bahwa siswa yang berkategori cukup mudah sebanyak 1 orang 25 dan pada kategori mudah sebanyak 3 orang 75 sedangkan
pada kategori tidak mudah 0 orang 0. Posisi penelitian berdasarkan perbandingan data penelitian yang relevan
seperti yang dipaparkan diatas akan disajikan pada Tabel 2. Berdasarkan data Tabel 2, perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:
a. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan metode Peer Tutoring pada mata pelajaran hiasan busana, sedangkan penelitian yang dilakukan Bexzy
Kurnilasari diterapkan pada mata pelajaran busana wanita. b. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan media jobsheet sebagai media
pembantu metode pembalajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar sulam bayangan siswa kelas XI di SMK Muhammadiyah I Imogiri.