Perempuan Dan Kriminalitas Tinjauan Tentang Perempuan di Indonesia
15 sekaligus subjek kejahatan. Hal ini sungguh disayangkan karena perempuan
merupakan aset berharga bagi bangsa. Banyak perempuan didorong bekerja karena kondisi perekonomian keluarga yang kurang baik dan hal ini diperparah
apabila perempuan tersebut merupakan orang tua tunggal akibat perceraian ataupun suaminya telah meninggal sehingga mereka berperan ganda selain
sebagai ibu rumah tangga namun juga sebagai mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.
Beban perekonomian yang semakin berat itu kemudian diperparah dengan susahnya mendapatkan pekerjaan yang layak mengakibatkan tidak sedikit
perempuan yang mengambil jalan pintas tanpa memikirkan resiko kedepannya. Maka dari itu, banyak perempuan yang akhirnya menghalalkan segala cara untuk
memperoleh uang untuk menafkahi keluarganya bisa dengan cara mencuri, merampok, menipu dan terlibat dalam penjualan obat – obat terlarang. Contoh di
atas hanya merupakan salah satu contoh perempuan terjebak dalam tindakan kriminalitas dan masih banyak penyebab lainnya yang menyebabkan tindakan
kriminalitas terjadi. Pada konteks menanggulangi kriminalitas yang dialami atau dilakukan
oleh kaum perempuan, hal – hal yang dapat dilakukan oleh organisasi wanita Islam ialah :
1 Mengadakan kegiatan pemberdayaan kaum perempuan yang
menyangkut peningkatan kognisi dan keterampilan produktifit sehingga dapat dimanfaatkan oleh kaum perempuan untuk mencari
nafkah dengan lebih memiliki posisi rebut tawar yang lebih baik, cara ini akan mengurangi timbulnya faktor pencetus tindak kriminalitas,
karena masalah kesulitan ekonomi.
16 2
Mengadakan kegiatan pengisian siraman rohani melalui majelis Taklim, tidak terbatas hanya kepada anggota Orma, tetapi juga kepada
khalayak luas.
3 Menyusun peta masalah kriminalitas menyangkut jenis dan lokasi
kejadian terbanyak yang melibatkan perempuan, sebagai subjek dan objek tindak kejahatan Dalam Makalah Seminar Nasional Wanita
dan Kriminalitas melalui Aida Vitalaya, 2010: 417
Perempuan yang pada dasarnya sering menjadi objek kriminalitas namun sekarang sebagiannya menjadi subjek kriminalitas kemudian mereka harus
mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka perbuat dengan menjalani masa pidana menjadi tanggung jawab bagi Lembaga Pemasyarakatan untuk membina
dan membimbing mereka karena perempuan juga turut andil dalam pembangunan nasional dengan memanfaatkan potensi dari para Warga Binaan Pemasyarakatan
agar mereka tetap bisa mandiri dan bersosialisasi kembali dengan masyarakat setelah bebas.