102 hafal ayat Al-Qur’an alhamdulilah sekarang hampir sudah bisa semua
mbak selain itu kan mereka juga dapat berbagi cerita dan konsultasi terhadap para wali maupun pembina kerohanian jadi mereka dapat
pencerahan dan dapat motivasi sehingga mereka tidak merasa dikucilkan”
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu “KS” ,yaitu : “oooh jauh berbeda sikapnya mbak, ya lebih baik dari awal mereka masuk
sini. Sekarang ya istilahnya lebih giat ibadahnya karena disini diusahakan pembinaan kerohanian dilakukan setiap hari sehingga mereka akan
mendapatkan pencerahan diri dan kelak tidak akan mengulang pernbuatan mereka kembali”
Diperkuat dengan pendapat yang diutarakan Ibu “ WW” selaku Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan, yaitu:
“saya merasakan banyak terjadi perubahan dalam diri saya ya mbak dan saya merasa lebih baik dari dulu. Saya juga ngerasa sangat dihargai disini
dan selama saya disini saya sangat menyadari bahwa waktu itu sangat berharga mbak”
Ibu “RB” juga mengungkapkan hal yang sama, yaitu:
“Banyak mbak perubahan yang saya alami, saya sekarang ibadahnya lebih baik dari sebelumnya soalnya kan disini pembinaan kerohanian setiap hari
mbak dan saya juga jadi belajar banyak hal disini ketemu dengan orang dengan banyak karakter”
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pembinaan yang telah dilakukan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan telah mampu membuat
perubahan yang sangat berarti untuk perubahan perilaku Warga Binaan Pemasyarakatan itu sendiri. Melalui pembinaan kerokhanian, Warga Binaan
Pemasyarakatan yang dahulu kurang mendekatkan diri kepada Tuhan YME terlihat sekarang mereka juga lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini sangat
positif karena dengan mendekatkan diri kepada Tuhan YME, Warga Binaan Pemasyarakatan akan mampu menyadari kesalahan yang telah mereka lakukan
dahulu sehingga mereka masuk menjadi Warga Binaan di Lembaga
103 Pemasyarakatan Wirogunan ini. Selain itu mereka juga mendapatkan pelajaran
penting untuk lebih menghargai waktu yang ada sebagaimana yang di Lembaga Pemasyarakatan mereka tidak bebas seperti kehidupan di luar Lembaga
Pemasyarakatan dan waktu yang mereka miliki ketika kelak mereka bebas akan digunakan sebaik – baiknya dan apa yang mereka lakukan kelak tidak akan
membuat mereka kembali lagi ke Lembaga Pemasyarakatan.
e. Keterampilan Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan
Keterampilan penting untuk dimilliki setiap Warga Binaan Pemasyarakatan, karena dengan keterampilan yang ada dapat dijadikan sebagai
modal dalam berkarya dan dapat dijadikan sebagai mata pencaharian. Pembinaan keterampilan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan cukup memberikan
manfaat bagi setiap Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan melalui program – program yang telah diberikan seperti yang diungkapkan oleh Ibu “LL” selaku
Warga Binaan Pemasyarakatan, yaitu: “banyak banget manfaatnya mbak saya ya jadi bisa menjahit sekarang
meskipun saya masih tergolong pemula, tapi ya lumayan mbak jadi saya punya keterampilan disini sebelumnya kan saya gak ada keterampilan apa
pun mbak apalagi bikin kerajinan – kerajinan tangan gitu”
Hal serupa diungkapkan oleh Ibu “WW” yaitu: “ seneng banget mbak saya disini diajarin keterampilan kaya menjahit,
ngebikin kerajinan tangan dari manik – manik itu mbak. Na, saya tertarik yang manik – manik itu mbak, saya dah lumayan mahir sekarang jadi
kalau pas ada waktu luang saya bisa bikin tas atau gantungan kunci mbak. Eh sekarang saya mikir ternyata kaya gitu juga bisa jadi uang ya mbak”
Hal ini diperkuat dengan yang diutarakan oleh Ibu “ ET” selaku Petugas Pemasyarakatan, yaitu
104 “Kalau dari segi keterampilan ya sebagian sudah pada bisa mbak seperti
dulu ada pembinaan merangkai manik – manik itu sekarang sebagian WBP sudah bisa jadi pembinaannya tidak dilakukan lagi namun mereka kadang
membikinnya di waktu senggang mereka apabila tidak ada pembinaan dan itu juga menghasilkan mbak soalnya kalau pas pameran itu akan dijual ke
masyarakat yang berkunjung mbak”
Senada dengan yang diutarakan Ibu “KS”, yaitu “Kalau untuk pembinaan keterampilannya mereka sudah banyak kemajuan
misalkan menjahit sekarang sebagian dari mereka sudah lumayan bisa menjahit meskipun masih ada yang masih bisa dasar menjahitnya saja”
Dari wawancara yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pembinaan keterampilan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki Warga
Binaan Pemasyarakatan. Warga Binaan Pemasyarakatan mengalami perubahan dari yang mereka dulunya tidak mempunyai keterampilan apa – apa kemudian
setelah diberi pembinaan keterampilan di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan keterampilan mereka bertambah. Terbukti dari hasil wawancara di atas dimana
Warga Binaan Pemasyarakatan sudah mulai menyukai dan menguasai keterampilan yang mereka peroleh dan di harapkan kelak keterampilan yang
mereka miliki sekarang dapat memberdayakan mereka dan dapat menjadikan sesuatu yang dapat menghasilkan.
3. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pemberdayaan Perempuan
Melalui Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta
Dalam pelaksanaan pemberdayaan perempuan melalui pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A
Wirogunan Yogyakarta tentunya ada faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraannnya yang akan diuraikan sebagai berikut :