41 serempak Sugiyono, 2010: 241. Pengertian ini diterapkan saat ingin mengetahui
pemberdayaan perempuan melalui pembinaan Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wirogunan Yogyakarta. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan trianggulasi dengan cara membandingkan data observasi dengan hasil wawancara Petugas Pemasyarakatan dan Warga Binaan Pemasyarakatan dan
membandingkan keadaan subjek.
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta
1. Kondisi Umum dan Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Klas II A
Yogyakarta a.
Kondisi Umum
Lokasi yang menjadi objek penelitian adalah Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan yang terletak di Jalan Tamansiswa No. 6 Yogyakarta.
Lembaga Pemasyarakatan ini berada di sekitar kota Yogyakarta letaknya sekitar 2 km dari pusat kota Yogyakarta. Adapun batas wilayah untuk Lembaga
Pemasyarakatan Klas II A Yogyakarta adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Margoyasan
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Surokasan Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bintaran
Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Taman Siswa Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan ini memiliki luas areal sekitar 3,8
hektar sebelum direnovasi terdiri dari tiga bangunan utama untuk kantor dengan luas 543,50 m
2
, serta terdiri dari tujuh blok sel laki – laki dan satu blok sel perempuan yang keseluruhannya dapat menampung sebanyak 404 orang dengan
luas bangunan 2.846,92 m
2
. Sarana lain dengan luas 10.332,36 m
2
terdiri dari rumah sakit lapas yang siap siaga 24 jam yang terdiri dari 3 kamar, serta satu
ruang dapur, satu gedung aula, satu gereja, dan satu mesjid dan juga dua gedung bimker sebagai tempat pelatihan kerja bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas
Klas II A Yogyakarta.
43 Gambar 2. Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan
b. Sejarah
Sejarah pasti kapan berdirinya Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Yogyakarta belum diketahui dikarenakan arsip – arsip terdahulu mengenai
kelembagaan tidak ditemukan. Namun menurut Petugas Pemasyarakatan berdirinya lapas ini antara tahun 1910 – 1915. Lapas Klas II A Yogyakarta mana
merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda dengan nama awal Gevangelis En Huis Van Bewaring dengan bentuk bangunan yang khas, tembok
tebal dengan kusen pintu dan jendela yang besar dan tinggi . Lembaga Pemasyarakatan Klas II A telah beberapa kali berganti nama,
dengan nama sebagai berikut : 1
Gevangenis En Huis Van Bevaring 2
Penjara Belanda 3
Kepenjaraan DIY 4
Kantor Direktorat Tuna Warga 5
Lembaga Pemasyarakatan Klas I Yogyakarta