97 jam. Disana ada dokter dan perawat jaga. Jadi setiap hari kita selaku
Petuga Pemasyarakatan menanyakan kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan apakah ada yang mengalami gangguan kesehatan, kalau
ada akan segera kita tindak lanjuti mbak”
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan sudah cukup baik dan
memenuhi pelayanan kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. Dengan ini berarti manfaat pelayaan kesehatan juga dirasakan oleh Warga Binaan
Pemasyarakatan sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu “ WW” selaku Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan, yaitu:
“ Saya merasakan pelayanan kesehatan disini sudah cukup ya mbak, saya itu langganan e mbak kalau di rumah sakit sini. Saya sering cabut gigi
mbak sampai banyak banget gigi saya yang dicabutin, tapi ya alhamsulilahnya sekarang sudah sembuh”
Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu “RB” selaku Warga Binaan
Pemasyarakatan Perempuan, yaitu: “Sudah cukup baik mbak pelayanan kesehatan disini, kita disini setiap hari
ditanya sama petugas ada yang sakit apa gak, kalau ada yang sakit langsung diperiksain di rumah sakit mbak jadi sakitnya gak berlarut –
larut”
Dari wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pelayanan kesehatan yang telah dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan sudah
efektif dan Warga Binaan Pemasyarakatan pun sudah merasakan manfaat dari adanya layanan kesehatan yang telah diberikan terbukti dari wawancara yang
telah dilakukan dengan Warga Binaan Pemasyarakatan yang merasa kondisi kesehatan mereka selalu terjaga di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan karena
mereka telah dilayani oleh dokter – dokter yang berkompeten dalam bidangnya. Pelayanan kesehtan menjadi penting karena dengan kondisi kesehatan yang sehat
98 akan memperlancar pembinaan yang dilakukan sehingga hasil pembinaan akan
lebih efektif.
b. Kondisi Psikologi Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan
Kualitas dari Warga Binaan Pemasyarakatan akan tercapai apabila sudah terpenuhinya kebutuhan jasmani dan rohani. Warga Binaan Pemasyarakatan akan
merasa senang apabila mereka tetap merasa diperhatikan baik di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan maupun perhatian dari pihak saudara
maupun kerabat. Lembaga Pemasyarakatan memberikan keleluasaan keluarga dan kerabat dari setiap Warga Binaan Pemasyarakatan untuk melakukan kunjungan
melihat keadaan keluarga atau kerabatnya yang telah menjadi Warga Binaan Pemasyarakatan dengan jadwal kunjung yang telah ditentukan. Perasaan senang
akan diperhatikannya mereka oleh keluarga dan kerabat mereka yang berkunjung seperti yang diungkapkan oleh Ibu “RB” yaitu:
“saya senang e mbak kalau saya lagi dikunjungi keluarga saya, apalagi kalau anak saya sama suami saya dateng mbak rasanyanya tuh rasa kangen
saya terobati mbak”
Hal serupa juga diungkap oleh Ibu “WW”, yaitu: “seneng banget e mbak, apalagi kalau keluarga saya berkunjung itu bawa
sesuatu gitu ya mbak pokoknya seneng banget. Kadang saudara saya dari rumah beliin saya manik – manik mbak jadi nanti dapat saya pakai buat
ngerjain kerajinan tangan monte – monte itu mbak”
Dari wawancara yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Warga Binaan Pemasyarakatan sangat membutuhkan perhatian dan dukungan baik dari
pihak dalam Lembaga Pemasyarakatan seperti Petugas Pemasyarakatan serta rekan – rekan sesama Warga Binaan Pemasyarakatan lainnya serta tentunya
dukungan dari pihak keluarga dan kerabat mereka. Perhatian dan dukungan dari
99 kedua belah pihak tersebut dapat menjadi motivator terbesar mereka untuk
bangkit kembali dan sebagai semangat mereka untuk melakukan perbuatan yang lebih baik dan tidak mengulang kesalahan yang dulu pernah mereka lakukan. Ini
menandakan bahwa pemberian jam kunjungan di Lembaga Pemasyarakatan sudah cukup baik karena telah memberikan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan
psikologi mereka dengan bertemu dengan keluarga dan kerabat mereka, karena dengan inilah mereka dapat menemukan ketenangan jiwa.
c. Kondisi Sosial
Kehidupan Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan yang tinggal di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta tentunya sangat
berbeda dengan kehidupan di luar karena di dalam Lembaga Pemasyarakatan mereka hanya dapat berkomunikasi dengan Petugas Pemasyarakatan dan rekan –
rekan sesama Warga Binaan Pemasyarakatan serta dibatasi oleh aturan – aturan yang mengikat tidak seperti kehidupan di luar Lembaga Pemasyarakatan yang
bebas. Komunikasi yang terjalin antara Warga Binaan Pemasyarakatan
Perempuan dengan Petugas Masyarakat terjalin dengan baik, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu “LL” selaku Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan,
yaitu : “Alhamdulilah ya mbak disini petugasnya baik – baik sih mbak tapi ya
tetap ada juga mbak yang kadang – kadang galak, ya wajar aja sih mbak kan disini mereka kan mengatur kita dan kadang kita ngeyel juga e mbak,
tapi ya meskipun gitu kita disini hidupnya harmonis kok mbak”
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu “RB”, yaitu: