Faktor Penghambat Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pemberdayaan Perempuan

108 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat dalam pemberdayaan perempuan melalui pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan adalah sebagai berikut: 1 Terkadang masih ada Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan yang kurang memperhatikan pada saat proses pembinaan 2 Masih kurangnya tenaga pembina pemasyarakatan yang ahli dalam salah satu bidang pembinaan misalnya dalam pembinaan psikologi dimana belum ada Petugas Lembaga Pemasyarakatan yang ahli dalam bidang tersebut 3 Masih kurangnya alat dalam pembinaan yang mendukung pelaksanan pembinaan misalnya jumlah mesin jahit yang masih kurang dibandingkan dengan jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan 4 Bimbingan kerja untuk Warga Binaan Pemasyarakatan belum dilakukan karena masa pidana Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan yang pendek. 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pemberdayaan Perempuan melalui Pembinaan Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta Pembinaan yang dilakukan di Lembaga merupakan salah satu langkah dalam memberdayakan perempuan dikarenakan pembinaan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Warga Binaan Pemasyarakatan melalui program pembinaan yang diberikan dalam bentuk pembinaan psikis, fisik, dan keterampilan serta menyiapkan Warga Binaan Pemasyarakatan kelak setelah bebas memiliki rasa percaya diri dan mampu menyadari kesalahan yang dulu pernah diperbuat dan tidak mengulanginya kembali sehingga mereka kelak dapat berbaur dan diterima kembali di lingkungan masyarakat dan berperan kembali dalam pembangunan bangsa dan negara. a. Perencanaan pembinaan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Yogyakarta dilakukan berdasarkan potensi yang dimiliki Warga Binaan Pemasyarakatan yang dilakukan pada tahap awal pembinaan yaitu pada tahap identifikasi. Setelah dilakukan identifikasi hasilnya akan didiskusikan antar Petugas Pemasyarakatan dan terutama dipimpin oleh Kalapas Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta sehingga akan ditentukan 110 program – program pembinaan apa yang akan diberikan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan Klas II A Yogyakarta. b. Program pemberdayaan perempuan melalui pembinaan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap awal, lanjutan. Pembinaan yang dilakukan dibagi menjadi dua jenis yaitu pembinaan kepribadian yang meliputi pembinaan kerokhanian, kesehatan, berbangsa dan bernegara, psikologi, dan pendidikan umum sedangkan pembinaan kemandirian meliputi pembinaan bakat, dan keterampilan seperti menjahit, handycraf, persalonan, dan memasak dimana pembinaan yang dilakukan juga termasuk pembinaan yang merupakan bantuan dari masyarakat. c. Program pemberdayaan perempuan melalui pembinaan yang dilakukan yang berbasis potensi alam yaitu pada program memasak yang sebagian besar menggunakan bahan – bahan sumber daya alam lokal seperti singkong dan pembinaan yang berbasis sosial budaya yaitu pada pembinaan kesenian seperti menari tarian daerah. d. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta dibiayai oleh anggaran negara yang melalui Dirjen Pemasyarakatan yang bernaung di bawah Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Pembiayaan tersebut digunakan untuk kebutuhan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan mulai dari pembinaan dan pelayanan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan.