Kondisi Sosial Keadaan Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan Setelah Mengikuti

100 “ Kita disini akrab kok mbak sama petugas sini. Ibu sama Bapaknya ramah – ramah mbak, paling ya ada yang galak tapi ya kalau kita ada salah aja mbak” Diperkuat dengan pernyataan Ibu “KS” selaku Petugas Pemasyarakatan, yaitu “Sejauh ini terjalin baik ya mbak hubungan petugas dengan Warga Binaan. Mereka juga sering berbagi cerita dengan kita karena kita disini juga menjadi beberapa wali bagi Warga Binaan” Dari wawancara di atas dapat terlihat bahwa komunikasi yang terjalin antara Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan dengan Petugas Pemasyarakatan terjalin dengan baik dan para Warga Binaan Pemasyarakatan perempuan pun tidak segan untuk berbagi cerita kepada Petugas Pemasyarakatan sehingga mereka dapat mengurangi masalah yang mereka hadapi dengan solusi yang diberikan oleh Petugas Pemasyarakatan yang juga bertindak sebagai wali dari Warga Binaan Pemasyarakatan baik perempuan maupun laki - laki. Selain hubungan Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan dengan Petugas Pemasyarakatan, hubungan yang harmonis harusnya juga terbentuk oleh hubungan antar sesama Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan. Kehidupan yang dilakukan bersama – sama di dalam Blok perempuan dan melakukan kegiatan bersama – sama setiap harinya tentunya harmonis namun terkadang terjadi ketidakharmonisan sebagaimana yang diungkapkan Ibu “WW” yaitu: “baik sih mbak, kita akur kok disini paling ya cuma salah paham sedikit tapi ya gak lama mbak biasa lah kalau perempuan” Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu “RB”, yaitu: “ baik – baik aja kok mbak, kita disini malah akrab. Kalaupun ada keributan dikit ya paling cuma sebentar mbak” 101 Dari wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hubungan yang terjalin antar Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan cukup baik dan harmonis, namun tidak dipungkiri bahwa perselisihan juga terkadang terjadi namun hal tersebut hanya bersifat sementara dan tidak dibesar – besarkan. Kehidupan yang harmonis inilah yang mampu memberikan rasa nyaman dan rasa saling memiliki sehingga antara satu dan yang lainnya tercipta rasa saling menyayangi karena notabennya sebagai mana kita ketahui bahwa mereka hidup di Lembaga Pemasyarakatan tanpa memiliki saudara atau keluarga. Warga Binaan Pemasyarakatan lain dan Petugas Pemasyarakatanlah sebagai pengganti keluarga bagi mereka. Hal ini menjadikan keharmonisan yang tercipta membuat mereka memiliki semangat dan motivasi untuk bangkit kembali dan dapat mengintropeksi diri.

d. Perubahan Sikap dan Perilaku Warga Binaan Pemasyarakatan

Perempuan Sebagian besar Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan terjerat kasus yang berhubungan dengan perilaku mereka seperti terjerat kasus penipuan, pencurian, dan penggelapan. Dalam pembinaan perilaku seperti ini diharapkan dapat berubah dan jangan sampai terjadi kembali kelak. Dengan berbagai bentuk pembinaan yang telah dilakukan perubahan tingkat laku tersebut dapat dirasakan oleh Petugas Pemasyarakatan, seperti yang diungkapkan oleh Ibu “ET”, yaitu: “untuk perubahan sikap WBP dari pertama masuk kesini sampai dilakukan pembinaan jelas terlihat mbak dan sangat berbeda. Setelah mendapatkan pembinaan mereka bersikap lebih baik dan nurut dengan apa yang diperintahkan selain itu yang dulunya WBP gak bisa shalat, ngaji, dan 102 hafal ayat Al-Qur’an alhamdulilah sekarang hampir sudah bisa semua mbak selain itu kan mereka juga dapat berbagi cerita dan konsultasi terhadap para wali maupun pembina kerohanian jadi mereka dapat pencerahan dan dapat motivasi sehingga mereka tidak merasa dikucilkan” Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu “KS” ,yaitu : “oooh jauh berbeda sikapnya mbak, ya lebih baik dari awal mereka masuk sini. Sekarang ya istilahnya lebih giat ibadahnya karena disini diusahakan pembinaan kerohanian dilakukan setiap hari sehingga mereka akan mendapatkan pencerahan diri dan kelak tidak akan mengulang pernbuatan mereka kembali” Diperkuat dengan pendapat yang diutarakan Ibu “ WW” selaku Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan, yaitu: “saya merasakan banyak terjadi perubahan dalam diri saya ya mbak dan saya merasa lebih baik dari dulu. Saya juga ngerasa sangat dihargai disini dan selama saya disini saya sangat menyadari bahwa waktu itu sangat berharga mbak” Ibu “RB” juga mengungkapkan hal yang sama, yaitu: “Banyak mbak perubahan yang saya alami, saya sekarang ibadahnya lebih baik dari sebelumnya soalnya kan disini pembinaan kerohanian setiap hari mbak dan saya juga jadi belajar banyak hal disini ketemu dengan orang dengan banyak karakter” Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pembinaan yang telah dilakukan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan telah mampu membuat perubahan yang sangat berarti untuk perubahan perilaku Warga Binaan Pemasyarakatan itu sendiri. Melalui pembinaan kerokhanian, Warga Binaan Pemasyarakatan yang dahulu kurang mendekatkan diri kepada Tuhan YME terlihat sekarang mereka juga lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini sangat positif karena dengan mendekatkan diri kepada Tuhan YME, Warga Binaan Pemasyarakatan akan mampu menyadari kesalahan yang telah mereka lakukan dahulu sehingga mereka masuk menjadi Warga Binaan di Lembaga