Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

29 Persamaan penelitian Etti Kusmawati dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sama – sama menjelaskan tentang bentuk pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan . Metode yang digunakan kualitatif untuk menemukan data – data empiris yang terperinci. Sedangkan perbedaannya, penelitian yang dilakukan oleh Etti Kusmawanti selain tentang bentuk pembinaan juga fokus pada tata cara pembebasan bersyarat, sedangkan peneliti lebih fokus pada pemberdayaan perempuan melalui pembinaan serta persepsi Warga Binaan Pemasyarakatan dengan adanya pembinaan. 2 Proses Pembinaan Terhadap Anak Didik Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Yogyakarta, oleh Evorianus Harefa, jurusan Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Janabadra, ditulis pada tahun 2003. Hasil penelitian ini mengungkapkan tentang bagaimana proses pembinaan teradap Warga Binaan Pemasyarakatan di lapas. Persamaan penelitian yang dilakukan Evorianus Hafera dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama – sama mengkaji tentang bagaimana proses pembinaan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Yogyakarta. Metode yang digunakan sama yaitu deskriptif kualitatif. Sedangkan pembedanya, penelitian yang dilakukan Evorianus Hafera dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah peneliti untuk mengetahui pemberdayaan perempuan melalui bentuk pembinaan dan persepsi Warga Binaan Pemasyarakatan dengan adanya pembinaan sedangkan pada penelitian Evorianus Hafera hanya mengkaji tentang proses pembinaannya. 3 Analisis Pola Pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Yogyakarta, oleh Rejeki Putra Ginting, jurusan 30 hukum, Fakultas Hukum, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, ditulis pada tahun 1999. Hasil penelitian ini berusaha mengungkapkan tentang pola pembinaan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan telah sesuai dengan Undang – Undang No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan sehingga dapat mengubah sikap, tingkah laku, dan perbuatannya lebih baik bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. Persamaan penelitian Rejeki Putra Ginting dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama – sama mengkaji tentang bentuk pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan pemasyarakatan. Metode yang dilakukan sama yaitu deskriptif kualitatif. Sedangkan pembedanya, penelitian Rejeki Putra Ginting dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah peneliti mengkaji pemberdayaan perempuan melalui bentuk pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan dan persepsi Warga Binaan Pemasyarakatan dengan adanya pembinaan sedangkan dalam penelitian Rejeki Putra Ginting dikaji tentang pola pembinaan yang sesuai dengan perundang – undangan pemasyarakatan.

C. Kerangka Berfikir

Perempuan merupakan insan pembangunan yang juga penting selain laki – laki. Namun, di zaman sekarang ini tidak dipungkiri masih banyaknya perempuan yang masih memiliki sumber daya manusia yang masih kurang akibat tidak mengenyam pendidikan baik formal maupun non formal yang notabennya disebabkan oleh kemiskinan. 31 Akibat kemiskinan yang dialami dalam kehidupan keluarga terkadang sebagian kaum perempuan juga ikut menggeluti dunia kerja untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Namun, akibat tidak dibekali dengan sumber daya manusia yang cukup baik sehingga ada sebagian kaum perempuan yang terjerumus ke dalam tindakan kriminalitas. Tindakan kriminalitas yang dilakukan beraneka ragam seperti penipuan, pencurian bahkan pembunuhan dan sehingga sebagian dari mereka menjadi Warga Binaan Pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta merupakan salah satu tempat dimana dilakukan pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatannya. Tidak hanya Warga Binaan Pemasyarakatan laki – laki namun juga Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan. Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan ini dibina dengan diberikan pembinaan kepribadian maupun kegiatan kemandirian. Dalam pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan ini peneliti ingin mencoba mengetahui bagaimana pemberdayaan yang dilakukan melalui pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan dengan mencari tentang bagaimana perencanaan dalam melakukan pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatannya dan kemudian bagaimana bentuk pembinaan tersebut di lapangannya. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui tentang evaluasi dan kendala dan faktor pendukung dalam melakkan pembinaan tersebut serta persepsi Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan yang telah dibina di Lembaga Pemasyarakatan tersebut tentang manfaat dari pembinaan yang dilakukan