24
c. Pengertian Warga Binaan Pemasyarakatan
Menurut UU Nomor 12 Tahun 1995 Pasal 1 Ayat 5 “Warga Binaan Pemasyarakatan adalah narapidana, Anak Didik Pemasyarakatan, dan Klien
Pemasyarakatan” . Menurut Pasal 1 Ayat 7 yang dimaksud dengan “Narapidana adalah terpidana yang menjadi hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan”.
Menurut Pasal 1 Ayat 8 yang dimaksud Anak Didik Pemasyarakatan adalah 1 Anak Pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan
menjalani pidana di Lapas Anak paling lama sampai berumur 18 tahun, 2 Anak Negara yaitu anak yang berdasarkan putusan pengadilan
diserahkan pada negara untuk dididik dan ditempatkan di Lapas Anak paling lama sampai berumur 18 tahun,
3 Anak Sipil yaitu anak yang atas permintaan orang tua atau walinya memperoleh penetapan pengadilan untuk dididik di Lapas Anak paling
lama sampai berumur 18 tahun. Klien Pemasyarakatan adalah yang selanjutnya disebut klien adalah
seseorang yang berada dalam bimbingan BAPAS. Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan Warga Binaan Pemasyarakatan adalah orang
hukuman orang yang sedang menjalani hukuman karena tindak pidana Suharso dkk, 2009: 333.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Warga Binaan Pemasyarakatan adalah seseorang yang menjalani hukuman dan tidak
mendapatkan kebebasan akibat tindak pidana yang dilakukannya. Menurut Prof. Moeljatno S.H. tindak pidana merupakan perbuatan yang
dilarang oleh suatu aturan hukum, larangan yang disertai sanksi yang berupa pidana tertentu bagi yang melanggar peraturan tersebut Arif,
http:jpuarifsuhartono.blogspot.com201206pengertian-unsur-unsur-jenis-dan subyek.html.
25
4. Tinjauan Tentang Pembinaan
a. Pemberdayaan Perempuan Melalui Pembinaan di Lembaga
Pemasyarakatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pembinaan adalah proses atau cara agar lebih baik atau sempurna Suharso dkk, 2009: 88. Peraturan Pemerintah
Nomor 31 Tahun 1999 memberikan definisi “pembinaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual,
sikap, dan perilaku, profesional, kesehatan jasmani dan rohani Warga Binaan Pemasyarakatan dan anak didik pemasyarakatan”.
Salah satu cara pemberdayaan perempuan yaitu melalui pembinaan. Pembinaan diberikan agar seseorang memperoleh suatu wawasan maupun suatu
keterampilan. Pemberdayaan perempuan merupakan salah satu ranah pendidikan non formal dimana pendidikan kunci dari pemberdayaan perempuan yang
dilakukan dimana dengan pendidikan perempuan dapat berdaya dan mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang berguna bagi perkembangan dirinya.
Pemberdayaan melalui pembinaan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan menerapkan pendidikan non formal. Pendidikan non formal
merupakan solusi dalam pemberdayaan perempuan bagi perempuan tidak sempat mengenyam pendidikan formal. Pemberdayaan perempuan melalui program
pendidikan non formal yang bersifat sosial budaya dan mengembangkan potensi yang ada akan sangat membantu dalam pemberdayaan perempuan demikian
halnya dengan pembinaan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan yang berusaha untuk mengembangkan potensi Warga Binaan Pemasyarakatannya.