Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

10

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk pemberdayaan perempuan melalui pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta 2. Apa yang menjadi faktor pendorong dan penghambat dalam pemberdayaan perempuan melalui pembinaan yang dilakukan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan bagaimana bentuk pemberdayaan perempuan melalui pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Wirogunan Yogyakarta 2. Untuk mendeskripsikan apa yang menjadi faktor pendorong dan penghambat dalam pemberdayaan perempuan melalui pembinaan yang dilakukan?

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diambil dari penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki pembinaan bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Warga Binaan Pemasyarakatan dibekali dengan pembinaan di dalam Lembaga Pemasyarakatan. 11 3. Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan konstribusi yang baik kepada pendidikan dan khususnya pada perkembangan pendidikan non formal dalam ranah pemberdayaan perempuan sekaligus sebagai masukan untuk perbaikan yang progresif dalam pemberdayaan selanjutnya. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tinjauan Tentang Perempuan di Indonesia

a. Peran Perempuan dalam Pembangunan

Perempuan adalah suatu mahluk yang diciptakan Tuhan dengan sempurna, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, sama dengan ciptaan Tuhan lainnya. Perempuan adalah juga Individu yang indah dan unik serta mempunyai peranan tersendiri, peranan yang khusus di dalam kehidupan ini khususnya dalam lingkungan keluarga karena perempuanlah yang berperan dalam mengatur urusan rumah tangga dibandingkan dengan laki – laki. Namun, tidak dipungkiri bahwa perempuan merupakan sumber daya manusia yang mendukung pembangunan suatu bangsa. Arti penting sumber daya manusia dalam pembangunan masyarakat dapat dilihat dari relevansinya dengan salah satu prinsip dasar pembangunan dasar masyarakat itu sendiri. “Dalam pendekatan pembangunan masyarakat, proses perubahan yang terjadi sejauh mungkin bersandar pada kemampuan, prakarsa, dan partisipasi masyarakat termasuk unsur manusia yang ada di dalamnya” Soetomo, 2009: 193. Sumber daya manusia terdiri atas laki – laki dan perempuan, keduanya tidak dapat dipisahkan karena semua berperan dalam pembangunan suatu bangsa. Perempuan tidaklah luput sebagai insan pembangunan suatu bangsa tidak hanya laki – laki. Di Indonesia perempuan merupakan populasi yang tergolong besar, pantas bila perempuan dijadikan salah satu komponen pembangun bangsa. 13 Peran perempuan dalam pembangunan jika dilihat dalam perspektif agama seperti contohnya saja dalam ajaran agama Islam, perempuan diperbolehkan untuk bekerja. Islam tidak melarang perempuan perempuan untuk bekerja dan memiliki profesi di luar rumah sepanjang pekerjaannya di luar rumah tersebut tidak mengganggu tugas – tugas rumah tangganya atau menurunkan martabatnya Haifaa Jawad, 2002: 76. Berdasarkan pendapat tersebut peran perempuan dalam pembangunan bangsa Indonesia sangat besar dan merupakan aset bangsa yang potensial dan kontributor yang penting dalam pembangunan bangsa baik sebagai agen perubahan maupun subyek pembangunan. Perempuan memiliki peran dalam segala bidang selain keluarga perempuan juga berperan dalam pembangunan seperti dalam bidang pendidikan, ekonomi dan sosial budaya. Meskipun demikian peran perempuan dalam pembangunan masih perlu untuk diperhatikan melalui pemberdayaan sehingga perempuan bisa menjadi pribadi yang tangguh dan berkualitas dan dapat meminimalisir pendapat tentang perempuan di masyarakat yang memandang perempuan merupakan makhluk yang lemah, hal inilah yang menyebabkan peranan perempuan Indonesia dalam pembangunan Indonesia masih kurang. Pemerintah telah menerbitkan Inpres No. 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional, sebagai acuan memaksimalkan potensi perempuan dalam pembangunan. Dalam keluarga, kaum perempuan merupakan tiang keluarga, kaum perempuan akan melahirkan dan mendidik generasi penerus bangsa. Kualitas generasi penerus bangsa ditentukan oleh kualitas kaum perempuan sehingga mau tidak mau kaum perempuan harus meningkatkan kualitas pribadi masing-masing agar mereka dapat pendidik anaknya dengan sebaik mungkin.