Kesiapan Kerja Y Data khusus

65

a. Kesiapan Kerja Y

Data kesiapan kerja diperoleh melalui angket yang berjumlah 23 butir pernyataan dengan jumlah responden 211 siswa. Berdasarkan data penelitian yang telah diolah menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.0, untuk kesiapan kerja skor terendah yang dicapai adalah 64 dan skor tertinggi 91 dari data tersebut diperoleh harga rerata mean sebesar 77,38, nilai tengah median sebesar 77, modus mode sebesar 75, dan standar deviasi sebesar 5,208. Kemudian untuk menyusun tabel distribusi frekuensi dilakukan perhitungan –perhitungan sebagai berikut : 1 Menentukan rentang skor R R = Skor tertinggi – Skor terendah + 1 R = 91 – 64 + 1 R = 28 2 Menentukan banyaknya kelas interval K K = 1 + 3,3 log n n = jumlah responden K = 1 + 3,3 log 211 K = 8,6 dibulatkan menjadi 9 kelas 3 Menentukan panjang kelas interval P P = R : K P = 28 : 9 P = 3,1 di bulatkan menjadi 3 66 Adapun distribusi frekuensi variabel kesiapan kerja dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini: Tabel 12. Distribusi frekuensi data variabel kesiapan kerja No. Kelas Interval Frekuensi F Frekuensi Komulatif FK F FK 1. 64 – 66 7 7 3,32 3,32 2. 67 – 69 6 13 2,84 6,16 3. 70 – 72 22 35 10,43 16,59 4. 73 – 75 41 76 19,43 36,02 5. 76 – 78 45 121 21,33 57,35 6. 79 – 81 48 169 22,75 80,10 7. 82 – 84 23 192 10,90 91,00 8. 85 – 87 14 206 6,64 97,64 9. 88 – 91 5 211 2,36 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat digambarkan histogram sebagai berikut: Gambar 2. Histogram kesiapan kerja Setelah mengetahui tabel distribusi frekuensi, kemudian dibuat juga tabel kecenderungan skor variabel kesiapan kerja, yaitu untuk mengetahui rentang skor dan jumlah responden yang masuk pada kategori sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah. 7 6 22 41 45 48 23 14 5 10 20 30 40 50 60 64 – 66 67 – 69 70 – 72 73 – 75 76 – 78 79 – 81 82 – 84 85 – 87 88 – 91 Fr e ku e n si Kelas Interval 67 Berikut ini adalah perhitungan untuk mencari skor kategori kecenderungan variabel kesiapan kerja. a Xmin = 1 x 23 = 23 b Xmax = 4 x 23 = 92 c Mi = 12 Xmin – Xmax = 12 23 + 92 = 12 115 = 57,5 d SBi = 16 Xmax – Xmin = 16 92 - 23 = 16 69 = 11,5 e Batasan –batasan Kategori Kecenderungan: 1 Sangat Tinggi = x ≥ Mi + 1.SBi = x ≥ 57,5 + 1 x 11,5 = x ≥ 69 2 Tinggi = Mi + 1.SBi x ≥ Mi = 57,5 + 1 x 11,5 x ≥ 57,5 = 69 x ≥ 57,5 3 Rendah = Mi x ≥ Mi – 1.SBi = 57,5 x ≥ 57,5 – 1 x 11,5 = 57,5 x ≥ 46 4 Sangat Rendah = x Mi – 1.SBi = x 57,5 – 1 x 11,5 = x 46 Berdasarkan pengkategorian di atas, maka dapat dibuatkan tabel distribusi frekuensi kategori kecenderungan kesiapan kerja pada tabel 13 berikut ini: Tabel 13. Kategori kecenderungan variabel kesiapan kerja No. Kategori Interval Jumlah Persentase 1. Sangat Tinggi x ≥ 69 198 93,84 2. Tinggi 69 x ≥ 57,5 13 6,16 3. Rendah 57,5 x ≥ 46 4. Sangat Rendah x 46 Jumlah 211 100 Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 13 di atas, diketahui kategori kecenderungan kesiapan kerja pada kategori sangat tinggi sebanyak 198 siswa 93,84, kategori tinggi sebanyak 13 siswa 6,16, kategori rendah dan sangat rendah tidak ada 0, sehingga dapat disimpulkan variabel kesiapan kerja dikategorikan sangat tinggi. 68 Selanjutnya data di atas, dapat digambarkan melalui diagram lingkaran sebagai berikut : Gambar 3. Diagram lingkaran kesiapan kerja

b. Motivasi Memasuki Dunia Kerja X