68 Selanjutnya data di atas, dapat digambarkan melalui diagram lingkaran
sebagai berikut :
Gambar 3. Diagram lingkaran kesiapan kerja
b. Motivasi Memasuki Dunia Kerja X
1
Data motivasi memasuki dunia kerja diperoleh melalui angket yang berjumlah 20 butir pernyataan dengan jumlah responden 211 siswa. Berdasarkan
data penelitian yang diolah menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.0, untuk motivasi memasuki dunia kerja skor terendah yang dicapai adalah 53 dan
skor tertinggi 78 dari data tersebut diperoleh harga rerata mean sebesar 66,54, nilai tengah median sebesar 67, modus mode sebesar 63, dan standar deviasi
sebesar 5,167. Kemudian untuk menyusun tabel distribusi frekuensi dilakukan
perhitungan –perhitungan sebagai berikut :
1 Menentukan rentang skor R R = Skor tertinggi
– Skor terendah + 1 R = 78
– 53 + 1 R = 26
Sangat Tinggi 94
Tinggi 6
Sangat Rendah
Rendah
69 2 Menentukan banyaknya kelas interval K
K = 1 + 3,3 log n n = jumlah responden
K = 1 + 3,3 log 211 K = 8,6 dibulatkan menjadi 9 kelas
3 Menentukan panjang kelas interval P P = R : K
P = 26 : 9 P = 2,8 di bulatkan menjadi 3
Adapun distribusi frekuensi variabel motivasi memasuki dunia kerja dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini:
Tabel 14. Distribusi frekuensi data variabel motivasi memasuki dunia kerja No. Kelas Interval
Frekuensi F
Frekuensi Kumulatif FK
F FK
1. 53
– 55 3
3 1,42
1,42 2.
56 – 58
10 13
4,74 6,16
3. 59
– 61 23
36 10,90
17,06 4.
62 – 64
39 75
18,49 35,55
5. 65
– 67 45
120 21,33
56,88 6.
68 – 70
40 160
18,96 75,84
7. 71
– 73 30
190 14,21
90.05 8.
74 – 76
18 208
8,53 98,59
9. 77
– 78 3
211 1,42
100 Sumber: Data Primer
70 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat digambarkan
histogram sebagai berikut:
Gambar 4. Histogram motivasi memasuki dunia kerja Setelah mengetahui tabel distribusi frekuensi, kemudian dibuat juga tabel
kecenderungan skor variabel motivasi memasuki dunia kerja, yaitu untuk mengetahui rentang skor dan jumlah responden yang masuk pada kategori sangat
tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah. Berikut ini adalah perhitungan untuk mencari skor kategori kecenderungan variabel motivasi memasuki dunia kerja.
a Xmin = 1 x 20 = 20
b Xmax = 4 x 20 = 80
c Mi = 12 Xmin
– Xmax = 12 20 + 80
= 12 100 = 50 d SBi
= 16 Xmax – Xmin
= 16 80 - 20 = 16 60 = 10
e Batasan –batasan Kategori Kecenderungan:
1 Sangat Tinggi = x ≥ Mi + 1.SBi
= x ≥ 50 + 1 x 10
= x ≥ 60
2 Tinggi = Mi + 1.SBi
x ≥ Mi = 50 + 1 x 10 x ≥ 50
= 60 x ≥ 50 3 Rendah
= Mi x ≥ Mi – 1.SBi
= 50 x ≥ 50 – 1 x 10 = 50 x ≥ 40
3 10
23 39
45 40
30 18
3 10
20 30
40 50
53 – 55 56 – 58 59 – 61 62 – 64 65 – 67 68 – 70 71 – 73 74 – 76 77 – 78
Fr e
ku e
n si
Kelas Interval
71
Sangat Tinggi 90
Tinggi 10
Rendah Sangat
Rendah
4 Sangat Rendah = x Mi – 1.SBi
= x 50 – 1 x 10
= x 40 Berdasarkan pengkategorian di atas, maka dapat dibuatkan tabel distribusi
frekuensi kategori kecenderungan motivasi memasuki dunia kerja pada tabel 15 berikut ini:
Tabel 15. Kategori kecenderungan variabel motivasi memasuki dunia kerja No.
Kategori Interval
Jumlah Persentase
1. Sangat Tinggi
x ≥ 60 189
89,57 2.
Tinggi 60 x ≥ 50
22 10,43
3. Rendah
50 x ≥ 40
4. Sangat Rendah
x 40 Jumlah
211 100
Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 15 di atas, dapat diketahui kategori kecenderungan
motivasi memasuki dunia kerja pada kategori sangat tinggi sebanyak 189 siswa 89,57, kategori tinggi sebanyak 22 siswa 10,43, kategori rendah dan sangat
rendah tidak ada 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi memasuki dunia kerja dikategorikan dalam kategori sangat tinggi.
Selanjutnya data di atas, dapat digambarkan melalui diagram lingkaran sebagai berikut :
Gambar 5. Diagram lingkaran motivasi memasuki dunia kerja
72
c. Informasi Dunia Kerja X