75 disimpulkan bahwa variabel informasi dunia kerja dikategorikan dalam kategori
sangat tinggi. Selanjutnya data di atas, dapat digambarkan melalui diagram lingkaran
sebagai berikut :
Gambar 7. Diagram lingkaran informasi dunia kerja
d. Praktik Industri X
3
Data praktik industri diperoleh melalui angket yang berjumlah 21 butir pernyataan dengan jumlah responden 211 siswa. Berdasarkan data penelitian yang
diolah menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.0, untuk praktik industri skor terendah yang dicapai adalah 46 dan skor tertinggi 84 dari data tersebut
diperoleh harga rerata mean sebesar 68,28, nilai tengah median sebesar 68, modus mode sebesar 65, dan standar deviasi sebesar 6,910.
Kemudian untuk menyusun tabel distribusi frekuensi dilakukan perhitungan
–perhitungan sebagai berikut : 1 Menentukan rentang skor R
R = Skor tertinggi – Skor terendah + 1
R = 84 – 46 + 1
R = 39
Sangat Tinggi
50 Tinggi
37 Rendah
12 Sangat
Rendah 1
76 2 Menentukan banyaknya kelas interval K
K = 1 + 3,3 log n n = jumlah responden
K = 1 + 3,3 log 211 K = 8,6 dibulatkan menjadi 9 kelas
3 Menentukan panjang kelas interval P P = R : K
P = 39 : 9 P = 4,33 di bulatkan menjadi 4
Adapun distribusi frekuensi variabel praktik industri dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini:
Tabel 18. Distribusi frekuensi data variabel praktik industri No. Kelas Interval
Frekuensi F
Frekuensi Kumulatif FK
F FK
1. 46
– 49 2
2 0,95
0,95 2.
50 – 53
1 3
0,47 1,42
3. 54
– 57 7
10 3,32
4,74 4.
58 – 61
22 32
10,43 15,17
5. 62
– 65 46
78 21,80
36,97 6.
66 – 69
44 122
20,85 57,82
7. 70
– 73 42
164 19,90
77,72 8.
74 – 77
30 194
14,22 91,94
9. 78
– 84 17
211 8,06
100 Sumber: Data Primer
77 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat digambarkan
histogram sebagai berikut:
Gambar 8. Histogram praktik industri Setelah mengetahui tabel distribusi frekuensi, kemudian dibuat juga tabel
kecenderungan skor variabel praktik industri, yaitu untuk mengetahui rentang skor dan jumlah responden yang masuk pada kategori sangat tinggi, tinggi, rendah dan
sangat rendah. Berikut ini adalah perhitungan untuk mencari skor kategori kecenderungan variabel praktik industri.
a Xmin = 1 x 21 = 21
b Xmax = 4 x 21 = 84
c Mi = 12 Xmin
– Xmax = 12 21 + 84
= 12 105 = 52,5 d SBi
= 16 Xmax – Xmin
= 16 84 - 21 = 16 63 = 7
e Batasan –batasan Kategori Kecenderungan:
1 Sangat Tinggi = x ≥ Mi + 1.SBi
= x ≥ 52,5 + 1 x 7
= x ≥ 59,5
2 Tinggi = Mi + 1.SBi
x ≥ Mi = 52,5 + 1 x 7 x ≥ 52,5
= 59,5 x ≥ 52,5 3 Rendah
= Mi x ≥ Mi – 1.SBi
= 52,5 x ≥ 52,5 – 1 x 7 = 52,5 x ≥ 45,5
2 1
7 22
46 44
42 30
17 10
20 30
40 50
46 – 49 50 – 53 54 – 57 58 – 61 62 – 65 66 – 69 70 – 73 74 – 77 78 – 84
Fr e
ku e
n si
Kelas Interval
78 4 Sangat Rendah = x Mi
– 1.SBi = x 52,5
– 1 x 7 = x 45,5
Berdasarkan pengkategorian di atas, maka dapat dibuatkan tabel distribusi frekuensi kategori kecenderungan praktik industri pada tabel 19 berikut ini:
Tabel 19. Kategori kecenderungan variabel praktik industri No.
Kategori Interval
Jumlah Persentase
1. Sangat Tinggi
x ≥ 59,5 188
89,10 2.
Tinggi 59,5 x ≥ 52,5
21 9,95
3. Rendah
52,5 x ≥ 45,5
2 0,95
4. Sangat Rendah
x 45,5 Jumlah
211 100
Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 19 di atas, dapat diketahui kategori kecenderungan
praktik industri pada kategori sangat tinggi sebanyak 188 siswa 89,10, kategori tinggi sebanyak 21 siswa 9,95, kategori rendah sebanyak 2 siswa
0,95, dan kategori sangat rendah sebanyak 0 siswa 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel praktik industri dikategorikan dalam kategori sangat
tinggi. Selanjutnya data di atas, dapat digambarkan melalui diagram lingkaran
sebagai berikut :
Gambar 9. Diagram lingkaran praktik industri
Sangat Tinggi
89 Tinggi
10 Rendah
1 Sangat
Rendah
79
B. Pengujian Prasyarat Analisis